Berita Nasional

Disentil Muannas Alaidid setelah Sanjung FPI, Pandji Minta Maaf, Takut Dilaporkan ke Polisi?

Muannas menyebut pernyataan Pandji tersebut menyesatkan lantaran ormas Front Pembela Islam (FPI) telah resmi dibubarkan pemerintah.

Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Pandji Pragiwaksono ketika berkunjung ke kantor Redaksi Warta Kota, Palmerah, Jakarta Pusat. Pandji kini menjadi perbincangan setelah memberikan sanjungan kepada FPI. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Komedian Pandji Pragiwaksono menjadi sorotan setelah beredarnya videonya yang memberikan sanjungan terhadap anggota Front Pembela Islam (FPI) namun dianggap mengerdilkan Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah.

Ia diserang di sosial media bahkan sejumlah pihak memberikan kecaman.

Salah satunya Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Muannas Alaidid.

Muannas yang dikenal kerap melaporkan para tokoh oposisi memprotes pernyataan Pandji.

Baca juga: Sanjung FPI tapi Dianggap Kecilkan NU-Muhammadiyah, Pandji Pragiwaksono Dalam Masalah Besar

"Sdh, narasi anda ngawur, jgn smp publik disesatkan seolah urusan FPI dilarang anda sederhanakan hny soal bencana & kemanusiaan, kemudian kt kecilkan peran ormas lain, FPI itu dilarang bkn soal itu tp erat kaitan dg gangguan ketertiban umum & anti pancasila (rubah sistem negara)," tulis Muannad di akun Twitternya.

"Masalahnya konten dibuat Tgl 4 Jan 2021, sdg anda tahu sdh terbit larangan dlm Maklumat yg dikeluarkan & ditandatangani Kapolri 1 Jan 2021, Tahu ? @pandji. Kapolri Idham Azis Keluarkan Maklumat Larangan FPI: Masyarakat Tidak Sebarkan Konten Terkait FPI."

Muannas menyebut pernyataan Pandji tersebut menyesatkan lantaran ormas Front Pembela Islam (FPI) telah resmi dibubarkan pemerintah.

Baca juga: Jokowi Janjikan Rp50 Juta untuk Korban Gempa Sulbar, HNW: Janji Serupa di NTB Saja Belum Terlaksana

Baca juga: Jokowi Tuai Kritik usai Jelaskan Sebab Banjir Kalsel, KLH Pasang Badan, Tetap Salahkan Curah Hujan

"Narasinya @pandji ini sesat membubarkan FPI oleh pemerintah itu dinilai tdk tepat, ini namanya melawan negara, sdh dikasih tau alasan pembubaran, kok dia hanya melihat FPI soal bantuan2 aja,"ujarnya.

Menanggapi ucapan Muannas, Pandji pun meminta maaf.

Meski demikian, Pandji meminta agar Muannas melihat kembali video pernyataannya.

Pandji menegaskan, dalam video itu ia hanya mengutip pernyataan dari sosilolog Thamrin Tomagola.

Baca juga: Polisi Sebut Kedatatangan Raffi Ahmad dan Ahok ke Pesta Ricardo Gelael Spontanitas, Kasus Dihentikan

"Mohon maaf, tapi blom ditonton ya sumber video yang dijadikan kutipan? Saya bilng bahwa Itu ucapan sosiolog, Pak Thamrin Tomagola waktu saya interview beliau di Hard Rock FM Jakarta awal 2012," tulisnya.

Diberitakan sebelumnya, Pandji Pragiwaksono mendadak menjadi pembicaraan publik sepanjang Rabu (21/1/2021) hingga Kamis (22/1/2021) hari ini.

Masalahnya, videonya yang membela Front Pembela Islam (FPI) viral.

Dalam video itu, Pandji membandingkan kontribusi anggota FPI di lapangan dengan dua ormas Islam besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Pernyataan Panji Pragiwaksono yang memuji-muji FPI dan menyudutkan NU-Muhammadiyah kemudian viral.

Baca juga: DPP Front Persaudaraan Islam Terbitkan Maklumat Agar Anggotanya Terjun ke Lokasi Bencana Bantu Warga

Dwi Sasono dan Pandji Pragiwaksono ketika mengenalkan film terbarunya berjudul Mendadak Kaya di Redaksi Warta Kota, Jalan Palmerah Barat, Palmerah, Jakarta Pusat, 21 Mei 2019. Mendadak Kaya adalah cerita lanjutan DOA: Cari Jodoh (2018).
Dwi Sasono dan Pandji Pragiwaksono ketika mengenalkan film terbarunya berjudul Mendadak Kaya di Redaksi Warta Kota, Jalan Palmerah Barat, Palmerah, Jakarta Pusat, 21 Mei 2019. Mendadak Kaya adalah cerita lanjutan DOA: Cari Jodoh (2018). (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

Sejumlah pihak yang dikenal tidak senang dengan FPI, segera memberika hujatan kepada Pandji.

Pegiat media sosial Denny Siregar juga menyebut Panji kini dalam masalah besar.

"Cari masalah Pandji ini. Mau bela FPI sih silahkan, tapi jangan merendahkan NU dan Muhammadiyah. FPI gada seupil2nya dibandingin 2 ormas besar yang sejarahnya ikut memerangi penjajah ini," tulis Denny Siregar Rabu 20 Januari 2021 malam.

Baca juga: Rekening Diblokir, Anggota FPI Urunan Pakai Uang Pribadi demi Sediakan Bantuan untuk Korban Bencana

Sementara Muannas menilai perjuangan serta jasa dua ormas besar Indonesia NU dan Muhammadiyah tak sepadan dibandingkan Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dilarang.

Hal itu diungkapkan Muannas untuk menepis pernyataan komedian Panji Pragiwaksono yang membandingkan beberapa ormas tersebut.

"Ini tuduhan, kemaren ada haikal hassan terus mbak you sekarang komedian karbitan, Jasa NU & Muhammadiyah thd bangsa ini besar tak sepadan dibanding FPI," tulis Muannas di media sosialnya Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Menag Gus Yaqut Hormat dan Bangga Ansor-Banser Terlibat Aksi Kemanusiaan di Lokasi Bencana

Diketahui dalam sebuah potongan video diskusi virtual, Pandji Pragiwaksono mengatakan, di masyarakat ada banyak para simpatisan FPI.

Terlebih lagi di kalangan bawah. Itu karena FPI selalu ada ketika masyarakat kalangan bawah meminta bantuan.

Menurut Pandji Pragiwaksono, pendapat itu dia dengar dari Sosiolog Thamrin Amal Tomagola ketika diwawancarainya di Har Rock FM Jakarta tahun 2012 silam

 Pandji, dalam video tersebut membahas tentang pembubaran FPI, dan menyinggung soal NU juga Muhammadiyah.

Pembagian Logistik serta kegiatan Laskar Kemanusiaan FPI untuk Korban Banjir di Barabai, Kalsel
Pembagian Logistik serta kegiatan Laskar Kemanusiaan FPI untuk Korban Banjir di Barabai, Kalsel (Twitter Front Persaudaraan Islam)

Baca juga: Diceraikan Rohimah, Kiwil Merasa Biasa Saja: Besok Kawin Lagi Juga Gampang Kok

"Di beberapa bagian Jakarta, para ibu lebih rela anaknya dititipin ke FPI daripada mabuk ga jelas, ngaji aja sama FPI," kata Pandji dalam video tersebut mengutip kembali ucapan Thamrin Tomagola tentang FPI. 

Di video, Pandji juga mengatakan alasan kenapa FPI bisa dekat dengan masyarakat sedangkan tidak demikian dengan NU dan Muhammadiyah.

"Pintu rumahnya FPI kebuka untuk warga, jadi orang kalau mau dateng bisa, 'lu mau apa, lu ngobrol sama gua', yang NU sama Muhammadiyah karena udah terlalu tinggi dan elitis, warga tuh enggak ke situ, warga justru ke nama-nama besarnya FPI," kata Pandji.

Baca juga: Ferdinand Hutahaen Yakin 100 Persen Anies Baswedan Akan Tumbang Jika Maju Kembali di Pilgub DKI

Ucapan Pandji tersebut, diakuinya sebagai kutipan dari sosiolog Thamrin Tomagola.

Pandji melanjutkan, FPI terkenal dan disukai di masyarakat kalangan bawah ketika para elit dari ormas Islam besar, yakni Nahdaul Ulama (NU) dan Muhammadiyah jauh dari masyarakat.

Sementara itu, sebagian warganet lainnya membela Pandji.

Baca juga: Polisi Tak Hadir, Sidang Perdana Praperadilan Penangkapan Laskar FPI Ditunda Dua Pekan

Mereka menganggap ucapan Pandji tersebut merupakan bagian dari kebebasan berpendapat dan berbicara di alam demokrasi.

Mereka juga sependapat dengan Pandji yang menyebut para anggota FPI memang sering terlibat dalam penanganan bencana sebagai relawan, tanpa mendapatkan imbalan apapun.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved