Ali Jaber Meninggal
FAKTA-FAKTA Syekh Ali Jaber, Dipuji Mahfud MD sebagai Ulama Menyejukkan hingga Ditusuk di Lampung
Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD menyebut Syekh Ali Jaber adalah contoh ulama yang ceramahnya menyejukkan.
Dugaan sementara, pelaku bukan orang gila. Sebab, dari pemeriksaan awal terhadap pelaku, ia mampu menjawab pertanyaan dengan lancar.
"Proses tanya jawab lancar. Tetapi harus didalami lagi dari sisi kedokteran kejiwaan terhadap pelaku," tutur Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.
Polisi pun menggandeng tim dokter dan psikiater untuk menindaklanjuti informasi keluarga AA.
Mereka menyebut AA mengidap gangguan jiwa.
Sedangkan Kapolresta Bandar lampung Kombes Yan Budi mengatakan belum menemukan kartu tanda pasien RSJ Kurungan Nyawa.
Artinya, pelaku belum pernah memiliki riwayat perawatan di rumah sakit jiwa.
"Untuk sementara, kita tetap pada proses hukumnya. Apakah dia pernah dirawat inap atau tidak, kami harus konfirmasi dahulu ke RSJ, karena belum ada kartu kuningnya," kata Yan Budi.
3. Mencoba menusuk lebih dari satu kali, dihajar massa
Syekh Ali Jaber mengatakan, sebelum ditangkap warga, AA kembali mencoba menusuknya lagi.
Aksi AA kemudian dihentikan. Ia sempat dihajar oleh massa yang hadir di acara tersebut.
Lantaran kasihan, Ali Jaber meminta massa berhenti memukuli pria tersebut. Ali meminta jemaah segera menyerahkan pria itu ke polisi.
"Saya kasihan (pelaku dipukuli). Saya katakan, 'sudah cukup, sudah, serahkan ke polisi',” kata Ali Jaber.
4. Diduga memiliki motif sangat kuat Syekh Ali Jaber sempat menceritakan kejanggalan saat mengalami penusukan tersebut.
Ia menilai pelaku bukan orang gila dan memiliki motif kuat yang membuat ia menjadi incaran AA.
“(Pelaku) bukan orang yang, maaf, gila sembarangan. Pertama, dari segi kekuatan, badannya kurus, kecil. Tidak mungkin jika melihat tubuhnya bisa ada kekuatan sampai separuh pisau menusuk,” kata Ali Jaber.