Berita Nasional
Tunawisma yang Ditemui Risma Disebut Punya Usaha, Roy Suryo 'Tertawa Jahat': Dasar Syantik, Syantik
Beredarnya informasi seputar sosok tunawisma yang ditemui Risma, mantan politisi Partai Demokrat, Roy Suryo turut memberikan respon.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Simpang siur tentang sosok tunawisma yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat terus menjadi perhatian publik.
Pihak Kemensos sebelumnya merilis nama-nama gelandangan yang ditemui Risma pada 4 Januari 2021 lalu yakni Faisal, Kastubi, dan Fitri.
Sosok Kastubi disebutkan sebagai sosok pria tua berambut putih.
Sosok Kastubi sendiri disebut kemensos kini berada di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: #RismaRatuDrama Terus Diperbincangkan setelah Warganet Beberkan Sosok Tunawisma yang Ditemui Risma
Namun, dari penelusuran sejumlah media, pria berambut putih itu bernama Nursaman (68).
Dan pria itu tidak berada di balai rehabilitasi seperti yang disebutkan.
Bahkan, dari penelusuran lain, pria itu disebut memiliki beberapa usaha, meski Nur Saman membantah dan mengaku hanya bekerja membantu di usaha penjualan es kelapa.
Sejumlah informasi itu memunculkan kecurigaan publik tentang temuan tunawisma saat Risma blusukan.
Baca juga: Dua Hari Dibully setelah Dituding Nge-Like Konten Porno, Fadli Zon Sebut Ada Upaya Peretasan
Bahkan, Risma yang belum lama bertugas menjadi menteri sosial, kini menjadi bahan olok-olokan di sosial media.
Tagar #RismaRatuDrama menjadi trending topik twitter semenjak Rabu kemarin hingga Kamis (7/1/2021) hari ini.
Selain dicurigai, aksi blusukan Risma di Jakarta juga menuai sejumlah kritik.
Sementara itu, beredarnya informasi seputar sosok tunawisma yang ditemui Risma, mantan politisi Partai Demokrat, Roy Suryo turut memberikan respon.
Baca juga: Jokowi Akan Tetap Bangun Infrastruktur.di Tahun 2021, Tengku Zulkarnain: Pakai Duit dari Mana?
Roy menertawai aksi Risma dan temuan itu.
"Tweeps, tupoksi yang benar untuk PANSOS, eh, Mensos adalah mengubah tunawisma jadi pekerja mandiri, bukan SEBALIKNYA! Kabar terbaru, pekerja mandiri yang sudah puluhan tahun punya Lapak di Manggarai ini sekarang malah tutup, akibat ter-KONANG / ter-CYDUK Main SINETRON sama si Syantik," ledek Roy Suryo di akun Twitternya, Kamis (7/1/2021).
"Ha-ha-ha ... (lagi), Ini yg namanya ter-KONANG / ter-CYDUK. Dasar Syantik, syantik ... Masih perlu dibuka CCTV-nya? Bisa Mati Ketawa cara Jakarta lho," imbuhnya
Tanggapan Kemensos
Menanggapi viralnya temuan tunawisma itu, Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis, dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).
Ia melanjutkan, tujuan blusukan yang dilakukan Mensos adalah untuk melakukan pemetaan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS.
Hal ini, kata dia, diperlukan agar Kemensos dapat mencarikan solusi dari masalah-masalah yang dialami para PPKS.
"Agar dapat dicarikan solusinya secara komprehensif dan terkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemda terkait," kata dia.
Di media sosial, aksi blusukan Risma menuai polemik karena muncul dugaan adanya pengaturan atau setting sebelum dilakukan.
Hal ini terlihat di akun Tiktok @cual99. Akun tersebut menggambarkan sedikit gambaran dugaan setting-an pada "blusukan Bu Risma".
Namun, ketika ditanya lebih lanjut untuk mengonfirmasi apakah blusukan itu telah diatur sebelumnya, Wiwit tidak memberikan respons.
Publik memang memberikan beragam komentar, termasuk kritikan pedas untuk Risma. Dia menjadi topik yang ramai diperbincangkan warganet Twitter pada Rabu (6/1/2021).
Hingga Kamis (7/1/2021), nama Risma masih bertengger dengan lebih dari 5.000 orang membuat twit dengan tagar #RismaRatuDrama.
Sejumlah warganet menilai aksi blusukan Risma sebagai pencitraan yang tidak diperlukan dan tidak tepat sasaran.
Mereka meminta agar Risma dapat melakukan hal yang lebih signifikan dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat Indonesia.
Baca juga: Warganet Curigai Temuan Tunawisma saat Risma Blusukan di Kawasan Sudirman, Pemprov Diminta Buka CCTV
Selain itu, ada juga yang menilai blusukan Risma sebagai langkah awal sebelum maju ke Pilkada DKI Jakarta.
Namun, anggapan itu telah ditepis oleh PDI Perjuangan, partai tempat Risma bernaung.
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kegiatan Risma tersebut tidak terkait sama sekali dengan Pilkada DKI Jakarta mendatang
"Tidak ada kaitannya dengan Pilkada DKI," kata Djarot saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).
Menurut Djarot, kegiatan blusukan Tri Rismaharini sejak menjabat sebagai Menteri Sosial merupakan bagian dari tugas untuk membantu masyarakat penyandang masalah sosial.
Blusukan Risma juga diharapkan bisa menjadi motivasi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan daerah lainnya dalam menangani masalah sosial di masyarakat.
Bermunculan gelandangan baru
Sejak blusukan Risma ramai diperbincangkan publik, kini tunawisma di Jakarta Pusat mulai marak ditemui, Rabu (6/1/2020).
Setelah aksi blusukan Mensos Risma blusukan menemui tunawisma di beberapa ruas jalan di Jakarta, sejumlah tunawisma mulai marak terlihat di jalanan Ibu Kota.
Baca juga: Polda Metro Kembali Periksa Rizal Kobar sebagai Penanggung Jawab Aksi 1812
Pantauan Wartakotalive.com, di Jalan Salemba hingga jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, beberapa gerobak berhenti di pinggir jalan.
Ada pula tunawisma yang hanya duduk sambil membawa karung.
Meski tidak bergerombol, para tunawisma muda ditemukan di sejumlah ruas jalan tersebut.
Beberapa dari mereka ada membawa gerobak dengan muatan kardus-kardus di dalam gerobak itu.
Baca juga: Warganet Curigai Temuan Tunawisma saat Risma Blusukan di Kawasan Sudirman, Pemprov Diminta Buka CCTV

Tak hanya di ruas jalan Kramat Raya dan Salemba, para tunawisma juga terlihat di sekitar Gereja Katedral, Sawah Besar.
Ada sekitaran lima orang tunawisma yang duduk di trotoar, ada beberapa dari mereka juga membawa gerobak.
Menyikapi hal itu, Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin-angin tak menampik soal keberadaan tunawisma di Jakarta Pusat.
Ia bahkan membenarkan jika kini fenomena tunawisma di Jakarta Pusat mulai marak beberapa akhir minggu ini.
Baca juga: Wagub DKI Ingatkan Ada Sanksi Berat Bagi Warga yang Menolak Vaksin Covid-19

"Kita tidak tahu ada apa ini, tiba-tiba banyak kan. Jadi tanda tanya juga. Jadi pertanyaan juga," ungkapnya Ngapuli Parangin-angin, Rabu (6/1/2021).
Ngapuli tak bisa menuding maraknya fenomena tunawisma, dampak dari blusukan Mensos Risma.
Apalagi dalam blusukan itu Risma menjanjikan tempat penampungan bagi para tunawisma.
"Ini agak curiga apakah informasi seperti itu orang yang dari luar Jakarta pada datang ke Jakarta sama kayak Lebaran," katanya.
Baca juga: Beredar Pesan Vaksin Sinovac Mengandung Jaringan Kera Hijau Afrika, Begini Penjelasan Prof Zubairi

PMKS juga bermunculan di kawasan Sudirman-Thamrin pada Rabu hari ini.



Koordinasi dengan Satpol PP
Meski begitu, Sudin Sosial Jakarta Pusat kini tengah berkoordinasi dengan Satpol PP.
Koordinasi itu untuk melakukan penyisiran wilayah secara rutin.
Bahkan tadi malam pihaknya juga melakukan penjangkauan terhadap 29 Tunawisma.
Ngapuli, tak dapat memastikan apakah para Tunawisma tersebut datang dari luar Jakarta atau telah dikoordinir oleh oknum.
Saat ini pihaknya masih melakukan assesment kepada para tunawisma yang sempat dijangkau tadi malam.
"Saya ngak berani ngomong sebelum lakukan assesment. Karena kita masih telusuri nanti hasil assesmentnya pasti ke baca, kenapa mereka dan ada apa. Saat ini belum bisa simpulkan," ucapnya.