Hari Ini Tempe Tahu Mulai Ada Dijual di Bekasi, Harga Tidak Naik tapi Ukurannya Kecil
Informasi para pedagang untuk harga tempe tahu sendiri juga belum mengalami kenaikan. Harganya masih Rp 5.000-Rp 6.000 satu batang.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Tempe tahu sempat menghilang selama tiga hari di Bekasi, Jawa Barat.
Mulai hari ini tempe tahu kembali ada, setelah para produsen memulai produksinya kembali.
"Iya hari ini mulai ada lagi tempe dan tahu, tapi memang informasinya belum banyak stoknya," kata Kepala Pasar Kranji Baru, Amas, pada Senin (4/1/2021).
Amas mengungkapkan dari informasi para pedagang untuk harga tempe tahu sendiri juga belum mengalami kenaikan. Harganya masih Rp 5.000-Rp 6.000 satu batang.
"Harga masih sama, belum ada naik. Tapi mungkin ukurannya aja sepertinya jadi kecil," tuturnya.
Saari (60) salah satu produsen tempe di Kota Bekasi menuturkan hari ini tempe mulai kembali dipasarkan ke para pedagang.
Untuk harga, dirinya menyebut masih belum ada kenaikan dikarenakan khawatir minat untuk membeli mengalami penurunan.
"Sudah mulai produksi kemarin, buat hari ini diedarkan dijual. Harga masih tetap sama, cuman ukuran isinya aja jadi lebih kecil sedikit," tutur dia.
Kenaikan harga, lanjut Saari, akan dinaikkan jika harga kedelai terus mengalami kenaikan.
"Kalau kedelai masih naik lagi harganya ya mau engga mau harga kita naikkan, bisa Rp 500 sampai Rp 1000," ungkapnya.
Saari menuturkan keputusan penghentian produksi selama tiga hari ini, dilakukan sebagai bentuk protes atas terus melonjaknya harga kedelai.
Dalam dua bulan terakhir, harga kedelai terus mengalami kenaikan hingga saat ini harga kedelai mencapai Rp 930 ribu per kwital atau 100 kilogram dari harga normal Rp 680- Rp 700 ribu.
"Dari dua bulan lalu naik terus engga turun-turun, naiknya sedikit-sedikit Rp 10 ribu, terus sampai sekarang Rp 930 ribu. Maka diputuskan mogok masal," ungkapnya.
Ia menyebut mogok massal produksi sebagai bentuk protes atas kenaikan harga kedelai tersebut.
Awalnya, seluruh pengusaha tempe dan tahu ingin turun ke jalan melakukan aksi demontrasi.