Virus Corona
Penjelasan Soal Efek Samping Vaksinasi Covid-19 dari BPOM, Mulai dari Ringan Sampai Sedang
Vaksin Covid-19 yang akan disuntikan pertama kali pada Presiden Jokowi memiliki efek yang sangat ringan.
Ini nampak dari hasil pemantauan dan analisis dari proses uji klinis yang dilakukan dilakukan di Indonesia dan juga mempertimbangkan hasil uji klinis di Brasil dan Turki.
"Vaksin sinovac menunjukkan kemampuan dalam pembentukan antibodi di tubuh dan kemampuan antibodi dalam membunuh atau menetralkan virus, imunogenisitas, yang dilihat dari uji klinik fase 1 dan 2 di China, dengan periode pemantauan 6 bulan," ujarnya.
Selain aman, vaksin virus corona juga sudah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.
Komisi Fatwa MUI menerbitkan Fatwa Nomor 02 Tahun 2021 tentang vaksin virus corona produksi Sinovac dan Biofarma, Senin (11/1).
Fatwa ini mengikat pada tiga vaksin virus corona buatan Sinovac Life Science Co Ltd China dan PT Bio Farma (Persero) yaitu CoronaVac, Vaksin Covid-19, dan Vac2Bio.
Pengalaman Ridwan Kamil

oa
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sudah dua kali disuntik vaksin covid-19.
Vaksin virus corona yang disuntikkan ke tubuh Kang Emil adalah Vaksin Sinovac.
Oleh karena itulah Ridwan Kamil pun tidak akan disuntik vaksi saat proses vaksinasi dilakukan pada 13 Januari 2021.
“Saya, Pak Pangdam dan Pak Kajati, dan Pak Rudy tidak bisa ikutan karena kami sudah disuntik dua kali vaksinnya Bio Farma.
Baca juga: Lulusan SMA Yuk Daftar CPNS 2021, Ini Daftar Formasi Jabatan Untuk Lulusan SMA
Selain itu, Ridwan Kamil pun menjelaskan apa yang ia rasakan setelah disuntik vaksin sinovac.
Kang Emil mengaku bahwa bulan Februari 2021 ini hasil dari vaksinasi yang telah diterimanya akan dilaporkan Bio Farma ke BPOM.
"Bocorannya sementara hasilnya baik. Tapi definisi klinisnya bukan kewenangan saya.
"Kalau ditanya sebagai pribadi lah ya saya usia 49, hanya linu dan pegal selama satu jam," ucap Emil.