Melihat Cantiknya Agroedukasi Wisata Ragunan Jaksel, Cocok untuk yang Hobi Bertanam dan Berkebun

Agroedukasi Wisata Ragunan ini punya luas 2,2 hektare. Bertujuan untuk memfasilitasi minat masyarakat untuk belajar bagaimana bertani di kota besar.

Editor: Mohamad Yusuf
Repro Kompas
(Ilustrasi) Bertanam dalam air. Agroedukasi Wisata Ragunan ini punya luas 2,2 hektare. Bertujuan untuk memfasilitasi minat masyarakat untuk belajar bagaimana bertani di kota besar. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kegiatan bertanam atau berkebun di masa pandemi virus corona kian menjamur.

Banyak warga yang memanfaatkan masa pandemi virus corona dengan bertanam dan berkebun di rumah.

Nah, bagi Anda yang sedang hobi bertanam dan berkebun, bisa meluangkan waktu untuk berkunjung ke Agroedukasi Wisata Ragunan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca juga: Viral Penjual Surat Tes PCR Palsu 1 Jam jadi, Bebas Pilih Tanggal, Kepergok Dr Tirta Langsung Ngamuk

Baca juga: Risma Blusukan, Warga Kolong Tol Penjaringan Dijanjikan Relokasi ke Tempat Layak Seperti di Surabaya

Baca juga: Pihak Pelapor Minta Gisel Berikan Hak Asuh Anak Pada Gading Marten

Diinformasikan melalui akun Instagram @dkijakarta pada Senin (4/1//2021), Agroedukasi Wisata Ragunan ini punya luas 2,2 hektare.

Bertujuan untuk memfasilitasi minat masyarakat untuk belajar bagaimana bertani di kota besar.

Mulai dari menanam, pembenihan, pemupukan, panen, pengemasan, pemasarannya, hingga diperkenalkan berbagai teknik pertanian.

Seperti teknologi biovlog untuk ikan konsumsi, budi daya magot untuk mengurai sampah organik, rumah kompos, budi daya jamur yang bisa konsumsi oleh skala rumahan, dan lainnya.

"Ke depan urban farming sedang booming, dan adanya teknologi mempercepat produktivitas. Selaras dengan tujuannya, untuk edukasi dan inovasi teknologi dapat berkolaborasi terutama produk dan edukasinya,"ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania.

"Dalam waktu dekat, Agroedukasi Wisata Ragunan akan diresmikan, kalau situasinya sudah membaik dan kondusif, kamu boleh kok buat berkunjung ke sini," tambahnya.

Sembari mengisi waktu luang di tengah pandemi, kamu juga bisa memulai untuk berkegiatan urban farming di rumah.

Jadi, siapa di sini yang sudah bercocok tanam dan berkebun?

Baca juga: Baru Dilarang oleh Pemerintah, FPI Ganti Nama jadi Front Persatuan Islam, Deklarasi di Jakarta

Baca juga: Polisi yang Bunuh Diri, Tembak Anak dan Istri di Depok Dikenal Tetangga Sosok Pendiam dan Kreatif

Baca juga: Ternyata Pria Berinisial MYD di Video Syur, Seorang Pengusaha dan Kerap Bekerjasama dengan Gisel

Urban Farming

Tren urban farming di masa Pandemi Covid-19, ini manfaat bertanam untuk bantu lawan penyakit hingga jaga daya ingat.

Bertanam menjadi salah satu pilihan orang-orang di masa pandemi Covid-19 beberapa bulan terakhir.

Di perkotaan, istilah urban farming atau konsep berkebun yang memanfaatkan ruang di rumah atau pemukiman perlahan mulai pun populer dan sejumlah pihak melihat peluang ini dengan menghadirkan berbagai inovasi salah satunya menyediakan konten belajar bertanam.

Video: Jadi Wilayah dengan Jumlah Kasus Tertinggi, Cengkareng Dipilih Jadi Kampung Tangguh

Dari sisi kesehatan, selain sebagai cara menghabiskan waktu di rumah, kegiatan ini juga bisa membantu meningkatkan kesehatan Anda, salah satunya untuk melawan penyakit.

Bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Indonesia, berikut ulasan manfaat bertanam untuk Anda:

Baca juga: Persija Jakarta Dapatkan Lisensi Klub Profesional AFC Setelah Banding Diterima Komite Banding

1. Lawan penyakit

Saat Anda berada di luar rumah dan terpapar sinar matahari, kulit Anda menggunakan sinar matahari untuk vitamin D.

Para peneliti, seperti dilansir dari Healthline, Sabtu memperkirakan, setengah jam di bawah sinar matahari dapat menghasilkan antara 8.000 dan 50.000 unit internasional (IU) vitamin D dalam tubuh.

Tapi ini tergantung seberapa tebal pakaian yang menutupi tubuh Anda dan juga warna kulit Anda.

Vitamin D sendiri memiliki sederet manfaat untuk tubuh antara lain memperkuat tulang dan sistem kekebalan Anda.

Baca juga: UPDATE Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu 28 November 2020: Hujan dan Angin Kencang Landa Jakarta

Berbagai studi juga menunjukkan, berada di bawah sinar matahari dapat membantu menurunkan risiko berbagai kanker seperti payudara, kolorektal, kandung kemih, prostat, limfoma non-Hodgkin hingga
multiple sklerosis.

