Timnas Futsal Indonesia
Mantan Kiper Timnas Futsal Indonesia Tely Sarendra Selesaikan Skripsi Sambil Jalani Latihan
Teguh Limas Sarendra yang biasa dipanggil Tely Sarendra sempat dilema untuk membela Timnas Futsal Indonesia pada 2011.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Sigit Nugroho
Hadapi Tantangan
Selain dilema, Tely menghadapi tantangan kala terjun ke level profesional.
Pemain kelahiran Bogor, Jawa Barat, pada 21 Januari 1990 itu pernah diultimatum oleh orangtua saat menerima pinangan dari klub Jatim Surabaya tahun 2010.
Tim Jatim Surabaya adalah kepunyaan Ferry Paulus yang dulu menjabat sebagai presiden Persija Jakarta (sekarang direktur olahraga Persija Jakarta).
Bukan tanpa alasan orangtuanya memberikan peringatan, sebab saat itu Tely sedang kulihan semester enam di Jurusan Sejarah Universitas Indonesia.
"Orangtua mengatakan, saya boleh bermain futsal, tetapi mereka hanya akan membayarkan uang kuliah saya hingga semester delapan. Jika lebih dari itu, saya harus bayar sendiri," kata Tely.
Tely pun menyetujui ultimatum dari orangtuanya, meskipun ia tak ada mendapatkan beasiswa atlet.
Ia hanya menyisihkan gajinya untuk antipasi pembayaran kuliah jika lebih dari semester delapan.
"Saya terjun ke futsal, memang karena uang. Dulu, saya dapat gaji Rp 500.000 dalam sebulan. Bagi saya itu besar. Soal mes dan uang transportasi saat kompetisi ditanggung klub. Jadi, uang saya bisa sisihkan untuk bayar kuliah," tutur Tely.
Yang diprediksi orangtua Tely terjadi.
Tely terlambat wisuda dari teman-teman seangkatannya.
"Saya lulus di semester 10. Artinya, saya bayar dua semester. Untungnya, dosen saya baik dan mau memberikan surat dispensasi saat saya bermain di Liga futsal. Dosen saya tetap mendukung saya hingga wisuda," terang Tely.