Berita Nasional

Gatot Nurmantyo Tak Mau Salahkan Siapa pun Terkait Polemik Pencopotan Baliho Habib Rizieq oleh TNI

Gatot Nurmantyo tak mau menyalahkan siapa pun terkait polemik pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab oleh TNI atas perintah Pangdam Jaya.

ANTARA FOTO / PUSPA PERWITASARI
Gatot Nurmantyo tak mau menyalahkan siapa pun terkait polemik pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab oleh TNI atas perintah Pangdam Jaya, Kamis (26/11/2020). Foto dokumentasi: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) usai upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12/2017). Hadi Tjahjanto resmi menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Gatot Nurmantyo yang memasuki masa pensiun. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gatot Nurmantyo tak mau menyalahkan siapa pun terkait polemik pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab oleh TNI atas perintah Pangdam Jaya.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku tak mau menyalahkan siapa-siapa terkait polemik penurunan baliho Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh TNI yang diperintahkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

"Saya tidak akan menyalahkan siapa-siapa. Secara konstitusi, sama-sama kita tahu ada batasan-batasan yang dilakukan seorang panglima bahwa dalam memberikan bantuan itu ada aturan pelibatan satuan TNI pada masa damai," kata Gatot Nurmantyo di sela konferensi pers Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) secara daring, di Jakarta, Kamis (26/11/2020).

Video: Pangdam Jaya Sebut Habib Rizieq Shihab Bukan Musuhnya

Menurut Gatot, TNI memang boleh memberikan bantuan kepada Polri atau pemerintah daerah, tetapi harus melalui aturan pelibatan.

"Kalau menurunkan baliho membantu Satpol PP itu perintah atasan, yakni atasan operasionalnya adalah Panglima TNI, atau bisa juga Presiden, maka Pangdam Jaya tidak salah," katanya.

Baca juga: VIDEO Pencopotan Baliho Habib Rizieq Dilanjutkan Petugas Gabungan TNI Polri di Kecamatan Senen

Baca juga: Total ada 470 Baliho Liar di Jakarta Barat Dicopot, Termasuk Baliho Rizieq Shihab

Kalau memang Pangdam Jaya memerintahkan penurunan baliho tanpa ada perintah dari atasannya, lanjut dia, pasti akan ada teguran.

"Saya tidak bisa langsung 'judge' Pangdam Jaya salah atau tidak. Lihat saja, kalau itu perintah Panglima TNI atau Presiden, ya, tidak bisa disalahkan. Kalau ternyata tidak ada perintah, tunggu saja teguran," katanya.

Hanya saja, Gatot mengingatkan bahwa dalam pelibatan TNI tidak boleh menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk tempur.

Baca juga: Heboh Baliho Rizieq, Pangdam Jaya Tak Takut Dicopot, Dan Sebut Bukan Perintah Presiden Jokowi

"Contoh, pesawat angkut, kapal rumah sakit (RS), kapal angkut boleh digunakan, tetapi alutsista kendaraan taktis tidak digunakan dalam memberikan bantuan karena dalam kondisi tertib sipil, bukan darurat sipil atau darurat militer," jelasnya.

Panglima TNI dukung penurunan baliho Rizieq

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mendukung langkah yang diambil oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman terkait penurunan baliho Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Barat, beberapa hari lalu.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad, di Kodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020), mengatakan, Panglima TNI tidak perlu mengeluarkan perintah untuk menurunkan baliho Rizieq Shihab karena kewenangan ada di Pangdam Jaya.

Baca juga: VIDEO Pemkab Bogor Tegaskan Semua Baliho Liar Termasuk Bergambar Habib Rizieq Shihab (HRS) Dicopot

Pernyataan Kapuspen TNI tersebut untuk mengklarifikasi terkait simpang siur-nya pemberitaan tentang perintah penurunan baliho di DKI Jakarta oleh TNI beberapa hari yang lalu.

Jenderal bintang dua ini menjelaskan bahwa Panglima TNI memang tidak memberikan perintah untuk menurunkan baliho, karena hal tersebut terlalu teknis dari sisi operasional.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved