Demo Pedagang Daging Sapi

Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Ungkap Kelangkaan Daging Sapi di Pasaran

Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Ibnu Ariefyanto, mengungkapkan kelangkaan daging sapi yang sempat terjadi.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Andika Panduwinata
Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Ibnu Ariefyanto, kepada Warta Kota mengungkapkan penyebab pedagang daging sapi mogok. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Ibnu Ariefyanto, mengungkapkan kelangkaan daging sapi yang sempat terjadi.

Seperti diketahui, pedagang daging sapi sempat mogok berjualan selama tiga hari (20-22 Januari 2021), akibat kenaikan harga di tingkat RPH (rumah pemotongan hewan).

Berikut hasil petikan wawancara Ibnu dengan Warta Kota di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Kamis (21/1/2021);

1. Gimana cerita awalnya?

 Kita dapat informasi dua hari yang lalu memang para pedagang daging sapi menyampaikan tidak ada penjualan daging selama tiga hari.

Mereka mengeluhkan ada perbedaan harga, di mana harga pembelian dan penjualan berbeda. Sehingga menyebabkan tingginya harga daging sapi, jadinya para pedagang merugi.

2. Rincian alurnya seperti apa?

Jadi memang kalau lihat alur perdagang daging sapi, dari pembelian sapi hidup sampai menjadi daging, jadi pada saat pengusaha daging sapi itu membeli sapi hewan hidup susutnya sekitar 50 persen.

Jadi misalkan pedagang sapi menjual sapinya seberat 400 kilo, akan dipotong menjadi 50 persen. Nah kalo dari 400 kilo susut jadi sekitar 200 kilo karkas. Karkas itu diluar kepala, jeroan, kaki, kulit, darah dan lain-lain. 

Ternyata dari hasil karkas itu susut kembali karena menempel tulang dan daging. Dagingnya hanya sekitar 80 persen, sehingga terlihat jumlah daging yang terjual sekitar 160 kilo.

Jadi antara harga pembelian karkas dan harga jual nyaris sedikit untungnya. Ini yang menyebabkan para pedagang daging protes. 

3. Pedagang mogok, bagaimana masyarakat membeli daging?

 Jadi memang untuk konsumsi daging ini bagi kalangan yang eksklusif ya. Kebanyakan pembeli adalah para pedagang bakso dan restoran. Kalau untuk konsumsi rumah tangga sedikit. 

Bagi kalangan rumah tangga bisa belanja di mall. Di mall masih tersedia daging sapi dengan harga bermacam-macam. 

Untuk pedagang bakso mungkin kalau stock daging tidak ada, mereka tidak dagang. Tapi kalau masih ada stock ya silakan bisa berdagang.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved