Vaksinasi Covid19
Penjelasan Ahli Imunologi Setelah Dapat Vaksin Covid19 Wajib Pakai Masker dan Terapkan 3M
Meski sudah divaksin Covid-19 harus tetap menjaga protokol kesehatan. Jadi tetap harus lakukan 3M
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Banyak yang bertanya apakah setelah dapat vaksin Covid-19 masih bisa tertular dengan virus corona?
Sebelum membahas itu, setiap warga akan mendapat suntikan vaksin Covid19 sebanyak dua kali.
Hal itu dikatakan Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof Dr dr Iris Rengganis mengatakan bahwa vaksinasi butuh dua kali penyuntikkan dosis vaksin dan juga jeda waktu minimal 14 hari untuk membuat antibodi utuh di dalam tubuh dari vaksin tersebut.
"Jadi waktu pembentukan antibodi pertama dari vaksin virus mati ini adalah membutuhkan dua kali suntik, supaya antibodinya terbentuk," ujar dia.
Baca juga: Sherina Munaf Tegur Keras Raffi Ahmad Keluyuran Setelah Vaksin Covid Tanpa Protokol Kesehatan
Baca juga: Curiga Menkes Diganti untuk Keperluan Vaksin, Ribka Tjiptaning: Terawan Rada Bandel sih soal Vaksin
Dalam periode rentang pembentukan antibodi tubuh oleh vaksin Covid-19 Sinovac yang disuntikkan itu, masyarakat tetap haruslah menjaga diri dengan disiplin protokol kesehatan.
"Makanya penyuluhan ini penting, jangan sampai orang sekali vaksin, terus dia berpikir ini aman, lantas 3M nya tidak dia lakukan lagi, jadi sebelum vaksin kedua dia sudah tertular (terinfeksi Covid-19)," tegasnya.
Namun, diakui dr Iris, bisa jadi dan mungkin nanti banyak yang mengira gara-gara disuntk vaksin mereka jatuh sakit Covid-19.
Padahal, bisa saja mereka mengabaikan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan rutin, dan menjaga jarak aman minim 1,5 meter hanya karena sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19, yakni suntikan vaksin Sinovac dosis pertama.
Reaksi setelah vaksin
Selain itu, untuk reaksi yang dimungkinkan muncul setelah vaksinasi digolongkan menjadi 3, yakni reaksi lokal, rekasi sistemik, dan reaksi lain.
Namun, reaksi-reaksi ini juga hampir sama dengan vaksin lainnya.
Reaksi lokal
- Nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan
- Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis.
Reaksi sistemik