Kasus Rizieq Shihab
Rizieq Shihab: Siapapun yang Mengadu-adu Pancasila dengan Islam, Tidak Berakhlak!
Rizieq Shihab menyebut semangat revolusi akhlak sudah masuk ke dalam sendi-sendi dasar negara Republik Indonesia, yang dikenal dengan nama Pancasila.
"Tapi kita harus bersikap objektif, kebijakan yang dikeluarkan bagus, yang baik harus kita apresiasi, kita terima dan jalankan bersama."
Baca juga: Pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor Melonjak 52 Orang, Paling Banyak di Kecamatan Cileungsi
"Kebijakan-kebijakan yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara, kebijakan yang menindas rakyat, wajib kita kritisi."
"Mengkritik pemerintahan yang sah itu bukan makar, mengkritik pemerintahan yang sah itu bukan pemberontakan."
"Ini yang perlu saya jelaskan, kita ahli sunah wal jamaah."
Baca juga: Anies-Ariza Tetap Pimpin Ibu Kota Meski Positif Covid-19, Minta Jajaran Pemprov Giat Layani Warga
"Ini negeri dakwah di mana kita mengajak orang untuk berbuat baik, termasuk para penguasa dan pemerintah ayo kita berbuat baik," papar Rizieq Shihab.
Rizieq Shihab menyebut pemberontakan dapat saja dilakukan jika pemerintah melakukan pembantaian kepada para ulama, habaib, maupun umat muslim.
Namun, pemerintahan saat ini dinilai tidak melakukan hal tersebut, sehingga tidak pantas melakukan pemberontakan.
Baca juga: Pengesahan APBD DKI 2021 Ditargetkan Tepat Waktu Meski Anies-Ariza Terpapar Covid-19
"Tidak boleh kita melakukan pemberontakan, kecuali dalam konteks para habaib, ulama, umat Islam dibantai, terjadi pembunuhan."
"Itu dalam konteks bela diri, dalam hukum agama dan hukum international itu dibenarkan, semoga itu tidak terjadi di NKRI."
"Jadi jangan digambarkan revolusi akhlak itu revolusi berdarah, revolusi makar, revolusi pemberontakan, revolusi menjatuhkan pemerintahan yang sah, tidak," tegas Rizieq Shihab.
Baca juga: DAFTAR Terbaru 15 Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Cuma Ada di Papua dan NTT
Untuk terwujudnya revolusi akhlak, kata Rizieq Shihab, semua komponen bangsa harus bersama-sama terlibat untuk berdialog dan membuka diri, tanpa saling menyalahkan.
"Jadi untuk menuju ke arah ini kita harus buka pintu dialog."
"Kita harus selalu membuka diri untuk bicara dengan pihak mana saja."
Baca juga: Buru Teroris MIT, Kapolri Perintahkan Kapolda Sulteng Berkantor di Poso, Foto Wajah 11 Buron Disebar
"Kita harus siap mengkritik dan kita juga harus siap dikritik."
"Jangan merasa paling benar sendiri, paling suci sendiri, tidak ada yang maksum di antara kita."