Pandemi Virus Corona
Anggota Ombudsman Alvien Lie Sebut Kebijakan Perjalananan Orang di Masa Pandemi Virus Corona Buruk
Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, memaklumi antrean panjang yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta akhir pekan lalu.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, memaklumi antrean panjang yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta akhir pekan lalu.
Menurut mantan anggota DPR RI itu dikarenakan server Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) mengalami gangguan atau down.
Alvin menjelaskan, server untuk menampung data Kartu Kewaspadaan Kesehatan elektronik penumpang atau e-HAC (Health Alert Card) sempat tidak bisa diakses.

"Kita lihat apa yang terjadi tanggal 19-20 sampai kemarin sore, server Kementerian Kesehatan down, tidak bisa akses (e-HAC)," ucap Alvin dalam acara webinar, Senin (21/12/2020).
Alvin mengatakan, akibat server dari Kementerian Kesehatan mengalami gangguan, penumpang yang sudah mengisi data secara elektronik kembali diminta mengulangnya dengan cara manual.
"Saya cek sendiri di Bandara Soetta karena alat pembacanya e-HAC tidak bisa nyambung ke server, yang sudah ngisi e-HAC harus ngisi manual lagi, terjadilah kerumunan lagi," kata Alvin.
Alvin kemudian menyinggung bahwa pemerintah kurang siap dalam memberikan pelayanan e-HAC, khususnya pemangku kebijakan, yaitu Kementerian Kesehatan.
Menurut Alvin, implementasi di lapangan terkait kebijakan perjalanan orang di masa pandemi Covid-19 cenderung asal-asalan dan tidak pernah dievaluasi secara serius.
"Atau memang enggak peduli pokoknya bikin aturan bisa diimplementasikan atau tidak? Enggak peduli lagi," katanya.

Antrean panjang tampak di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (21/12/2020) pagi kembali terjadi.
Antren panjang ini terjadi karena banyak penumpang yang ingin melakukan rapid test antigen yang disediakan pihak bandara.
Seperti diketahui, beberapa kota sudah menerapkan wajib rapid test antigen bila ingin keluar masuk ke kota tersebut, salah satunya adalah Jakarta.
Salah satu penumpang yang terjebak dalam antrean panjang ini adalah M Anis Shafwan. Dia mengaku sudah menunggu selama 20 menit untuk mendapat rapid test ini.
Dia mengatakan, antrean mengular cukup panjang hingga sekitar 15 meter. Itu hanya antrean yang ada di bagian luar.
"Berdua sama adik saya. Tadi dari antre awal udah sekitar 15 menit," ucapnya.
