Virus Corona Jabodetabek
Imbas Libur Panjang, Pasien Positif Covid-19 di Kota Depok Tambah 164 Orang, Ruang ICU Penuh
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengatakan, dari data dan hasil tracing, lonjakan kasus tersebut bisa dikategorikan akibat klaster liburan.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
WARTAKOTALIVE, DEPOK - Kota Depok mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, akhir Oktober lalu.
Pada Rabu (25/11/2020), kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 164 orang.
Sedangkan satu hari sebelumnya, yakni pada Selasa (24/11/2020), pasien positif Covid-19 bertambah 189 orang.
Baca juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Arief Poyuono Minta Prabowo Subianto Mundur dari Kabinet dan Gerindra
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengatakan, dari data dan hasil tracing, lonjakan kasus tersebut bisa dikategorikan akibat klaster liburan.
Membeludaknya kasus ini pun, kata Novarita, membuat ruang perawatan pasien Covid-19 di RSUD Kota Depok maupun rumah sakit swasta, penuh.
"Bisa dibilang demikian. Iya, ini klaster liburan."
Baca juga: Pangdam Jaya: Agama Mengajarkan Berkatalah yang Baik Atau Diam, Bukan Mencaci Maki
"Saat ini ICU di semua RS di Depok rata-rata sudah terisi semua," papar Novarita di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Rabu (25/11/2020).
Penuhnya ICU itu diakui Novarita membuat sejumlah pasien masuk dalam daftar tunggu, bila ada satu ruangan ICU yang kosong di dalam satu rumah sakit, maka langsung diisi.
Novarita mengatakan, meskipun di rumah sakit tersebut penuh, maka tidak bisa memasukkan pasien lain dari rumah sakit yang berbeda atau lintas rumah sakit.
Baca juga: Edhy Prabowo Diciduk KPK, Wagub DKI Ogah Ikut Campur
"Kondisi ICU ini dinamis ya. Jadi kalau ada kosong ya langsung cepat terisi lagi, karena kan pasiennya antre," jelasnya.
Kondisi di RSUD Kota Depok, diakui Novarita, memiliki kondisi yang sama, yakni penuh dan tak ada lagi sisa ruang ICU.
Meski saat ini masih terdapat belasan peralatan ICU di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) pemberian dari Kementerian Kesehatan, alat tersebut tidak ada yang mengoperasikan, karena kekurangan tenaga kesehatan yang mampu mengoperasikan ruang ICU.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 25 November 2020: Rekor Baru! Pasien Positif Melonjak 5.534 Orang
Sehingga, tidak bisa sembarangan.
"Sudah ada 30-an orang ya tapi masih kurang."
"Karena untuk menjalankan ruang ICU itu kan kompleks. Butuh dokter penanggungjawabnya, perawat terlatih, dan sebagainya," paparnya.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Kabupaten Karawang Tambah 82 Orang, Tiga Pabrik Jadi Klaster Baru
"Kira-kira masih butuh puluhan orang lagi untuk bisa mengaktifkan ruang ICU di RSUI," akunya.
Novarita berharap, rencana pemerintah mengurangi hari libur pada akhir tahun dapat terealisasikan.
Sebab, penambahan angka kasus konfirmasi positif karena liburan tidak bisa dipandang remeh.
Baca juga: Buka Peluang Bertemu Rizieq Shibab, Pangdam Jaya: FPI Bukan Musuh Kita
Jika nantinya tetap tak ada pengurangan hari libur, Novarita meminta warga Depok yang akan pergi berlibur, disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Novarita mengimbau untuk selalu menghindari kerumunan di mana pun berada, terlebih bila lokasi wisata yang dituju sudah padat.
"Cari tempat lain yang tidak kerumunan atau kembali pulang, daripada kembali dari liburan dengan kondisi terpapar Covid-19," tuturnya.
Baca juga: Polri Klaim Kini Tak Ada Lagi Polisi Menganggur yang Jadi Analisis Kebijakan, Semuanya Punya Jabatan
Selain membentengi diri dengan protokol kesehatan, Novarita mengingatkan warga Depok menjaga imunitas dengan asupan makanan dan multivitamin yang bisa menjaga kebugaran tubuh, sehingga tidak mudah terpapar Covid-19.
Hingga Rabu (25/11/2020) kasus pasien meninggal karena Covid-19 di Depok bertambah empat orang.
Sehingga, total warga Depok yang wafat karena Covid-19 sebanyak 259 orang atau 2,72 persen.
Baca juga: KPK Ciduk Edhy Prabowo, Bambang Widjojanto: Bravo Novel Baswedan!
Sedangkan warga yang sembuh bertambah menjadi 165 orang, sehingga menjadi 7.429 orang atau sebesar 78,11 persen.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 25 November 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 130.461 (25.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 59.800 (11.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 50.321 (9.5%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 49.706 (9.7%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 20.128 (4.0%)
RIAU
Jumlah Kasus: 19.129 (3.7%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 18.944 (3.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 18.694 (3.7%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 15.153 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 13.389 (2.6%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 12.998 (2.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 12.078 (2.3%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 9.898 (2.0%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 9.219 (1.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 8.199 (1.6%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 6.550 (1.3%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 6.219 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 5.554 (1.1%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 5.453 (1.0%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 5.286 (1.0%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 5.155 (1.0%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 4.560 (0.9%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 4.324 (0.9%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 3.238 (0.6%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 3.065 (0.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 2.355 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 2.312 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 1.735 (0.3%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 1.687 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 1.635 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 1.379 (0.3%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 1.283 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 1.002 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 927 (0.2%). (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/masalah-gizi-buruk-selalu-berulang-perlu-ditangani-lintas-sektor77.jpg)