Hari Ini Tempe Tahu Mulai Ada Dijual di Bekasi, Harga Tidak Naik tapi Ukurannya Kecil

Informasi para pedagang untuk harga tempe tahu sendiri juga belum mengalami kenaikan. Harganya masih Rp 5.000-Rp 6.000 satu batang.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Tempe tahu sempat menghilang selama tiga hari di Bekasi, Jawa Barat. Mulai hari ini tempe tahu kembali ada, setelah para produsen memulai produksinya kembali. 

Dalam satu hari, dirinya biasa belanja kedelai satu kwitantal atau 100 kilogram. Diketahui harga normal kedelai satu kwintal sebesar Rp 680 ribu, saat ini menjadi Rp 930.000.

Kenaikan itu terjadi secara perlahan dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini.

"Dari dua bulan lalu naik terus engga turun-turun, naiknya sedikit-sedikit Rp 10 ribu, terus sampai sekarang Rp 930.000. Maka diputuskan mogok masal," ungkpanya.

Karena penyebab itu, aksi mogok massal produksi dilakukkan sebagai bentuk protes atas harga kedelai yang terus mengalami kenaikan.

Awalnya, seluruh pengusaha tempe dan tahu ingin turun ke jalan melakukan aksi demontrasi.

Akan tetapi niat itu diurungkan karena situasi tengah pandemi corona.

"Awal mau demo ke jalan, ke istana. Tapi semua paguyuban yang dituakan jangan ditahan melihat situasi begitu. Engga boleh juga kan demo, jadi dputuskan mogok produksi tiga hari," tuturnya.

Baca juga: Jokowi akan Salurkan Tiga Bansos Mulai Senin Besok, Apa Saja?

Baca juga: VIDEO: Ancol Kembali Buka, Penyelam di Sea World Sosialisasikan 3M dari Dalam Air

Pengusaha tempe di Bekasi, Jawa Barat meminta Presiden Joko Widodo bertindak atas kenaikan kedelai yang sangat tinggi. Pasalnya, harga normal kedelai per kwital Rp 680.000 saat ini menjadi Rp 930.000.

"Tolong pak menteri dan pak Presiden Jokowi untuk bertindak, ini semakin hari semakin naik terus harga kedelai," kata Saari (60) salah satu produsen tempe di Gang Mawar, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, saat ditemui pada Minggu (3/1/2021).

Saari meminta agar harga kedelai dapat ditekan hingga kembali ke normal. Soalnya, jika ini terus naik terpaksa harga jual tempe ikut naik.

"Untuk pemerintah jangan terlalu kencang gini, bahaya nantinya. Orang Indonesia kalau tidak makan tempe nanti penasaran," beber dia.

Produsen tempe lainnnya di Bekasi juga meminta hal serupa.

Dirinya meminta pemerintah mengambil langkah cepat dan jangka panjang dalam mengatasi harga kedelai.

"Ya minta segera ada solusinya aja, biar bisa segera normal harganya," imbuhnya.

Baca juga: Hari Ini Puncak Arus Balik PT Angkasa Pura II Pastikan Kesiapan Personel dan Fasilitas

Baca juga: Pria Asal Tigaraksa, Kabupaten Tangerang Tewas di Hotel, Sebelumnya Dikerik Karyawan

Ia menyarankan agar Indonesia dapat meningkatkan produksi kedelai dalam negeri ketimbang harus mengandalkan impor.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved