Virus Corona

Kronologi Aa Gym Sampai Divonis Positif Covid-19, Termasuk Ulama yang Rajin Kampanyekan 3M

Begini kronologi Aa Gym kena virus Covid-19, sekarang ini Aa Gym isolasi mandiri di suatu tempat.

instagram @aagym
Kronologi Aa Gym terkena positif Covid-19, Selasa (29/12/2020) 

"Makasih doa-doanya ya. Mudah-mudahan beberapa hari lagi swab, negatif bener-bener dan bersih."

"Sehat selamanya sampai akhir hayat. Begitu juga kawan-kawan semua," tutupnya.

Aa Gym tantang Jokowi Vaksin 

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi kembali menegaskan bahwa ia akan menjadi orang pertama yang diberi vaksin Covid-19.

Hal ini, kata Jokowi, untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin virus corona aman digunakan.

"Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020).

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah akan menggratiskan vaksin Covid-19 untuk masyarakat.

Keputusan ini diambil setelah para pemangku kepentingan menerima banyak masukan dari masyarakat dan menghitung ulang keuangan negara.

"Dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis tidak dikenakan biaya sama sekali," ujar Jokowi.

Atas keputusan ini, Jokowi menginstruksikan seluruh jajarannya di kementerian/lembaga serta pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.

Ia juga memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memprioritaskan dan merealokasi anggaran lain untuk ketersediaan dan vaksinasi gratis.

"Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," kata Jokowi.

Kepala Negara juga mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Tanggapi Aa Gym

Sebelum Jokowi meyampaikan jika siap menjadi orang pertama yang divaksin, penceramah kondang Abdullah Gymnastiar atau lebih dikenal sebagai Aa Gym menginginkan petinggi di negeri ini agar menjadi klaster pertama orang yang bersedia disuntik vaksin.

Mereka adalah Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, jajaran menteri dan sejumlah pejabat di Tanah Air.

Aa Gym pun meminta para pejabat itu berani maju dan sukarela sebagai golongan pertama sebelum tenaga kesehatan.

Hal itu menurut Aa Gym sebagai upaya memberikan rasa percaya kepada warga negara terkait keamanan dan efikasi vaksin.

"Memang bagus vaksin kalau sudah terbukti teruji, supaya masyarakatnya percaya, ya Pak Presiden, Wakil Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, para Menteri, dan para Jenderal yang pemberani itu harus berani divaksin dulu, kalau nanti ingin masyarakat yakin. Nanti barisan kedua mungkin petugas kesehatan," kata Aa Gym dalam Talkshow dan Sosialisasi Penanganan Covid-19 yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (16/12/2020).

Aa Gym pun menilai, bila upaya itu tidak dilakukan, maka akan lahir golongan masyarakat yang enggan divaksin karena khawatir akan efek samping dari vaksin.

Pembina Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini pun mengaku bakal bersedia menjadi orang yang divaksin asal pemerintah dapat memastikan efikasi, keamanan, dan kehalalan vaksin.

"Dan apabila sudah halal nanti dari BPOM dan MUI, Aa sangat-sangat bersedia, Dengan catatan, vaksin sudah terbukti dan teruji akan membawa kemanfaatan dan menjauhkan dari kebinasaan," kata dia menjelaskan.

Senada, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih pun sempat menyatakan dokter-dokter anggota organisasi kedokteran tersebut siap menjadi target pertama vaksinasi Covid-19, apabila Presiden Jokowi mau menjadi pionir yang bakal disuntik vaksin.

Dokter-dokter anggota IDI, kata dia, siap menjadi penerima pertama suntikan vaksin Covid-19 yang penggunaannya sudah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari otoritas BPOM.

"Kalau Bapak Presiden menyampaikan sudah bersiap menjadi bagian yang pertama disuntik, IDI juga bersedia menjadi salah satu yang siap pertama dilakukan penyuntikan," kata Daeng M Faqih, Senin (14/12/2020).

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut target vaksinasi 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac yang datang pada Minggu (6/12/2020) lalu bakal diperuntukkan khusus untuk tenaga kesehatan di tujuh provinsi yang meliputi pulau Jawa dan Bali.

Sedangkan program vaksinasi gratis tenaga kesehatan di provinsi lain, hingga vaksinasi mandiri alias berbayar, akan dilaksanakan pada kedatangan vaksin periode selanjutnya yang ditargetkan tiba di Tanah Air dengan jumlah 1,8 juta dosis pada Januari 2021 mendatang.(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Grid.Id/KompasTV)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved