Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Direktur Operasi Basarnas Sebut Ada 310 Penyelam Dikerahkan Bantu Operasi SAR Pesawat Sriwijaya Air

Ada 310 penyelam dikerahkan membantu operasi SAR pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Jumat (15/1/2021).

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: PanjiBaskhara
istimewa
Sebanyak 310 penyelam dikerahkan membantu operasi SAR pesawat Sriwijaya Air SJ 182, pada Jumat (15/1/2021). Foto: Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Melakukan Penyelaman Mencari Korban Sriwijaya Air SJ 182 

Pasalnya underwater locator beacon yang ada sudah terlepas dari CVR.  

“Permasalahan yang ada seperti kita ketahui bersama beacon yang bisa membawa kita ke benda itu sudah lepas dari alat itu,” ucapnya. 

Alhasil upaya untuk pencarian CVR oleh tim SAR terpaksa harus menggunakan cara manual yang otomatis relatif lebih lama.

Ditambah lagi air yang ada di bawah permukaan laut cukup keruh sehingga membatasi jarak pandang para penyelam di lokasi. 

“Permasalahan yang ada seperti kita ketahui bersama, beacon yang bisa membawa kita ke benda itu sudah lepas dari alat itu,” katanya.

Sementara untuk black box flight data recorder (FDR) Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan, Selasa (12/1/2021) kemarin oleh para penyelam TNI AL dan sudah diserahterimakan ke KNKT.

12 Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Teridentifikasi

Sementara itu Tim DVI Polri kembali berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Total sudah 12 jenazah teridentifikasi.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, keenam jenazah yang berhasil teridentifikasi itu dicocokkan melalui sidik jari dan DNA korban dengan DNA keluarga.

Keenam korban itu ialah Pipit Piyono, Ricko, Supianto-Dania, Yohanes Suherdi, Ihsan Adhlan Hakim, dan Mia Tresetyani.

Dari keenam korban, berdasarkan data manifes, Mia Tresetyani merupakan pramugari atau awak kabin pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

"Sehingga total sampai pukul 18.00 WIB ini sudah 12 korban yang berhasil teridentifikasi," terang Rusdi dalam konferensi pers, Kamis (14/1/2021).

Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes dr Ratna mengatakan, selain dari sidik jari, ada juga korban yang berhasil teridentifikasi dari pencocokan DNA.

Pencocokan DNA itu dilakukan terhadap tiga kantong jenazah yang dikirim ke RS Polri Kramat Jati.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved