Virus Corona

Kasus Tembus 1 Juta, Jokowi Klaim Pandemi Terkendali, IDI Bingung dan Pertanyakan Parameternya

Padahal, saat ini Indonesia sudah menembus angka 1 juta kasus positif Covid-19 yang diiringi oleh laporan kematian tinggi.

Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/Mochammad Dipa
Presiden Joko Widodo mengklaim pemerintah mampu mengatasi covid-19 yang mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut mampu mengendalikan covid-19 menjadi pembicaraan publik, khususnya para dokter.

Di media sosial, sejumlah dokter berkomentar terkait klaim dari presiden Jokowi tersebut.

Mengingat, saat ini kasus virus corona di Indonesia terus naik.

Para dokter tersebut menanyakan apa indikator presiden Jokowi mengeluarkan statemen seperti itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto mengatakan, dirinya juga tidak tahu parameter yang digunakan Presiden Joko Widodo sehingga menyatakan Indonesia bisa mengendalikan pandemi dengan baik.

Baca juga: Beda dari Eropa, Menteri ESDM Sebut Indonesia Masih Andalkan Energi Fosil

Padahal, saat ini Indonesia sudah menembus angka 1 juta kasus positif Covid-19 yang diiringi oleh laporan kematian tinggi.

Bahkan, Indonesia masih mencatat angka kematian harian tertinggi selama pandemi, yaitu 387 orang dalam sehari, pada Rabu (27/1/2021).

"Saya tidak tahu parameter yang digunakan Pak Jokowi, saya tidak tahu. Tapi parameter yang ada itu dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu angka kematian dan angka infeksi," kata Slamet dikutip dari Kompas.com, Kamis (28/1/2021)

Baca juga: Politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung Umumkan Enam Dosa SBY kepada Bangsa dan Rakyat Indonesia

Ia menjelaskan, pandemi dapat dikatakan terkendali apabila angka kematian dan angka infeksi sama-sama menurun. Namun, apabila angka kematian dan angka infeksi terus naik, maka dapat dikatakan pandemi belum terkendali.

"Sedangkan kita kan angka kematian tertinggi di ASEAN ya. Angka infeksinya juga tertinggi. Jadi saya tidak tahu parameternya apa yang digunakan Pak Jokowi," ujarnya.

Kendati demikian, ia menilai belum terlambat untuk Indonesia dapat mengendalikan pandemi.

Baca juga: Ambroncius Nababan Tersangka, Jenderal Listyo Sigit Ditantang untuk Memproses Hukum Abu Janda

Menurut dia, pandemi dapat dikendalikan dengan cara, dua sisi yaitu pemerintah dan masyarakat sama-sama berperan.

Slamet berpandangan, pengendalian pandemi tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak yaitu pemerintah.

"Tidak mungkin hanya pemerintah saja. Tentu juga keterlibatan masyarakat yaitu disiplin menggunakan masker contohnya. Soalnya di jalan-jalan itu masih banyak sekali yang tak pakai masker," ucapnya.

Baca juga: Bantah Jadi Istri Durhaka, Nindy Ayunda Sebut Alasannya Ingin Bercerai karena Suami Lakukan KDRT

Selain itu, ia mengingatkan masyarakat bahwa klaster-klaster kini telah menyebar tidak hanya di keluarga saja.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved