Partai Politik
Ruhut Sitompul: AHY Kekanak-kanakan, Lempar Polemik tapi Tidak Sebut Nama
Ruhut juga menyayangkan beberapa politikus partai berlambang Mercy menyebut nama Moeldoko sebagai pihak penggerak kudeta.
"Panggil mereka, tidak usah ribut-ribut di media, apalagi gosip, akhirnya menyerang Pak Jokowi, serang Pak Moeldoko. Itu tidak baik," ucap Ruhut.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan ada gerakan politik inkonstitusional yang hendak merebut paksa kepemimpinan partai yang dipimpinnya.
Baca juga: Ada Dugaan Perbuatan Melawan Hukum, Besok Bareskrim Gelar Perkara Soal 92 Rekening FPI
Tak hanya kader dan mantan kader Partai Demokrat, gerakan politik itu disebut melibatkan pejabat penting di lingkaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Merespons hal tersebut, mantan Kader Partai Demokrat Gede Pasek Suardika meminta AHY membuka siapa saja sosok yang dimaksud ingin merebut paksa Partai Demokrat.
Jangan sampai, pernyataan AHY itu menimbulkan multitafsir dan berpotensi menimbulkan fitnah.
Baca juga: Epidemiolog Bilang Virus Nipah Berpotensi Besar Jadi Pandemi, Setengah Penduduk Wilayah Bisa Habis
"Sebaiknya agar tidak menimbulkan multitafsir, saling menduga yang bisa menjurus fitnah."
"Alangkah bagusnya dibuka saja secara vulgar," kata Gede Pasek saat dihubungi Tribunnews, Senin (1/2/2021).
Gede Pasek yang saat ini menjabat Sekjen Partai Hanura menilai, tidak elok jika hanya menyebarkan narasi tanpa bukti yang detail.
Baca juga: KPK Minta Kuasa Hukum Nurhadi Jangan Giring Opini Keliru Soal Insiden Pemukulan Petugas Rutan
Apalagi, AHY menyebut ada mantan kader Demokrat dan ada pejabat di lingkungan Presiden Jokowi.
Dia kembali mengimbau kepada AHY untuk membuka sosok 'gerakan kudeta' tersebut.
"Katanya sudah pegang bukti, buka saja agar tidak malah menjadi sinetron politik atau gosip politik mirip artis yang ingin naikkan rating," ucap Gede Pasek.
Baca juga: Cuitan Abu Janda Bikin Gaduh, Yenny Wahid: NU Diajari untuk Mengayomi, Tidak Membuat Keresahan
AHY sebelumnya mengungkapkan ada gerakan politik inkonstitusional yang berupaya merebut kepemimpinan partai secara paksa.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta dan disiarkan secara virtual, Senin (1/2/2021).
"10 hari lalu, kami menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader Partai Demokrat, baik pusat, daerah maupun cabang."
Baca juga: Jokowi: Kita Harus Omong Apa Adanya, PPKM Tidak Efektif, Kita Tidak Tegas dan Tak Konsisten
"Tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat."
"Serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai, yang dilakukan secara sistematis," ungkap AHY.