Berita Bekasi
Sudah Tiga Hari Tempe dan Tahu Hilang di Bekasi, Tukang Nasi Uduk Ganti Orek Tempe Pakai Telur Suwir
Hilangnya tahu dan tempe diakibatkan mogoknya para pedagang lantaran memprotes tingginya harga kedelai
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Feryanto Hadi
Sebagai gantiinya, tempe orek dan sayur tahu itu diganti dengan telur suwir dan kentang.
"Ya ganti pakai telur diiris-iris aja, sama biasanya kan ada tahunya itu diganti pakai kentang semur aja," paparnya.
Produsen tahu-tempe mogok nasional
Ribuan pengrajin tempe dan tahu sejabodetabek gelar mogok produksi Sabtu (2/1/2021).
Mereka mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberantas cukong-cukong yang membuat harga kedelai melonjak tajam.
Salah satu perwakilan dari pengrajin tempe sejabodetabek Khairun Soleh mengatakan bahwa para pengrajin tempe sejabodetabek sudah gelar aksi mogok sejak Jumat (1/1/2021).
Rencananya mogok akan berlangsung selama tiga hari sehingga Senin (4/1/2021) para pengrajin tempe akan kembali berproduksi.
"Namun kemungkinan ada kenaikan di pasar usai aksi mogok ini selesai, karena mau bagaimana lagi harga kedelai juga melonjak," terang pengrajin tempe dari Johar Baru, Jakarta Pusat itu dihubungi Sabtu (2/1/2021).
Kenaikan diprediksi mencapai Rp 500 per balok tempe ataupun tahu.
Kenaikan harga itupun kata Khairun tidak menutup pengeluaran produksi.
Baca juga: Bareskrim Polri Beberkan Kronologis Penangkapan Pembuat Parodi Lagu Indonesia Raya di Cianjur
Para pengrajin tempe dan tahu tidak tega menaikan harga berkali-kali lipat di pasaran mengikuti persis harga kedelai.
Sebab kata Khairun pembeli tempe dan tahu mayoritas adalah warga menengah ke bawah sehingga pihaknya tidak mau membebani rakyat kecil.
Maka dari itu ia berharap Presiden dan DPR RI segera memanggil Menteri Perdagangan RI dan Menteri Pertanian.
Dengan begitu, para cukong-cukong kedelai yang diduga membuat harga kedelai melonjak dapat diberantas.
Saat ini harga kedelai di pasaran dapat mencapai Rp 9.500 per kilogram.