Virus Corona Jabodetabek
DKI Tambah Tiga Unit Laboratorium Bergerak untuk Tes Covid-19, Bakal Dipakai di Faskes-faskes Ini
Pemprov DKI Jakarta menggandeng Human Initiative untuk menambah tiga unit laboratorium mobile.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta menggandeng Human Initiative untuk menambah tiga unit laboratorium mobile.
Kerja sama ini merupakan bagian dari kolaborasi sosial berskala besar (KSBB) antara Pemprov DKI Jakarta dengan pihak swasta.
“Kita bersyukur siang ini menyaksikan penyerahan tiga Mobile Labs."
Baca juga: Ambroncius Nababan Berharap Ada Jalan Damai dengan Natalius Pigai
"Yang nantinya akan dimanfaatkan dalam ikhtiar kita memotong rantai penyebaran Covid-19,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat launching Mobile Labs PCR Covid-19 BSL 2, di Balai Kota DKI, Kamis (28/1/2021).
Anies mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam launching Mobile Lab PCR Test tersebut.
Program mobile labs ini sudah berlangsung sejak kick off pada Juni 2020 lalu.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 28 Januari 2021: Pasien Baru Tambah 13.695, 10.974 Sembuh, 476 Wafat
Artinya, kata Anies, kerja keras untuk mewujudkan tiga unit Mobile Labs telah konsisten dijalankan dengan sangat baik.
“Prosesnya memang panjang."
"Saya berkali-kali menyampaikan ketika apa yang kita dapatkan hari ini, sebenarnya merupakan ikhtiar yang dilakukan jauh-jauh hari dengan proses yang panjang."
Baca juga: Terbukti Dapat e-Mail Soal Red Notice dari Anita Kolopaking, Djoko Tjandra Tetap Berkelit
"Jadi izinkan saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para agregator, yaitu Human Initiative, Nama Foundation, Ai Labs."
"Yang secara berbulan-bulan mengerjakan ini secara senyap dan tuntas,” papar Anies.
Anies menilai, keputusan untuk membuat Mobile Lab dinilai tepat.
Baca juga: Mengaku Punya Jaringan di Bank Dunia dan IMF, Pecatan Polisi Tipu Pengusaha Rental Mobil
Karena, Jakarta memang terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas testing dan tracing secara efektif dan efisien, untuk menekan penyebaran Covid-19.
Dengan mengetahui siapa yang tertular dan siapa yang tidak, tentu yang dites adalah orang yang memiliki riwayat kontak atau bergejala.
“Ketika kita melakukannnya, kita perlu kapasitas tes yang tinggi,” ucap Anies berdasarkan keterangan tertulis.
Baca juga: Usai Ambroncius Nababan, Abu Janda Dilaporkan ke Bareskrim Soal Ujaran Rasis kepada Natalius Pigai
Mobile Lab PCR Test Covid 19 BSL 2 ini merupakan laboratorium kesehatan bergerak yang dilengkapi dengan peralatan Polymerase Chain Reaction (PCR), dan memiliki standar BSL-2.
Sehingga, dapat mengecek apakah seseorang telah terinfeksi Covid-19 dengan estimasi waktu 4 jam/sampel pasien.
Hasil pengecekan dapat diketahui oleh pasien paling lambat 1x24 jam.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 di Indonesia 28 Januari 2021: 368.318 Dosis Pertama, 5.468 Suntikan Kedua
Ketiga Mobile Lab ini akan mengerjakan sampel swab dari RSUD Tanah Abang, dan Puskesmas Tanah Abang dan sekitarnya.
Lalu, RSUD Koja, Puskesmas Koja dan sekitarnya, RSUD Budi Asih, serta Puskesmas Kramat Jati dan sekitarnya.
Mobil ini sekaligus melayani pemeriksaan sampel swab untuk follow up pasien perawatan di RSUD tersebut.
Baca juga: Indonesia Punya Alat Pendeteksi Covid-19 Melalui Sampel Bau Ketiak, Namanya I-nose
Serta, tracing kontak erat yang dilaksanakan Puskesmas yang berada di wilayah setempat.
Mobile lab ini juga akan sangat berguna untuk keperluan medis lainnya.
Seperti, riset biologi, pengujian klinis, dan bahkan analisis untuk epidemik Hi-Risk virus seperti A-H1N1 Swine Flu, H5N1 AVIAN Flu/Bird Flu, FMD, TB, Salmonella, dan sebagainya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Indonesia Naik 12 Minggu Beruntun, Pekan Ini Jakarta Tambah 22.450 Pasien Baru
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan dan Labkesda Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan tiga laboratorium mobile pada 1 September 2020 lalu.
Fasilitas ini juga berkat kolaborasi dengan Human Initiative dan Agile innovation (Ai) Labs.
Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta Endra Muryanto mengatakan, inovasi mobil laboratorium tersebut dihadirkan untuk membantu mempercepat penanganan pemeriksaan Covid-19 menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ibu Kota.
Baca juga: Indonesia Ciptakan Gelang Pemantau Pasien Covid-19, Kepatuhan Dimonitor Lewat Internet
“Mobile Lab ini nanti siap untuk melakukan pemeriksaan PCR."
"Kapasitas tes maksimal per hari 300 sampel."
"Sampelnya nanti begitu diswab kemudian dilakukan pemeriksaan di dalam laboratorium,” kata Endra berdasarkan keterangan dari PPID DKI Jakarta, Selasa (1/8/2020).
“Kemudian di Mobile Lab ini akan ada proses mix PCR, dan ekstraksi sampel yang di ruangannya pun sudah negative pressure,” tambahnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 28 Januari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 259.305 (24.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 139.052 (11.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 121.508 (11.1%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 110.103 (11.2%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 46.598 (4.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 39.186 (3.7%)
RIAU
Jumlah Kasus: 28.693 (3.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 26.737 (2.9%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 25.307 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 25.246 (2.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 20.840 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 20.591 (2.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 17.702 (1.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 14.939 (1.6%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 14.080 (1.5%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 13.112 (1.3%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 11.701 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 9.584 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 9.360 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus: 9.181 (1.1%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 7.946 (0.9%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 7.337 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 7.276 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 6.801 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 6.638 (0.7%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 6.329 (0.7%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 4.593 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 4.511 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 4.453 (0.4%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 4.372 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 4.228 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 3.842 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 3.438 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 3.404 (0.4%). (*)