Partai Politik

Ruhut Sitompu Mengaku Diminta Kader Partai Demokrat Bujuk Moeldoko Jadi Ketua Umum

Keluhan kader daerah, kata Ruhut, tidak berani disampaikan secara langsung ke DPP Demokrat.

Wartakotalive.com/Herudin
Ruhut Sitompul menagatakan sebagian kader yang ada di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat, menginginkan adanya KLB. 

Namun, Ruhut tidak dapat mengungkapkan daerah mana saja yang mengeluh dengan era kepemimpinan AHY di Demokrat.

"Banyak daerah, kan saya kebetulan kader (sekarang PDIP) yang ditugasi keliling hampir 500 kabupaten/kota," ucap Ruhut.

Ruhut menduga, permintaan akomodasi dan sebagainya kepada DPD, maupun DPC oleh DPP Demokrat, karena pengurus partai pada era AHY merupakan orang baru, hanya sebagian kecil orang lama.

Jokowi Ogah Balas Surat AHY Soal Isu Kudeta Demokrat, Mensesneg: Itu Dinamika Internal Partai

"Di lingkungan AHY kan orang-orang baru, kalau ada orang lama paling beberapa."

"Semuanya orang baru, orang yang saat saya di Demokrat, mereka belum di Demokrat."

"Mereka (kader daerah) bilang orangnya AHY, minta ini, minta itu, banyak keluhan daerah," ucap Ruhut.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan ada gerakan politik inkonstitusional yang hendak merebut paksa kepemimpinan partai yang dipimpinnya.

Baca juga: Ada Dugaan Perbuatan Melawan Hukum, Besok Bareskrim Gelar Perkara Soal 92 Rekening FPI

Tak hanya kader dan mantan kader Partai Demokrat, gerakan politik itu disebut melibatkan pejabat penting di lingkaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Merespons hal tersebut, mantan Kader Partai Demokrat Gede Pasek Suardika meminta AHY membuka siapa saja sosok yang dimaksud ingin merebut paksa Partai Demokrat.

Jangan sampai, pernyataan AHY itu menimbulkan multitafsir dan berpotensi menimbulkan fitnah.

Baca juga: Epidemiolog Bilang Virus Nipah Berpotensi Besar Jadi Pandemi, Setengah Penduduk Wilayah Bisa Habis

"Sebaiknya agar tidak menimbulkan multitafsir, saling menduga yang bisa menjurus fitnah."

"Alangkah bagusnya dibuka saja secara vulgar," kata Gede Pasek saat dihubungi Tribunnews, Senin (1/2/2021).

Gede Pasek yang saat ini menjabat Sekjen Partai Hanura menilai, tidak elok jika hanya menyebarkan narasi tanpa bukti yang detail.

Baca juga: KPK Minta Kuasa Hukum Nurhadi Jangan Giring Opini Keliru Soal Insiden Pemukulan Petugas Rutan

Apalagi, AHY menyebut ada mantan kader Demokrat dan ada pejabat di lingkungan Presiden Jokowi.

Dia kembali mengimbau kepada AHY untuk membuka sosok 'gerakan kudeta' tersebut.

"Katanya sudah pegang bukti, buka saja agar tidak malah menjadi sinetron politik atau gosip politik mirip artis yang ingin naikkan rating," ucap Gede Pasek.

Baca juga: Cuitan Abu Janda Bikin Gaduh, Yenny Wahid: NU Diajari untuk Mengayomi, Tidak Membuat Keresahan

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved