Wawancara Eksklusif
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Usul Wisma Atlet Hambalang Jadi Tempat Isolasi Covid-19 (1)
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengungkapkan pihaknya berencana membuat Wisma Atlet Hambalang sebagai pusat penanggulangan Covid-19.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Lucky Oktaviano
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG -- Pandemi Covid-19 menjangkiti kita setahun terakhir. Kasus positifnya sudah menembus angka lebih dari 1 juta.
Jumlah ini memunculkan kekhawatiran bakal ada yang telantar karena tidak mendapat tempat di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan lantas mengizinkan seluruh rumah sakit di Indonesia termasuk rumah sakit swasta untuk membuka layanan pasien Covid-19 sejauh memenuhi standar terkait sarana dan fasilitas.
Namun, ada usulan menarik yang disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto.
Baca juga: Tangani Pandemi Covid-19, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Dorong Puskesmas Jadi RS Tipe D
Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Sebut Vaksinasi Covid-19 adalah Pesan Pandemi Akan Berakhir
Kepada Pemimpin Redaksi Warta Kota Domu Ambarita, Rudy mengungkapkan pihaknya berencana membuat Wisma Atlet Hambalang sebagai pusat penanggulangan Covid-19.
Berikut petikan wawancara dengan Rudy yang berlangsung di Nusantara Polo Club, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/1) siang:
Kami mengikuti satu ide bapak yang sungguh baru yakni mengenai situasi Covid-19 di nusantara, termasuk di Jabodetabek. Mengapa bapak mengusulkan Wisma Atlet Hambalang sebagai pusat penanggulangan Covid-19?
Karena saya berada di Kabupaten Bogor, kebetulan di sini ada fasilitas milik pemerintah pusat yaitu Kemenpora di Hambalang (Citeurup, Kabupaten Bogor). Pada saat itu direncanakan dibangun wisma atlet.
Kita sama-sama tahu pembangunan wisma atlet tersebut tidak berjalan mulus tetapi ada beberapa bangunan yang sudah siap pakai dan siap huni.
Tentunya kami ingin segala anggaran uang rakyat yang sudah dikeluarkan, mudah-mudahan masih bisa bermanfaat.
Pemerintah pusat juga sudah memutuskan wisma atlet Hambalang tidak akan dilanjutkan dalam waktu dekat ini.
Ketika Wisma Atlet di Jakarta kondisinya sudah penuh dengan pasien Covid-19, kami dari DPRD Kabupaten Bogor menyuarakan agar ini menjadi perhatian khusus.
Apabila masih membutuhkan ruang isolasi, ini masih ada aset bangsa yang bisa digunakan yaitu Wisma Atlet Hambalang.
Mengapa kami usulkan Wisma Atlet Hambalang? Pertama, wisma atlet tersebut tidak terlalu dekat dengan permukiman masyarakat.
Kedua, udaranya masih sangat segar. Ketiga, bicara jangka panjang, dari segi investasi atau anggaran yang sudah dikeluarkan, ini pun tidak mubazir, tidak sekali pakai.
Karena di bawah Wisma Hambalang, tidak jauh dari situ, ada namanya IPSC (Indonesia Peace and Security Center) di mana pasukan perdamaian yang akan dikirimkan ke beberapa negara dipusatkan di tempat tersebut.
Saya pun melihat di dalam IPSC, ada Universitas Pertahanan (Unhan) yang saat ini memiliki Fakultas Kedokteran.
Jadi apabila pemerintah pusat membutuhkan ruang isolasi, masih ada aset atau tempat yang bisa digunakan sebagai rujukan ruang isolasi Covid-19.
Dan untuk jangka panjang, pada saat mau dipermanenkan menjadi rumah sakit militer, bisa menampung sumber daya manusia terbaik, anak-anak bangsa terbaik lulusan dari Unhan.
Jadi kami melihatnya jangka panjang, uang rakyat yang bersumber dari APBN tidak hanya meninggalkan kisah pilu atau sedih tetapi ada manfaat buat rakyat.
Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Dorong Pemkab Bogor Buka Bank Plasma Konvalesen
Kita sama-sama tahu wisma itu punya dosa di masa lalu di mana menterinya pernah dipenjara. Itu tidak menjadi masalah untuk misi kemanusiaan? Menurut bapak seperti apa?
Kalau kita melihat hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat. Daripada tidak digunakan sama sekali, minimal ada manfaatnya untuk rakyat, bangsa dan negara.
Seberapa siap wisma tersebut untuk digunakan?
Saya melihat ada beberapa bangunan yang belum jadi, tetapi ada beberapa bangunan yang sudah siap dan masih dijaga. Kurang lebih ada dua tower besar yang sudah selesai dibangun.
Apakah usul ini terdorong karena bapak pernah terpapar Covid-19 dan merasakan dampak virus ini?
Pada bulan September 2020, saya memang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi saya memang mengikuti perkembangan Covid-19 di Kabupaten Bogor.
Memang skala kecil dibandingkan seluruh bangsa, tetapi kami lihat kondisi hari ini hampir semua rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, untuk isolasi Covid-19 hampir penuh.
Tak hanya ruang isolasi, hampir semua ruang ICU juga penuh, bahkan waiting list.
Tentunya hari ini kami tidak hanya fokus menyampaikan okupansi ruang isolasi untuk pasien Covid-19 sudah lebih dari standar WHO, sudah lebih dari standar Kemenkes diangka 60 persen.
Padahal yang dibutuhkan hari ini bukan hanya ruang isolasi, tetapi juga ruang ICU.
Pasien-pasien dengan gejala ringan atau OTG tentu tidak membutuhkan ruang ICU. Ruangan itu dibutuhkan pasien-pasien dengan gejala sedang atau berat.
Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Imbau Bintang Sinetron Ikatan Cinta Larang Fans Berkerumun
Sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor dan politisi Gerindra, apa langkah konkret yang telah dilakukan? Apakah bersurat dengan Bupati Bogor atau DPP Gerindra?
Kami di DPRD sudah mengadakan beberapa kali rapat, terakhir kami menggelar rapat gabungan dengan seluruh komisi.
Kami mengundang tim percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, juga beberapa direktur rumah sakit, termasuk direktur RSAU Dr M Hassan Toto.
Setelah itu kami bersurat resmi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor karena mekanismenya seperti itu.
Tetapi karena kami punya patriot yang sama, kami cinta bangsa ini, maka sumber-sumber kemitraan yang positif, saran, dan masukan dari masyarakat yang positif, harus kami suarakan sebab kalau bicara APBD dari Kabupaten Bogor pasti, tak akan sanggup. (ron/eko)