Kriminalitas

Tersangka Kasus Narkoba Tewas Ketika Diperiksa di Polres Tangsel, Banyak Luka Lebam di Sekujur Tubuh

Tersangka Kasus Narkoba Tewas Ketika Diperiksa di Polres Tangsel, Banyak Luka Lebam di Sekujur Tubuh

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Wakapolres Tangsel, Kompol Stephanus Luckyto 

Namun keluarga menyayangkan tidak ada bukti tertulis terkait penyakit apa yang diderita korban. 

"Polisi akhirnya bilang kalau jenazah Sigit ada di RSU Tangerang, Banten. Tapi waktu keluarga mau jemput dilarang, katanya biar mereka yang mandikan (jenazah) dan mengkafaninya. Jadi keluarga tinggal makamin saja," paparnya.

Tidak berselang lama, pihak keluarga kembali dihubungi pihak Kepolisian.

Menurutnya pihak Kepolisian menawarkan penyerahan jenazah di tengah jalan, namun keluarga dengan tegas menolak. 

Ketika itu pihak Kepolisian meminta agar jenazah tidak diantarkan ke rumah korban.

Dengan berat hati, pihak keluarga pun setuju jenazah diantarkan ke rumah salah satu keluarga di Cawang, Jakarta Timur. 

"Pas datang pakai satu mobil ambulan dan satu mobil pribadi isi empat polisi tanpa seragam. Kalau mobil ambulan-nya nggak ada tulisan RSU Tangerang, cuma warna merah-putih plat hitam," ungkapnya.

"Waktu datang ke Cawang juga enggak lama, petugas sempat bertanya ke adiknya Sigit apakah udah banyak yang tahu kematian kakaknya dan menyuruh cepat-cepat bawa jenazah katanya kasihan," tambahnya. 

Baca juga: Viral, Pria Berkemeja Lorong Palak Penjaga Warteg dengan Celurit di Kembangan Jakbar

Bantah Adanya Penyiksaan

Terkait kematian Sigit, Wakapolres Tangsel, Kompol Stephanus Luckyto membantah adanya dugaan penyiksaan terhadap Sigit saat menjalani proses penyidikan terkait tindak pidananya. 

Ia mengatakan tewasnya Sigit dikarenakan infeksi saluran pernapasan. 

Pasalnya, pihak kepolisian sempat melarikan almarhum ke rumah sakit terdekat lantaran sakitnya yang dideritanya kambuh. 

"Jadi intinya almarhum sebelum meninggal pada tanggal 9 Desember 2020 sudah pernah mengalami gejala sakit, dimana saat itu beliau mengalami sesak napas dan kami bawa ke salah satu rumah sakit yang ada di BSD," kata Luckyto di Mapolres Kota Tangsel, Serpong, Rabu (16/12/2020).

Luckyto memaparkan dalam penanganan medis itu almarhum sempat menjalani bantuan pernapasan atau oksigen, obat sesak nafas, dan treatment dalam kurun waktu 1 hingga 2 jam. 

Kemudian, almarhum dikembalikan ke dalam selnya usai kondisinya yang mulai membaik. 

Namun, pada Jumat, 11 Desember 2020 sekitar pukul 02.30 WIB, almarhum kembali mengalami gejala yang sama hingga dilarikan ke rumah sakit terdekat. 

"Kita lakukan pertolongan medis segera, tapi meninggal dijalan. Rekam medisnya ada semua yang di medika, termasuk Visum et repertum yang dikeluarkan dari RS," pungkasnya. (m23)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved