BNPB Beri Dana Stimulan Rp 50 Juta untuk Rumah Rusak Akibat Gempa Sulawesi Barat, Ini Penjelasannya
Besaran dana stimulan rumah rusak, yag diberikan BNPB beragam, dengan tertinggi sebesar Rp 50 juta.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bagi korban gempa bumi Sulawesi Barat, akan diberikan dana stimulan rumah rusak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dana stimulan rumah rusak untuk korban gempa di Sulawesi Barat.
Besarannya dana stimulan rumah rusak, beragam, dengan tertinggi sebesar Rp 50 juta.
"Besaran dana stimulan tersebut masing-masing adalah 50 juta rupiah untuk Rumah Rusak Berat (RB), 25 juta rupiah untuk Rumah Rusak Sedang (RS) dan 10 juta rupiah untuk Rumah Rusak Ringan (RR)," kata Kepala BNPB Doni Monardo, dalam siaran tertulisnya, Minggu (17/1/2021).
Selain itu, BNPB telah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan Gempabumi Sulawesi Barat sebesar 4 miliar Rupiah pada Sabtu (16/1/2021).
Bantuan tersebut diserahkan sebesar Rp 2 miliar rupiah untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing 1 miliar rupiah untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.
BNPB juga telah mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut.
Lalu 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.
Pada Sabtu (16/1) pukul 06.32 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah kembali terjadi gempabumi dengan kekuatan M5,0 di Kabupaten Majene.
BMKG juga memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.
Doni Monardo meminta agar masyarakat Mamuju tidak mudah terpengaruh dengan kabar bohong atau informasi hoaks yang beredar dan meresahkan warga terkait peristiwa gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar) 6,2 magnitudo.
“Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Doni saat melakukan peninjauan lokasi terdampak gempabumi Sulbar bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Mamuju, Sulbar, Minggu (17/1).
Sebelumnya BMKG telah merilis informasi mengenai adanya potensi gempa susulan, akan tetapi pihaknya memastikan bahwa kekuatannya tidak akan sebesar gempa kedua atau mainshock seperti yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari.
Lebih lanjut, BMKG meminta agar masyarakat tetap tenang namun waspada guna mengantisipasi adanya potensi gempa susulan tersebut.
BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.
