VIDEO Perjuangan Sanggar Margasari Tetap Eksis Tampilkan Kesenian Betawi di Tengah Pandemi Corona
Sanggar Margasari yang telah hadir sejak tahun 1937 ini berusaha terus eksis dalam menampilkan pertunjukkan kesenian Betawi.
Penulis: Muhamad Rusdi | Editor: Murtopo
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --- Sanggar Margasari yang telah hadir sejak tahun 1937 ini berusaha terus eksis dalam menampilkan pertunjukkan kesenian Betawi.
Namun pekerja seni tradisional sangat terkena dampak pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia saat ini.
Pasalnya, mereka hanya mengandalkan undangan pameran atau pertunjukkan di panggung terbuka saja untuk mendapatkan penghasilan.
Adanya pandemi corona ini semua aktivitas yang menimbulkan kerumunan tidak diperbolehkan, otomatis mereka sepi bahkan tidak ada kegiatan sama sekali.
Pandemi corona ini membuat perkumpulan atau sanggar kesenian tradisional tidak mendapatkan permintaan untuk melakukan pameran maupun pertunjukkan.
Akibanya, mereka yang bergantung pada undangan pertunjukkan untuk memperoleh bayaran harus gigit jari.
Saat ini pandemi corona sudah berjalan sembilan bulan lamanya. Jika terus pasrah dalam situasi ini, maka minim sekali harapan dalam menatap kehidupan kedepan.
Baca juga: Sanggar Margasari Tetap Eksis Tampilkan Kesenian Betawi saat Pandemi Virus Corona secara Virtual
Maka itu kesempatan pentas maupun pertunjukkan melalui virtual atau sarana media seperti instagram dan youtube menjadi secercah harapan bagi mereka.
Seperti yang dilakukan Sanggar Margasari yang dipimpin pria usia 46 bernama Samsudin.
Diketahui, Sanggar Margasari ini merupakan perkumpulan para seniman Betawi yang menampilkan tarian serta lagu tradisional khas betawi.
Baca juga: Didukung Kemensos RI, Sanggar Margasari Tampilkan Pertunjukan Kesenian Betawi
Samsudin yang memiliki panggilan beken Udin Kacrit menceritakan kisah perjuangan perkumpulannya dalam menghadapi situasi pandemi corona ini.
Sebelum pandemi, Sanggar Margasari sering sekali mendapatkan permintaan pameran atau pertunjukkan, baik itu dari undangan masyarakat seperti pernikahan, serta undangan dari perusahaan swasta maupun dari instansi pemerintah.
Akan tetapi, saat ini benar-benar tidak ada permintaan untuk melakukan pertunjukkan tersebut.
"Sebelum corona dalam satu pekan selalu penuh jadwal untuk tampil, dalam satu pekan bisa tiga hingga empat kali agenda untuk pentas. Tapi sekarang ini tidak ada sama sekali," kata Udin kepada Wartakotalive.com, saat ditemui di kediamannya sekaligus lokasi sanggar di Jalan Kp Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Depok Tak Punya Gedung Kesenian, Nuroji: Deddy Mizwar Sempat Dorong, Tak Ada Respon Wali Kota Depok
Udin mengungkapkan tak mau anggota sanggar terus terpuruk dalam situasi pandemi corona, membuat Udin berpikir harus ada inovasi serta upaya dalam mrngikuti perkembangan zaman agar tetap bertahan.