Mohamed Joseph Koker Tanamkan Cinta dan Kekeluargaan Saat Melatih Plus Football Academy

Cinta dan kekeluargaan. Dua faktor penting itu yang ditekankan Plus Football Academy atau PFA dalam membina pesepak bola usia dini di Jakarta.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang |
Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang
Cinta dan kekeluargaan, itu yang ditekankan PFA dalam membina pesepak bola usia dini di Jakarta. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Cinta dan kekeluargaan. Dua faktor penting itu yang ditekankan Plus Football Academy atau PFA dalam membina pesepak bola usia dini di Jakarta.

Hal ini pula yang membawa seorang Mohamed Joseph Koker bergabung dengan PFA dalam memoles bakat-bakat sepak bola usia dini.

Pelatih kelahiran, Sierra Leone, 28 Juli 1984 ini dipercaya menjadi direktur pelatih di PFA. 

Baca juga: SSB Jarayaga Football Club Gagal Tanding Karena Dampak Covid-19 Yang Masih Tinggi

Sejalan dengan misi dan visi PFA yang membentuk karakter serta akhlak yang baik pada siswa didik selain kemampuan bermain bola, mantan pemain Persekabpas Pasuruan era 2008 ini pun mengemban tugas penting menanamkan nilai-nilai plus pada siswa didik.

Mohamed Josep Koker, Direktur Pelatih PFA.
Mohamed Josep Koker, Direktur Pelatih PFA. (Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang)

Komitmen, disiplin dan respek. Tiga elemen penting yang senantiasa diajarkan kepada siswa didik sebelum memulai latihan.

"Siswa didik kami sangat beragam. Berasal dari ras, agama, kebudayaan dan bahasa yang berbeda-beda. Tetapi di PFA semuanya satu. Tidak ada perbedaan. Kami menanamkan toleransi. Ada cinta dan keluarga yang mereka dapatkan disini. Hal yang sama dengan orang tua siswa. Kami adalah keluarga besar PFA," tutur Joseph kala ditemui oleh Warta Kota, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Simson Rumahpasal Di Usia 70 Masih Melatih SSB Banteng United Jakarta

Sebagai pelatih, dirinya juga berperan sebagai ayah dan patner bagi siswa didik, sehingga siswa merasakan nyaman dan bahagia dalam mengembangkan bakatnya bersama PFA.

Meski awalnya sulit menyatukan berbagai karakter, namun pendekatan layaknya seorang ayah kepada anak memampukan dirinya mampu menanamkan filosofi PFA kepada siswa didik.

Tak hanya untuk siswa, hal yang sama juga ada pada orang tua siswa. 

Baca juga: Ingin Lahirkan Pesepak Bola Potensial di Klapanunggal, Pemilik SSB Bunda Persaci Pantau Latihan

Kala PFA bertanding, para orang tua siswa pun bersatu menjadi suporter yang padu, tanpa membeda-bedakan dukungan kepada putra masing-masing.

"Di pertandingan, orang tua tidak melihat per individu, 'itu anakku, itu anakku,' tetapi semuanya kompak menjadi satu, mendukung PFA," tururnya.

Melatih PFA, Joseph yang pernah berkarir Liga Oman dan Liga Singapura ini mengakui satu hal yang ingin dilihatnya kelak.

Baca juga: SSB Bunda Persaci Dibentuk untuk Cetak Pemain Profesional Masa Depan

"Saya ingin siswa didik PFA ada yang menjadi pesepak bola profesional. Bermain di klub besar bahkan timnas Indonesia. Alangkah bangganya saya jika mimpi mereka kelak terwujud dan saya bisa menonton mereka bertanding di televisi," sambungnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved