Berita Internasional

GANJA Tidak Lagi Masuk Daftar Obat Berbahaya dan Narkotika, Inilah Manfaat Medis Ganja Menurut WHO

Ganja tidak lagi masuk dalam daftar obat bahaya dan narkotika. Bahkan WHO menyebut ganja memiliki sejumlah manfaat medis.

Editor: Suprapto
Istimewa
PBB menyatakan ganja tak lagi masuk daftar obat berbahaya dan narkotika. Foto: pemusnahan ribuan pohon ganja siap panen dari ladang ganja seluas 5 hekat di Aceh Besar, Aceh. 

Kanada dan Uruguay telah melegalkan penjualan dan penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi.

Meksiko dan Luksemburg tampaknya akan mengikutinya dengan melegalkan penggunaan ganja.

Banyak negara lain di dunia telah mendekriminalisasi kepemilikan ganja.

Meskipun klasifikasi ulang tidak akan mendorong perubahan segera dalam regulasi obat - yang diputuskan di tingkat nasional - hal ini dapat berdampak dalam jangka panjang karena banyak negara yang melihat ke konvensi internasional sebagai pedoman.

Baca juga: Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta Gagalkan Penyelundupan 152 Kg Ganja Gorila Asal China

Narkoba berbahaya dan sangat adiktif yang termasuk dalam daftar itu termasuk heroin dan beberapa opioid lainnya.

Obat-obatan yang ada di Jadwal IV adalah bagian dari obat-obatan yang ada di Jadwal I konvensi, yang sudah membutuhkan tingkat kontrol internasional tertinggi.

Meskipun menghapus ganja dan resin ganja dari daftar Jadwal IV, organisasi itu memilih untuk meninggalkan zat tersebut dalam daftar obat Jadwal I.

Daftar Jadwal I juga mencakup kokain, Fentanyl, morfin, Metadon, opium, dan oksikodon, obat penghilang rasa sakit opiat yang dijual sebagai OxyContin.

Jadwal menimbang utilitas medis obat versus kemungkinan bahaya yang mungkin ditimbulkannya, dan para ahli mengatakan bahwa mengambil ganja dari jadwal yang paling ketat dapat menyebabkan pelonggaran kontrol internasional pada ganja medis.

WHO membuat rekomendasinya ke PBB hampir dua tahun lalu, mengakui bahwa ganja dapat memiliki efek negatif dan menyebabkan ketergantungan.

Meski demikian, ganja tidak membawa risiko kematian yang signifikan, seperti obat lain dalam daftar Jadwal IV, dan telah ditemukan memiliki sejumlah manfaat medis.

Yang tercantum dalam rekomendasi WHO termasuk mengurangi rasa sakit dan mual, meredakan gejala kondisi termasuk anoreksia, epilepsi, dan sklerosis ganda.

Minat ganja untuk penggunaan medis selalu tinggi, dengan jumlah produk yang mengandung turunan ganja berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Cannabidoil atau CBD dapat ditemukan dalam segala hal mulai dari krim wajah hingga suplemen hingga lilin.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved