Berita Nasional
Juru Bicara OPM Dirampok Sesama Orang Papua saat Berada di Pasifik, Uang Ratusan Juta Lenyap
Sebby Sambon menrangkan perampok adalah warga Papua juga yang bekerja sama dengan kelompok kriminal di wilayah Pasifik.
WARTAKOTALIVE.COM, PAPUA-- Juru Bicara OPM Sebby Sambon menjadi korban perampokan saat berada di kawasan Pasifik. Peristiwa itu terjadi beberapa pekan silam.
Sejumlah barang berharganya lenyap termasuk uang ratusan juta rupiah.
Hal itu diungkapkan langsung Sebby Sambon melalui pernyataan tertulisnya.
Ia menerangkan, perampok adalah warga Papua juga yang bekerja sama dengan kelompok kriminal di wilayah Pasifik.
"Info Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dirampok Warga Papua bekerja sama dengan Kelompok Kriminal di Kawasan Pasifik," jelas Sebby Sambon melalui pesan elektroniknya, Selasa 2 Februari.
Baca juga: Pesawat Ditembaki Lalu Dibakar di Intan Jaya Papua, OPM Klaim Bertanggung Jawab
"Info ini perlu kami sampaikan kepada semua pihak, karena akibat dari perampokan ini maka Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) tidak melakukan fungsi kerja sebagai Juru Bicara selama 20 hari,"imbuhnya.
Informasi ini perlu disampaikan, agar semua pihak mengetahuinya.
"Oleh karena itu dengan terpaksa kami harus sampaikan kepada semua pihak, yang terutama kepada semua Journalis di Seluruh Dunia supaya terang,"ucapnya.
Baca juga: Anggota DPD RI Papua Barat Minta Kapolri Baru Berdayakan Perwira OAP di Skala Nasional
Kronologis perampokan, terjadi pada tanggal 13 Januari 2021, di suatu tempat di Wilayah Pasifik.
Pelakunya Orang Asli Papua (OAP) sendiri.
"Dengan cara memerintahkan orang lokal di suatu wilayah di Pasifik merampok semua barang milik Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Sebby Sambom termasuk uang tunai sebesar PGK44,500 atau senilai IDR177,862,198.58 Indonesian Rupiahs, dengan dalil bahwa barang milik Jubir TPBPB-OPM diambil oleh Kelompok Kriminal di lokasi setempat."
Tapi klaim Sebby, ada anggota kelompok perampok yang dia kenal. "Tetapi dalil dengan niat jahat ini telah ketahuan, karena dalam kelompok perampok itu, ada orang yang Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom kenal,"tukasnya.
Sebby mengatakan, akibat kejadian segala aktivitasnya terganggu.
"Dan selama 10 hari Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom telah mengalami shock dan telah menderita secara mental juga secara phsikologis,"ungkapnya.
Dengan situasi Krisis yang telah dialami oleh Jubir TPNPB-OPM ini, maka semua pertanyaan Wartawan dari berbagai media tentang Perang Pembebasan Nasional yang dilakukan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di seluruh wilayah Papua, belum terbalas sampai pada hari Selasa tanggal 2 Februari 2021.
Baca juga: Bamus Papua Beharap Jenderal Listyo Sigit Jerat Hukum Para Pelaku Rasisme
"Dengan demikian, saya Sebby Sambom sebagai Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sampaikan permohonan maaf kepada semua pihak dan yang terutama kepada Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM yang sedang Perang dengan Pasukan Kriminal Indonesia yaitu Tentara dan Polisi Indonesia,"kata Sebby.
"Dan saya juga sampaikan mohon maaf kepada semua Pejuang Papua Merdeka dari KNPB bersama rakyat, serta semua Orang asli Papua yang berjuang Papua merdeka di berbagai organisasi Perjuangan.
Ia membocorkan, sampai sekarang dirinya sedang embunyi di kampung yang tidak ada Listrik, dan juga tidak ada jaringan telp serta tidak bisa akses Internet.
Baca juga: Muncul Aksi Protes di Papua Tanggapi Kasus Rasisme Natalius Pigai, Warga Diminta Jangan Terprovokasi
"Baru dua hari ini Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom ke kota untuk informasikan kepada semua pihak, tentang situasi krisis yang dialami oleh Jubir TPNPB-OPM,"jelasnya.
Di sisi lain, terkait peristiwa perampokan itu, ia mempertanyakan mengapa Orang Asli Papua melakukan perampokan terhadap sesama orang Papua.
"Kami percaya bahwa hal ini akan terungkap setelah Papua merdeka penuh dari Penjajahan Indonesia.
Mohon advokasi semua pihak, dan terima kasih atas kerja sama yang baik. Kami butuh keadilan perdamaian dan kedamaian," tutup Sebby.
Penulis Kontributor Tribunnews.com, Banjir Ambarita