Aksi Terorisme

Kapolri Perintahkan Tembak Mati Ali Kalora dkk Jika Melakukan Perlawanan Saat Mau Ditangkap

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis memerintahkan personelnya menembak mati anggota kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora bila melawan.

jppn
Kapolri Jenderal Pol. Idham aziz perintahkan anggitanya tak segan menembak mati Ali Kalora dkk saaat melakukan perlawanan. Ali Kalora dkk dipastikan sebagai pembunuh satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah. 

Setelah Basri ditangkap oleh Satgas Tinombala, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menetapkan Ali Kalora sebagai target utama dari Operasi Tinombala.

Baca juga: Kapolresta Tangerang Cek Persiapan Protokol Kesehatan Haul Virtual di Ponpes Abuya Uci Cilongok

Ali Kalora lahir di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso.

Ia memiliki seorang istri yang bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel.

Nama "Kalora" pada namanya, diambil dari desa tempatnya dilahirkan, sehingga nama Ali Kalora sering kali digunakan di media massa.

Ali merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Setelah kematian Daeng Koro—salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro.

Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin.

Baca juga: RLC Kota Tangsel Catat Rekor Terbanyak Merawat Pasien Terpapar Virus Corona Selama Beroperasi

Peneliti di bidang terorisme intelijen dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, berpendapat bahwa Ali Kalora adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso.

Ini karena Ali merupakan warga asli dari Desa Kalora, Poso, sehingga dirinya diyakini telah menguasai wilayah tempat tinggalnya.

Menurut Kapolda Sulawesi Tengah saat itu, Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi, Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso.

Ia menyebut bahwa Ali Kalora berpotensi menjadi "Santoso baru" karena latar belakang pengalamannya yang cukup senior.

Baca juga: Sempat Dirawat Intensif dan Dikabarkan Pulang dari RS Ummi,Keberadaan Habib Rizieq Kini Dirahasiakan

Meski demikian, ia yakin kekuatan gerilya di bawah kepemimpinannya tidak akan sebegitu merepotkan dibandingkan Santoso.

Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian saat itu menilai bahwa Ali tidak memiliki kemampuan kepemimpinan yang sama dengan Santoso dan Basri, begitu pula dengan spesialisasi dan militansi.

Tetapi dirinya berpendapat, kaderisasi anggota baru bisa terjadi apabila aparat dan pemerintah menghentikan operasi penanggulangan terorisme di Poso sehingga operasi harus terus dilakukan untuk menetralisir dan menangkal ideologi radikal pro-kekerasan di Poso.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri ke Anggotanya: Tindak Tegas Kelompok MIT!", Penulis : Devina Halim

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved