Eksportir Sambut Baik Dukungan Pemerintah yang Mendorong Ekspor Sarang Burung Walet

PEKIT pun menyambut positif dukungan pemerintah mendorong ekspor sarang burung walet (SBW) tersebut.

Editor: Mohamad Yusuf
Bea Cukai
Ekspor sarang burung walet di Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Kamis (29/8) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia mengalami peningkatan ekspor sarang burung walet.

Di tengah peningkatan ekspor itu, pemerintah mendorong ekspor sarang burung walet (SBW).

Perkumpulan Eksportir Komoditas Indonesia Tiongkok (PEKIT) pun menyambut positif dukungan pemerintah mendorong ekspor sarang burung walet (SBW) tersebut.

“Kami di asosiasi sangat senang bila sarang burung walet disebut harta karun tersembunyi. Namun sebenarnya kami sudah lama ekspor ke manca negara, dan memang pasar SBW ke Tiongkok yang tertinggi,” jelas Mulyanto, Ketua PEKIT di Jakarta, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Dilantik Sebagai Sekda DKI, Ini Daftar Harta Kekayaan Marullah Matali

Baca juga: Diduga Lelah Terima Aduan Warga yang Tak Dapat Bansos, Jadi Penyebab Dipotongnya Dana BST Kemensos

Baca juga: Lowongan Kerja di Jakarta Smart City DKI, Gaji Terbesar Rp 23 Juta, Banyak Posisi, Cek di Sini

Mulyanto menambahkan perjuangan ekspor sarang burung walet (SBW) ke Tiongkok cukup keras, dan relatif berbeda dengan negara lainnya.

Proses registrasi rumah walet hingga rumah processing secara ketat dikawal Kementerian Pertanian.

“Seluruh protokol kesehatan yang diminta negara Tiongkok harus dipenuhi sejak sebelum terbang. Proses karantinanya cukup panjang,” kata Mulyanto.

Secara khusus Mulyanto meminta dukungan pemerintah agar mendorong kemudahan ekspor komoditas ini, baik dalam hal perijinan dalam negeri, maupun protokol kesehatannya.

Mulyanto menambahkan protokol yang diminta pemerintah Tiongkok cukup memberatkan bagi para calon eksportir baru.

Sehingga dirinya meminta pemerintah membantu negosiasi antar negara dapat dilakukan untuk mengurangi beban protokol kesehatan.

“Disparitas harga sangat tinggi, terutama SBW kotor dan bersih. Tidak semua harganya 25 juta, tapi nilai tersebut yang paling bagus memang,” imbuhnya.

Sebagai tambahan, PEKIT sebagai salah satu asosiasi eksportir yang secara rutin telah melakukan ekspor SBW.

Baca juga: Crazy Rich Surabaya Menangkan Gugatan 1,1 Ton Emas dari PT Antam, Ini Kronologi Awal Mula Kasusnya

Baca juga: Airin Sebut, Penyintas Covid-19 di Kota Tangerang telah Donor Ratusan Kantong Plasma Konvalesen

Baca juga: Profil dan Jejak Karier Marullah Matali, Putra Betawi yang akan Dilantik Sebagai Sekda DKI Hari Ini

Menurut Mulyanto, mereka akan terus mendorong peningkatan ekspor komoditas ini.

Saat ini beberapa anggota PEKIT yang telah berhasil menembus pasar Tiongkok, antara lain: PT Ori Ginalnest Indonesia, PT Tong Heng Investment Indonesia, PT Anugerah Citra Walet Indonesia, PT Matra Adhiraya Nusantara, PT Organic Hans Jaya dan PT Cempaka Mega Mandiri.

“Pemulihan ekonomi nasional dengan peningkatan ekspor sangat baik. Program Presiden kita dukung sebagai komunitas eksportir nasional,” tutup Mulyanto.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved