Berita Internasional
GMAIL Down Lagi, Pantuan Downdetector Banyak Akun Bermasalah setelah Google Lakukan Perbaikan
Gmail mengalami masalah lagi. Banyak pemilik akun yang melaporkan kehilangan akun mereka.
* Gmail down lagi.
* Google selesaikan masalah Gmail 4 jam, tapi banyak akun yang hilang
* Gmail mengalami masalah di seluruh dunia yang dimulai sekitar pukul 15:00 waktu Inggris.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Gmail down lagi. Banyak pemilik akun yang melaporkan kehilangan akun mereka setelah google melakukan perbaikan.
Pengguna Gmail mengalami masalah dengan layanan, hanya satu hari setelah sejumlah layanan Google mengalami pemadaman besar.
Downdetector, yang memantau situs web dan layanan online, menunjukkan laporan dimulai sekitar jam 3 sore ET dan tersebar di seluruh dunia.
Pengguna dapat mengakses kotak masuk mereka, tetapi menerima pesan pantulan yang mengatakan 'akun email tidak ada' saat mengirim email ke akun Gmail lain.
Demikian berita terkini Warta Kota yang diperoleh dari dailymail.co.uk.
Google dengan cepat mengatasi masalah pada dasbor statusnya dan mampu menyelesaikan masalah pada pukul 18:51 ET.
Baca juga: Gmail Merayakan Ulang Tahun ke-15, Google Merilis Fitur Baru
Baca juga: Mariposa Masuk Dalam Film Paling Banyak Dicari di Google Sepanjang 2020, Angga Yunanda: Luar Biasa!
Masalahnya mengikuti pemadaman besar-besaran pada hari Senin yang menyebabkan ratusan juta orang di seluruh dunia berantakan ketika aplikasi keluarga milik Google mogok selama satu jam.
Pada 18:51 ET Google berbagi: 'Masalah dengan Gmail telah diselesaikan.'
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan terima kasih atas kesabaran dan dukungan Anda yang berkelanjutan."
"Yakinlah bahwa keandalan sistem adalah prioritas utama di Google, dan kami terus melakukan perbaikan untuk membuat sistem kami lebih baik. Jika Anda masih mengalami masalah, harap hubungi kami melalui Pusat Bantuan Google."
Sebagian besar pemadaman terjadi di AS, memengaruhi kota-kota besar seperti New York City, Los Angeles, dan Seattle.
Beberapa bagian Eropa, Australia, Amerika Selatan dan Afrika juga menerima pesan pantulan saat mengirim email.