Aksi Terorisme

Incar Pemuda Cerdas, Pusat Latihan Militer Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah Dibongkar Tim Densus 88

Sasana vila menjadi tempat pusat latihan militer kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah, dibongkar Tim Densus 88 Antiteror Polri.

Editor: PanjiBaskhara
Divisi Humas Polri
Densus 88 Anti Teror Polri berhasil membongkar sasana atau pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Salah satunya terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. 

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Minggu (20/12/2020).

Diketahui Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror baru-baru ini menangkap tersangka teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) Zulkarnaen alias Arif Sunarso dan Taufik Baulaga alias Upik Lawanga di Lampung.

Benny mengakui kehebatan anggota kelompok tersebut, mengingat Zulkarnaen menjadi buron daftar pencarian orang (DPO) selama 18 tahun.

"Jaringan ini sangat rapi. Bagaimana membangun kekuatan itu ada tahapannya," ungkap Benny Mamoto.

Ia menuturkan kelompok teroris ini memiliki buku pedoman yang mengatur segala sesuatu tentang operasi terorisme.

"Itu di buku pedoman umum perjuangan Jamaah Islamiyah secara jelas ketika membangun kekuatan, dari sisi personilnya bagaimana, penguasaan wilayah, dan sebagainya," kata Benny.

Benny kemudian menganalisis pentingnya penangkapan terhadap Upik Lawanga dan Zulkarnaen, yakni terhadap keamanan dari serangan terorisme.

"Kita melihat apa yang terjadi, serangan bom sejak tahun 2000, ternyata Zulkarnaen ikut. Memang komandan lapangannya Fathurrahman Al-Ghozi yang sudah meninggal di Filipina dengan timnya," singgung Benny.

23 terduga teroris Jaringan Jamaah Islamiyah (JI) menginjakan kaki di apron kargo Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (16/12/2020) siang. (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

"Waktu kami periksa dulu belum terungkap Zulkarnaen. Tapi sekarang dia mengaku," lanjutnya.

Setelah kasus itu terungkap, kemudian terjadi sederet teror dari kelompok yang sama.

"Rentetan berikutnya bom Desember malam Natal, bom 2001, Bom Bali I, Bom Bali II, dan sebagainya"

"Kita melihat ketika hadirnya Azahari dan Nurdin M Top, serangan itu begitu besar, berdampak luas, sampai internasional," ungkap Benny.

Pakar ilmu kepolisian dan terorisme Benny Mamoto menganalisis penangkapan teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI), Minggu (20/12/2020). (Capture YouTube TvOne)

Ia menyinggung Upik Lawanga berguru pada tersangka teroris Bom Bali Azahari Husin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved