Berita Daerah
Mensos Tri Rismaharini Sambangi Kawasan Eks Lokalisasi dan Eks Penderita Kusta
Saat mengunjungi eks lokalisasi Balong Cangkring, Risma mengaku trenyuh dengan nasib anak-anak yang mayoritas tak sekolah.
Penulis: MNur Ichsan Arief | Editor: MNur Ichsan Arief
Dari berbagai sumber diketahui, semenjak tahun 1982, wilayah ini dihuni oleh eks kusta yang merupakan program dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) eks Kusta dipindahkan dari Surabaya.
Kemudian tahun 1987 bertambah lagi 25 KK rujukan dari Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto. Saat ini menjadi 199 KK dan sebanyak kurang lebih 25% dari jumlah tersebut yang masih menderita kusta.
Mereka menghuni areal lahan seluas kurang lebih 8 hektar. Di tempat tersebut dibangun Rumah Sakit Kusta yang kini telah berubah menjadi Rumah Sakit Umum tipe C.
Semua warga telah didata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial( DTKS) milik Kemensos agar mendapat bantuan dari berbagai program di Kemensos.
Namun belum semua warga menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS), sehingga pelayanan kesehatan yang harusnya dilakukan secara rutin terkendala atau harus dibayarkan secara mandiri.
Kemensos juga mendata kebutuhan alat bantu seperti kaki palsu dan kursi roda yang dibutuhkan bagi penderita kusta. Hal ini langsung ditangani saat ada warga yang mengeluhkan ukuran kaki palsunya sudah tak cukup lagi.
Setiap KK, 1 tahun sekali mendapat bantuan Sembako berupa Beras 25 kg, Gula 2 kg, Minyak Goreng 2 liter, teh, sarden dan sebagainya dari Dinas Sosial.
Namun begitu, mereka masih belum terbebas dari stigma. Hal ini menyebabkan mereka sulit berinteraksi dengan masyarakat luas.
Mereka juga mengharapkan adanya program pemberdayaan berupa pelatihan keterampilan yang tidak bersentuhan dengan permakanan, misalnya perbengkelan, pertukangan dan sebagainya.
Risma juga berencana membukakan usaha bagi warga eks penderita kusta. Usaha tersebut diantaranya ternak ayam dan ikan lele.
Di dua lokasi yang disambangi, Risma memberikan bantuan Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa Alat Pelindung Diri terdiri dari suplemen, madu, hand sanitizer, masker hingga sabun cair.
Kemudian bantuan sembako yaitu beras, mie instan dan sarden, alat peraga edukasi, penambah nutrisi anak seperti susu, sereal, vitamin, madu dan biskuit, bantuan usaha kemandirian hingga pembentukan shelter workshop peduli.
Bantuan ini merupakan kolaborasi dari Direktorat Teknis dan UPT dibawah Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, yaitu Direktorat Rehsos Korban Penyalahgunaan Napza, Direktorat Rehsos Lanjut Usia, Balai Karya "Pangudi Luhur" Bekasi,
Serta Balai Karya "Mulya Jaya" Jakarta, Balai Disabilitas "Margo Laras" Pati, Balai Besar Disabilitas "Kartini" Temanggung, Balai Residen "Satria" Baturraden dan Balai Anak "Antasena" Magelang.