Vaksinasi Covid19
Ini Alasan Penyintas Tak Divaksin Covid-19, yang Positif tapi Tak Pernah Diperiksa Untung Ganda
Beberapa waktu lalu, mereka terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya masing-masing.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan, penyintas atau orang yang pernah terpapar Covid-19, tidak menjadi prioritas program vaksinasi.
Alasannya, mereka sudah mampu membentuk antibo di sendiri.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, sebagai contoh penyintas di DKI Jakarta adalah Gubernur DKI Anies Baswedan dan wakilnya, Ahmad Riza Patria.
Baca juga: Sudah 28 Potongan Besar Pesawat SJ 182 Berhasil Diangkat dari Dasar Laut, Cuaca Masih Jadi Hambatan
Beberapa waktu lalu, mereka terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya masing-masing.
“Sebenarnya seorang penyintas begitu sudah pernah terinfeksi, secara alami di dalam tubuh terbentuk antibodi."
"Sehingga penyintas tidak menjadi prioritas,” kata Widyastuti di Balai Kota DKI,Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Begini Cara KNKT untuk Unduh Data Black Box SJ 182, Dikeringkan Pakai Oven Khusus Selama 8 Jam
Meski demikian, Widyastuti menyebut ada orang yang tidak menyadari dirinya terpapar Covid-19.
Biasanya kelompok ini berkategori orang tanpa gejala, sehingga mereka tidak memiliki keluhan apapun.
Kelompok ini, kata dia, akan tetap divaksinasi Covid-19, karena petugas tidak memiliki riwayat mereka terpapar dari hasil swab PCR.
Baca juga: Menkes Ungkap Program Vaksinasi Covid-19 Sudah Dimulai tapi Anggarannya Belum Masuk
Justru kelompok ini akan diuntungkan karena mereka akan mendapatkan antibodi ganda, pertama secara alami, dan kedua lewat vaksinasi Covid-19.
“Jadi seandainya ada kejadian, karena tidak tahu."
"Kalian anak muda, selama ini ternyata positif, selama ini tidak terasa, dan tidak ada gejala padahal enggak pernah periksa, ya enggak apa-apa."
Baca juga: Area Pencarian CVR SJ 182 Bakal Diperkecil Lagi, Evakuasi Korban Tetap Prioritas
"Dalam tubuhnya kan sudah ada antibodi jadi ya double (ganda) dan tidak ada efek samping,” jelas Widyastuti.
Pemprov DKI Jakarta mengutamakan vaksinasi untuk tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat pada tahap pertama.
Tercatat ada sekitar 60.000 tenaga kesehatan dan 21 tokoh masyarakat yang akan divaksinasi sebanyak dua kali, pada Jumat (15/1/2021) dan awal Februari 2021 mendatang.
Baca juga: Suara Serak Saat Rapat dengan Komisi VIII DPR, Risma: Tiap Hari Saya Marah, Tekanan Darah 170
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pemerintah daerah telah mendapatkan vaksin Sinovac dari pemerintah pusat sebanyak 120.040 dosis.
Pemerintah daerah sengaja lebih dahulu menyasar tenaga kesehatan, karena mereka kelompok rentan terhadap penularan akibat menangani pasien dengan berbagai keluhan.
“Kami menerima 120.040 dosis."
Baca juga: Diberhentikan DKPP, Ketua KPU Arief Budiman: Saya Tidak Pernah Melakukan Kejahatan Pemilu
"Dan sesuai dengan arahan dari Bapak Menteri Kesehatan, bahwa harus dipastikan 120.040 dosis tadi aman diberikan untuk dua kali pemberian,” papar Widyastuti, Rabu (13/1/2021).
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan ada 21 tokoh masyarakat yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 pada Jumat (15/1/2021) pagi.
Kegiatan tersebut akan dicanangkan Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, proses vaksinasi akan mengadopsi kegiatan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dengan mengundang berbagai tokoh publik di Indonesia.
Baca juga: Jadi Calon Kapolri Pilihan Jokowi, Mobil Komjen Listyo Sigit Prabowo Cuma Toyota Fortuner
Harapannya, para pengikut atau pengagum tokoh tersebut akan mengikuti langkah mereka untuk divaksin Covid-19 yang digelar pemerintah.
“Seperti halnya yang dilakukan tingkat pusat, di DKI Jakarta meskipun hari ini sudah mulai tapi besok (Jumat 15/1/2021) berkenan para tokoh-tokoh sebagai role model (contoh) yang akan diberikan vaksin."
"Ada sekitar 21 orang yang berkenan kami lakukan penyuntikan,” kata Widyastuti, dikutip dari akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (14/1/20210).
Baca juga: Wadah Pegawai KPK Dukung Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, Dinilai Polisi Reformis dan Profesional
Dalam kesempatan itu, Widyastuti tak menjelaskan identitas tokoh masyarakat yang akan diundang untuk divaksinasi.
Namun, dia menyebut mereka berasal dari berbagai kalangan dan menjadi panutan sejumlah masyarakat.
“Pertama pejabat publik tingkat provinsi, karena Bapak Gubernur dan bapak Wakil Gubernur merupakan penyintas, sehingga tentunya yang lain."
Baca juga: Ribka Tjiptaning Tolak Divaksin, Sekjen PDIP: Maksudnya Negara Tak Boleh Berbisnis dengan Rakyat
"Kami harap Bu Pj Sekda (Sri Haryati) kemudian unsur Deputi Gubernur, Wali Kota ada yang siap dilakukan penyuntikan.”
“Kelompok kedua adalah organisasi profesi nakes."
"Mulai dari Direktur rumah sakit, IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Perhimpunan Dokter Paru dan Penyakit Dalam, Apoteker. Ketiga adalah tokoh-tokoh masyarakat yang lain, pemuka agama dan sebagainya itu yang akan kami siapkan,” tambahnya.
Baca juga: King Maker Kasus Djoko Tjandra Tak Tersentuh Hukum, Boyamin Saiman Siap Ajukan Praperadilan
Menurutnya, para 21 tamu undangan yang akan divaksin telah mendapatkan tiket elektronik melalui pesan singkat.
Nantinya mereka akan mendatangi pendapa Balai Kota DKI untuk melaksanakan vaksinasi secara bergilir.
“Kami mempunyai data dan sudah terdata di e-ticket, nanti kita lihat besok saja yah sesuai dengan yang sudah teregister di e-ticket siapa saja sosoknya,” tuturnya.
Baca juga: Kecewa Tak Ada Perwakilan DPR Divaksin Perdana, Politikus PKB: Kalah Sama Artis, Cuma Bagian Stempel
Pemprov DKI Jakarta mengutamakan vaksinasi untuk tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat pada tahap pertama.
Tercatat ada sekitar 60.000 tenaga kesehatan dan 20 tokoh masyarakat yang akan divaksinasi sebanyak dua kali, pada Jumat (15/1/2021) dan awal Februari 2021. (*)