Komisi VIII DPR Nilai Azan Ajakan Jihad Perbuatan Bidah, Polisi Diminta Turun Tangan Selidiki
Menurut Ace, secara substansi ajakan untuk berjihad tentu harus dilihat konteksnya.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily menilai azan dengan menambahkan lafal jihad merupakan perbuatan bidah.
Sebab, katanya, kalimat azan telah baku seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.
"Sepengetahuan saya tentang agama, mengubah azan dengan tambahan jihad tentu merupakan perbuatan yang mengada-ada atau bidah."
Baca juga: IPW Prediksi Jagoan PDIP di Surabaya dan Medan Kalah, Beberkan 5 Alasan Pilkada Tak Perlu Ditunda
"Azan jelas kalimat-kalimatnya telah baku dan dicontohkan secara jelas sebagaimana ajaran Rasulullah SAW," kata Ace kepada wartawan, Selasa (1/12/2020).
Menurut Ace, secara substansi ajakan untuk berjihad tentu harus dilihat konteksnya.
Dia mengatakan, ajakan jihad dengan mengacungkan senjata, sebagaimana terlihat dalam video itu, jelas merupakan tindakan yang patut diduga sebagai ajakan untuk melakukan kekerasan atas nama agama.
Baca juga: Marak Pencurian, Ini Solusi Lindungi Data Pakai Enkripsi
"Tindakan itu merupakan tindakan penghasutan dan provokasi."
"Oleh karena itu, pihak penegak hukum harus mengusut tuntas apa motif dibalik tindakan ajakan jihad dengan melakukan kekerasan membawa senjata tajam."
"Pihak kepolisian harus mengusutnya dengan tuntas tindakan tersebut," ucapnya.
Baca juga: 19 Warga Kabupaten Bogor Jadi Pasien Baru Covid-19 per 30 November 2020, Terbanyak di Parung Panjang
Lebih lanjut, politikus Partai Golkar itu meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan tindakan tersebut.
"Selain tindakan itu telah keluar dari koridor ajaran Islam karena telah melakukan bidah dhalalah, juga bertentangan dengan semangat jihad yang dipahaminya secara salah kaprah," papar Ace.
Sementara, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, selama ini belum ada ajaran dalam Islam yang mengganti azan dengan seruan jihad.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Positif Covid-19
"Saya belum menemukan hadis yang menjadi dasar azan tersebut," ucap Abdul lewat keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
Abdul mengaku tidak tahu tujuan pihak-pihak yang mengumandangkan azan dengan bacaan "hayya alal jihad".
Dirinya meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki terkait tujuan penyebaran video ini.
Baca juga: Pesan Natal Bersama KWI-PGI 2020: Di Segala Tantangan dan Kesulitan Hidup, Allah Tetap Beserta Kita