Virus Corona
WASPADA Long Covid Usai Sembuh dari Virus Corona, Fungsi Paru-paru Menurun, Ini Gejalanya
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr Agus Dwi Susanto mengatakan, paru-paru pasien long Covid mengalami Fibrosis.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr Agus Dwi Susanto mengatakan, paru-paru pasien long Covid mengalami Fibrosis.
Fibrosis ini menyebabkan oksigen tidak bisa masuk ke dalam paru-paru.
Akibatnya, pasien mengeluhkan napas yang berat. Hal itu bisa dilihat dari tes uji fungsi paru.
Baca juga: Bertahan Hidup di Hutan dan Gunung, Kelompok Teroris Ali Kalora Cs Kerap Rampas Makanan Warga
Sehingga, kata dr Agus, pasien tersebut didapati mengalami penurunan fungsi paru lebih dari 30 persen.
Hal itu disampaikan dr Agus saat diskusi bertajuk Mewaspadai Efek Jangka Panjang Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (3/12/2020).
"Beberapa pasien kita temukan beberapa laporan, antara 20 sampai 30 persen penurunan fungsi paru akibat berdampak pada keluhan pernapasan."
Baca juga: Musim Libur Telah Tiba! Ayo Tampil Kompak Bareng Orang Tersayang dengan Charles & Keith
"Pasiennya mengeluh menjadi sesak napas," ungkap dr Agus.
Agus menambahkan, long Covid tidak terkait dengan virus yang masih ada di dalam tubuh pasien.
Tetapi, terkait dengan dampak akibat kelainan anatomi yang muncul pasca-infeksi dari Covid yang sudah sembuh.
Baca juga: BREAKING NEWS: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah Positif Covid-19
Agus menjelaskan, long Covid bukan Covid-19 yang tersisa di badan pasien.
Meski, pasien sudah dinyatakan negatif Covid-19 melalui tes swab.
Dr Agus menyebut, gejala-gejala seperti sesak napas, nyeri sendi, serta kelelahan secara fisik, merupakan tanda Long Covid.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 3 Desember 2020: Rekor Baru Lagi! Pasien Positif Tambah 8.369 Orang
Menurutnya, hal tersebut merupakan suati kelainan yang menetap secara anatomik, yang akhirnya mempengaruhi secara fungsional ke kondisi pasien.
"Sebenarnya kalau kita bicara long covid, ini bukan coronavirus yang tersisa."
"Tetapi dalam bahasa medis yaitu gejala yang muncul pasca-dinyatakan sembuh."
Baca juga: Merasa Difitnah Soal Kasus Edhy Prabowo, Ali Mochtar Ngabalin Polisikan Orang Berinisial BBS dan MYH
"Dan ini bisa terjadi akibat proses ketika sakit menimbulkan kelainan yang menetap secara anatomik," jelas Agus.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 3 Desember 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 140.238 (25.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 63.337 (11.5%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 58.337 (10.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 55.807 (9.7%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 21.057 (3.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 20.644 (3.7%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 20.464 (3.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 20.365 (3.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 15.845 (2.9%)
BALI
Jumlah Kasus: 14.420 (2.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 13.467 (2.4%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 13.368 (2.4%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 11.879 (1.9%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 9.658 (1.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 8.355 (1.5%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 7.154 (1.3%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 6.739 (1.2%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 6.384 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 6.361 (1.1%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 5.599 (1.0%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 5.377 (1.0%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 4.731 (0.9%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 4.621 (0.9%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 4.047 (0.7%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 3.157 (0.6%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 2.485 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 2.451 (0.4%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 2.168 (0.4%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 1.975 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 1.913 (0.3%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 1.622 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 1.475 (0.3%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 1.297 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 1.080 (0.2%). (Fransiskus Adhiyuda)