Pakar kesehatan mengatakan, jika kadar vitamin D Anda rendah, maka Anda memiliki risiko lebih besar terkena serangan psoriasis, sindrom metabolik (kondisi pradiabetes), diabetes tipe II, dan bahkan demensia.

2. Bantu jaga berat badan dan kualitas tidur

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut, berkebun (bagian dari bertanam) bisa membangun kekuatan, meningkatkan kualitas tidur, dan membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat.

Baca juga: Jadwal Liga Inggris Sabtu 28 November 2020 Malam: Liverpool Berpeluang Rebut Puncak Klasemen

Aktivitas seperti memotong rumput mungkin termasuk dalam kategori olahraga ringan hingga sedang, sedangkan menyekop, menggali, dan memotong kayu dapat dianggap sebagai olahraga berat.

Beraktivitas di lahan menggunakan setiap kelompok otot utama di tubuh dan tidak akan mengejutkan jika Anda bangun pagi besok hari merasa sakit setelah seharian bekerja.

Penelitian telah menemukan, aktivitas fisik seperti berkebun dapat membantu mengimbangi kenaikan berat badan terkait usia dan obesitas pada anak.

Para peneliti di University of Pennsylvania mengungkapkan, orang yang berkebun lebih mungkin mendapatkan tidur nyenyak selama 7 jam di malam hari.

3. Bantu jaga daya ingat

Terkait ingatan, dokter mengungkapkan berolahraga meningkatkan fungsi kognitif di otak dan berkebun bisa menjadi salah satunya. Aktivitas berkebun dapat memacu pertumbuhan saraf terkait memori di otak Anda.

Peneliti di Korea membuktikan aktivitas berkebun selama 20 menit pada penyandang demensia bisa meningkatkan jumlah beberapa faktor pertumbuhan saraf otak yang terkait dengan memori.

Di Belanda dan Norwegia, orang dengan demensia sering berpartisipasi dalam program inovatif berkaitan dengan bertanam, yang memungkinkan mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja di lahan pertanian dan kebun.

4. Dorong suasana hati

Penelitian di Amerika Serikat menemukan, berkebun meningkatkan suasana hati dan meningkatkan penghargaan diri Anda.

Ketika orang menghabiskan waktu di taman, tingkat kecemasan mereka menurun, begitu juga dengan depresi mereka.

Studi yang diterbitkan pada 2011 menunjukkan, orang dengan depresi yang berpartisipasi dalam intervensi berkebun selama 12 minggu kondisinya membaik termasuk gejala depresi.

Kondisi ini berlangsung selama berbulan-bulan setelah intervensi berakhir.

5. Menenangkan Anda

Bekerja di taman, kebun atau lahan pertanian dapat membantu memulihkan diri jika Anda mengalami sesuatu yang membuat stres.

Dalam sebuah studi tahun 2011, para peneliti mengungkapkan, mereka yang menghabiskan waktu untuk berkebun pulih dari stres lebih baik ketimbang misalnya membaca.

Mereka yang berkebun juga mengakui suasana hati mereka telah kembali ke keadaan positif.

6. Cara pulihkan diri dari kecanduan

Terapi hortikultura telah ada selama ribuan tahun dan ini menjadi bagian dari program pemulihan kecanduan.

Dalam sebuah studi para peneliti mencatat, tanaman memicu perasaan positif pada orang yang pulih dari kecanduan alkohol, dan merupakan alat rehabilitasi yang efektif.

Dalam studi lain, orang-orang dalam program rehabilitasi yang memilih berkebun sebagai terapi alami mereka melaporkan pengalaman yang lebih memuaskan daripada mereka yang memilih seni.

Tips aman bertanam

Seperti halnya aktivitas lain, bertanam memiliki risiko tertentu bagi kesehatan dan keselamatan Anda.

CDC merekomendasikan sejumlah tindakan pencegahan saat Anda berada di lahan pertanian atau kebun, yakni:

1. Perhatikan petunjuk produk setiap kali Anda menggunakan bahan kimia. Beberapa pestisida, pembasmi gulma, dan pupuk bisa berbahaya jika digunakan secara tidak benar.

2. Kenakan sarung tangan, goggle, celana panjang, sepatu tertutup, dan perlengkapan keselamatan lainnya, terutama jika Anda menggunakan alat tajam.

3. Gunakan semprotan serangga dan tabir surya.

4. Minum banyak air dan sering-seringlah beristirahat untuk mencegah kepanasan dan dehidrasi.

5. Awasi anak-anak. Peralatan tajam, bahan kimia, dan panas luar ruangan dapat menjadi ancaman yang lebih bagi mereka.

6. Dengarkan tubuh Anda. Sangat mudah untuk melukai diri sendiri saat Anda misalnya saat mengangkat sekop yang penuh dengan kotoran.

7. Pastikan Anda mendapatkan vaksinasi tetanus setiap 10 tahun sekali, karena tetanus hidup di dalam tanah. (Antaranews/Lia Wanadriani Santosa)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved