Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot, Jika Ada Hujan Angin Nenek Sukarmi Bergegas Lari ke Masjid
Keberadaan Nenek Sukarmi (73), sungguh memprihatinkan. Perempuan yang berusia lanjut ini diketahui tinggal seorang diri tanpa ada keluarga
Sukarmi memiliki suami yaitu Abah Asep (78). Suaminya itu sudah 20 tahun silam meninggal dunia, karena sakit yang dideritanya.
Sedangkan anak pertama Neneng (43) tidak pernah menjenguknya hampir 5 tahun lamanya. Anak keduanya yaitu Dede (38) merantau ke daerah Jawa timur sudah 18 tahun tidak ada kabar sampai dengan hari ini.
“Semoga saja kedua anak saya bisa peduli dan melihat kondisi saya saat ini. Biar saya bisa bertemu kembali dengan kedua anak saya,” ucapnya.
Tetangga Sukarmi bernama Juanda (37) menjelaskan mengenai kondisi yang sangat memprihatikan karena rumah yang tidak layak huni ditempati seorang diri oleh nenek tua yang seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah atau pun para dermawan.
Sukarmi kesehariannya keliling kampung mencari botol bekas minuman dan dikumpulkannya untuk di jual.
Hasil dari penjual botol bekas untuk membeli beras dan lauk pauk untuk dikonsumsinya.
Bedah rumah
Camat Jayanti Yandri Permana menambahkan, pada intinya masih banyak sekali kebutuhan untuk bedah rumah.
“Maka secara bertahap saya programkan bedah rumah melalui pagu Kecamatan dan saya minta kepada Kepala Desa juga untuk mulai anggarkan di APBDes mulai tahun 2021,” tuturnya.
“Saya juga meminta kepada beberapa perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Jayanti agar menghibahkan dana CSR-nya untuk membangun rumah yang layak huni yang ada di sekitar Kecamatan Jayanti ini,” tutur Yandri.