Virus Corona
Dialihkan Menjadi Rumah Sakit Rujukan Covid-19, RSKD Duren Sawit Bisa Tampung 200 Pasien
Dari RSKD Duren Sawit ini juga mendapat tambahan kapasitas testing mobile lab PCR dengan kapasitas hingga 200 spesimen per hari.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - RSKD Duren Sawit adalah salah satu rumah sakit milik Provinsi DKI Jakarta yang dikonversi menjadi RS rujukan COVID-19 sejak Maret tahun lalu.
Awalnya rumah sakit kelas A ini khusus melayani kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkoba, tahun lalu baru saja tuntas pembangunan gedung barunya.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, 153 WNA China Tetap Masuk Indonesia Lewat Bandara Soetta, ini Kata Imigrasi
Baca juga: Istana Negara Turun Tangan Kasus Penghinaan Natalius Pigai, Minta Polisi Tindak Ambroncius Nababan
Baca juga: 119 Jenazah Covid-19 Telah Dimakamkan di TPU Jombang Tangsel, Tapi Upah Penggali Kubur Belum Dibayar
"Alhamdulillah, dengan pengalihfungsian RSKD Duren Sawit, kita mendapat tambahan kapasitas perawatan COVID-19 hingga 200 tempat tidur isolasi," kata Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta dalam akun Instagram-nya @aniesbaswedan, Jumat (29/1/2021).
Dari RSKD Duren Sawit ini juga mendapat tambahan kapasitas testing mobile lab PCR dengan kapasitas hingga 200 spesimen per hari.
Kemampuan 3T (testing, tracing, treatment) RSKD Duren Sawit didukung sistem informasi manajemen rumah sakit yang mumpuni.
"Kemarin juga melihat proses vaksinasi tenaga kesehatan di sana, menerima vaksinasi tahap kedua. Kita dorong terus vaksinasi di Jakarta, memperkuat benteng pertahanan terakhir kita," kata Anies.
Setelah itu mampir mengecek gedung UPT P2KPTK2 milik Disdik yang ada di sebelah RSKD Duren Sawit, untuk mengkaji potensi diubah jadi tempat isolasi terkendali.
Baca juga: PERHATIAN! Tak hanya Penjual, Pengguna Surat Swab Palsu juga Bisa Dipidana Hingga 12 Tahun Penjara
Baca juga: Viral Video Gerombolan 30 Remaja Hendak Tawuran, Cegat Lawannya Pakai Celurit, Rampas Motornya
Baca juga: PSBB Jakarta Diperpanjang, Ini Jam Operasional Bus Transjakarta
Karena per 24 Januari kapasitas RS rujukan COVID di Jakarta sudah terisi 86%, idealnya 60%.
"Kita harus menjaga keseimbangan penggunaan RS, sebab tidak hanya pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan," tambahnya.
Terima Mobile Test
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerima sebanyak tiga unit Mobile Laboratorium Polymerase Chain Reaction Test (PCR) Covid-19 dengan Biosafety Level (BSL) 2.
Tiga unit mobile lab PCR Test Covid-19 itu diterima dari hasil kolaborasi Human Initiative, Nama Foundation dan Ai Labs lewat platform Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).
Dengan bantuan tiga unit mobile lab PCR Test Covid-19 itu makin memperkuat kapasitas 3T di Jakarta, yakni Testing, Tracing, dan Treatment yang merupakan ikhtiar pengendalian pandemi covid-19.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, 153 WNA China Tetap Masuk Indonesia Lewat Bandara Soetta, ini Kata Imigrasi
Baca juga: Istana Negara Turun Tangan Kasus Penghinaan Natalius Pigai, Minta Polisi Tindak Ambroncius Nababan
Baca juga: 119 Jenazah Covid-19 Telah Dimakamkan di TPU Jombang Tangsel, Tapi Upah Penggali Kubur Belum Dibayar
"Prosesnya memang panjang, dimulai sejak bulan Juni tahun lalu. Jadi apa yang kita dapatkan hari ini sebenarnya merupakan ikhtiar yang dilakukan jauh-jauh hari dengan proses yang panjang," kata Anies Baswedan dalam akun Instagram-nya Minggu (31/1/2021).
"Izinkan kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para kolaborator, Human Initiative, Nama Foundation, Ai Labs yang secara berbulan-bulan mengerjakan ini secara senyap dan tuntas," jelasnya.
Keputusan untuk memilih membuat mobile labs ini, menurut Anies sangat tepat.
Karena, Pemprov DKI ingin memotong rantai penularan COVID-19 dengan mengetahui siapa yang tertular dan siapa yang tidak.
"Yang kita tes adalah orang yang memiliki riwayat kontak atau bergejala dan ketika kita melakukannnya kita perlu kapasitas tes yg tinggi," ujarnya.
"Mobile Lab PCR Test Covid 19 BSL-2 dapat mengecek apakah seseorang telah terinfeksi virus COVID-19 dengan estimasi waktu 4 jam/sampel pasien. Sehingga hasil pengecekan dapat diketahui oleh pasien paling lambat 1x24 jam," kata Anies.
Selanjutnya, ketiga Mobile Lab ini akan mengerjakan sampel swab dari RSUD Tanah Abang, Puskesmas Tanah Abang dan sekitarnya, RSUD Koja, Puskesmas Koja dan sekitarnya, RSUD Budi Asih, Puskesmas Kramat Jati dan sekitarnya.
Sekaligus melayani pemeriksaan sampel swab untuk follow up pasien perawatan di RSUD tersebut, serta tracing kontak erat yang dilaksanakan Puskesmas yang berada di wilayah setempat.
"Kelak Mobile Lab ini juga akan sangat berguna untuk keperluan medis lainnya, seperti riset biologi, pengujian klinis, dan bahkan analisis untuk epidemik Hi-Risk virus seperti A-H1N1 Swine Flu, H5N1 AVIAN Flu/Bird Flu, FMD, TB, Salmonella dan lain sebagainya," kata Anies.
Baca juga: PERHATIAN! Tak hanya Penjual, Pengguna Surat Swab Palsu juga Bisa Dipidana Hingga 12 Tahun Penjara
Baca juga: Viral Video Gerombolan 30 Remaja Hendak Tawuran, Cegat Lawannya Pakai Celurit, Rampas Motornya
Baca juga: PSBB Jakarta Diperpanjang, Ini Jam Operasional Bus Transjakarta
Siapkan Gedung Isolasi Mandiri
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ingin mengalihfungsikan gedung Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik Tenaga Kependidikan dan Kejuruan (UPT P2KPTK2) menjadi lokasi isolasi bagi pasien Covid-19.
Tinjauan ke gedung milik Dinas Pendidikan yang berada di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur ini pun telah dilakukan pada Jumat (29/1/2021) kemarin.
Meski demikian, dalam unggahan di akun media sosial Instagram miliknya (@aniesbaswedan), orang nomor satu di DKI belum mengambil keputusan terkait alih fungsi gedung tersebut.
"Mampir mengecek gedung UPT P2KPTK2 milik Disdik yang ada di sebelah RSKD Duren Sawit, untuk mengkaji potensi diubah jadi tempat isolasi terkendali," tulis Anies, Minggu (31/1/2021).
Dalam unggahannya itu, Anies mengungkapkan, saat ini DKI Jakarta tengah dilanda krisis ketersediaan fasilitas kesehatan bagi pasien Covid-19.
Pasalnya, penyebaran Covid-19 terus meroket di ibu kota sejak awal Desember 2020 lalu. Bahkan, angka kasusnya kini telah mencapai 3.500 kasus positif setiap harinya.
Imbasnya, fasilitas tempat tidur yang sebelumnya telah disiapkan oleh Dinas Kesehatan kini sudah mulai penuh.
"Per 24 Januari 2021 kapasitas RS rujukan Covid di Jakarta sudah terisi 86 persen, idealnya 60 persen. Kita harus menjaga keseimbangan penggunaan RS, sebab tidak hanya pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan," ujarnya.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyatakan komitmennya membantu menyelesaikan masalah ini.
Hal ini diungkapkan Sandiaga Uno saat bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria beberapa waktu lalu.
Adapun saat ini pemerintah pusat telah menyediakan 17 hotel yang digunakan untuk penanganan Covid-19 di ibu kota.
Rinciannya, sebanyak 12 hotel digunakan untuk akomodasi para tenaga kesehatan dan lima lainnya sebagai lokasi isolasi mandiri.
Masyarakat pun bisa menggunakan fasilitas kesehatan ini secara gratis tanpa dipungut biaya.
Berikut daftarnya:
1). Hotel Ibis Senen
Alamat: Jalan Kramat Raya No 100, Kwitang, Jakarta Pusat.
Kapasitas: 145 kamar tidur.
2). Hotel Grand Asia Jakarta
Alamat: Jalan Bandengan Selatan No 88, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kapasitas: 85 kamar tidur.
3). Hotel U Stay Mangga Besar
Alamat: Jalan Kartini Raya No 2, Mangga Besar, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Kapasitas: 130 kamar timur.
4). Hotel Twin Plaza
Alamat: Jalan Tol S. Parman Kav 93-94, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat.
Kapasitas: 146 kamar timur.
5). Hotel Ibis Style Jakarta Mangga Dua
Alamat: Jalan Gunung Sahari, Pademangan, Jakarta Utara.
Kapasitas: 275 kamar timur.
Wisma Atlet Kemayoran jadi Monumen Covid-19
Sejak pandemi Covid-19 melanda Jabodetabek, Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta Pusat dijadikan rumah sakit darurat untuk menampung pasien positif.
Puluhan ribu pasien pernah menjalani perawatan di lokasi tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan menyebut Wisma Atlet Kemayoran adalah monumen Covid-19 yang hingga hari ini belum disadari.
Baca juga: Petugas Rutan KPK yang Dipukul Mantan Sekretaris MA Nurhadi Melapor ke Polsek Setiabudi
Hal itu ia sampaikan dalam peluncuran buku 'Potret Jakarta 2020 Kolaborasi Melawan Pandemi' secara daring, Sabtu (30/1/2021).
"Ini (menunjuk) foto Wisma Atlet, kalau cuma Wisma Atlet gitu aja enggak ada ceritanya."
"Tapi begitu diceritakan di sini, ini adalah tempat penampung pasien Covid terbesar di Asia Tenggara, mungkin di Asia karena di sini puluhan ribu."
Baca juga: KNPI Kembali Laporkan Abu Janda ke Bareskrim, Kali Ini karena Sebut Islam Arogan
"Gambar gedung ini, menjadi salah satu monumen Covid yang hari ini belum disadari," kata Anies sambil memperlihatkan foto Wisma Atlet Kemayoran.
Anies mengatakan, foto-foto Wisma Atlet hari ini akan dikenang lintas zaman.
Sebab, bangunan tersebut menjadi saksi bisu berkumpulnya para penyintas Covid-19 terbanyak di Indonesia.
Baca juga: Kapolri: Ada Komunikasi yang Terputus Antara Umara dan Ulama
Terlebih, kata dia, kondisi seperti pandemi Covid-19 bukan sebuah kejadian bulanan atau tahunan, melainkan ratusan tahun.
"Nanti gambar ini akan dikenang lintas zaman. Karena di sinilah tempat berkumpulnya penyintas Covid paling banyak."
"Kalau suatu saat ada kunjungan museum tempat tinggal Covid, ya inilah tempatnya."
Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo: Dari Dulu Kelemahan Kita Mudah Terpecah Belah
"Karena enggak ada tempat yang paling banyak dijadikan pengalaman," papar Anies.
Anies Baswedan merasa bersyukur mendapat pengalaman di masa pandemi Covid-19 dengan cukup lengkap.
Mulai dari membuat kebijakan penanganan Covid-19, hingga menjadi salah satu pasiennya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 30 Januari 2021: Rekor Baru Lagi! Pasien Positif Tambah 14.518 Orang
Anies sempat positif Covid-19, dan mengharuskan dirinya menjalani isolasi mandiri selama kurang lebih 28 hari, sebelum akhirnya dinyatakan negatif.
"Saya ditakdirkan dapat pengalaman agak lengkap."
"Dari policy maker lihat data, sampai jadi pasien diberi obat," paparnya.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 di Indonesia 30 Januari 2021: Dosis Satu 482.145 Orang, Dosis Kedua 20.810
Ia juga mengaku kerap berkeliling rumah sakit, bertemu para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19, hingga melihat pendistribusian bantuan sosial kepada mereka yang terdampak wabah ini.
Baik saat mengambil kebijakan atau ketika menjadi salah satu pasien Covid-19, Anies merasa bersyukur bisa diberikan kesempatan melihat dari dekat bagaimana dampak pandemi yang melanda.
"Jadi segala aspek pandemi ini saya merasa bersyukur dapat kesempatan melihat dari dekat."
Baca juga: Bantah Fatwa Halal Vaksin Covid-19 Sinovac Pesanan, MUI: Kalau Main-main Kita Berani Masuk Neraka
"Ketika melihat dari dekat, itu selalu ada momen kita reflektif atas apa yang kita lihat," ucapnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 30 Januari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 266.244 (24.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 147.488 (11.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 124.240 (11.1%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 111.939 (11.2%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 47.595 (4.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 40.554 (3.7%)
RIAU
Jumlah Kasus: 28.878 (3.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 26.892 (2.9%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 25.933 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 25.914 (2.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 21.571 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 20.774 (2.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 17.952 (1.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 15.215 (1.6%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 14.230 (1.5%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 13.358 (1.3%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 11.910 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 9.875 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 9.443 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus: 9.224 (1.1%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 7.999 (0.9%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 7.663 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 7.478 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 7.025 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 6.706 (0.7%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 6.380 (0.7%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 4.849 (0.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 4.612 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 4.557 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 4.543 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 4.283 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 3.914 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 3.633 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 3.442 (0.4%). (Danang Triatmojo)