Pembunuhan

Didin, Salah Satu Korban Adik Bunuh Kakak di Sawangan Dimakamkan, Keluarga Minta Juan Dihukum Mati

Jasad Muhammad Syarifudin alias Didin dikebumikan siang ini di TPU Sawangan Lama. Didin korban pembunuhan Juan, sang pembunuh kakaknya sendiri

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Almarhum Didin saat dikebumikan di TPU Sawangan Lama, Senin (23/11/2020).Didin adalah korban Juan, yang juga bunuh kakaknya di rumah kontrakan. 

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK -- Jasad Muhammad Syarifudin alias Didin telah selesai dikebumikan siang ini di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sawangan Lama, Pengasinan, Kota Depok, Senin (23/11/2020) siang.

Didin tutup usia akibat dibunuh oleh orang terdekat sendiri, Juana alias Juan pada bulan Agustus 2020 silam.

Saat itu, Didin dinyatakan hilang dan jasadnya ditemukan terkubur di hutan Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Kasus Adik Bunuh Kakak di Sawangan dan Satu Lainnya di Bogor Ternyata 2 Pelaku, Berbau Cinta Sesama?

Baca juga: Kisah Perempuan Muda Depok Tentang Sang Jagal Pembunuh Tukang Bakso Malang di Sawangan Depok

Jasad Didin berhasil ditemukan, setelah polisi berhasil membongkar kasus lainnya, yang mana pelaku Juan juga menghabisi nyawa kakaknya sendiri dan mengubur jasadnya dalam kontrakan di Jalan Kopral Daman, Sawangan, Kota Depok.

Proses penggalian lubang yang diduga berisi jasad manusia di dalam kontrakan Jalan Kopral Daman, Sawangan, Rabu (18/11/2020).
Proses penggalian lubang yang diduga berisi jasad manusia di dalam kontrakan Jalan Kopral Daman, Sawangan, Rabu (18/11/2020). (Tribun Jakarta/Dwi Putra)

Di pemakaman, nampak seluruh anggota keluarga hadir, yang diantaranya ada Reni dan Rina Sari yang merupakan adik kandung korban.

Sebelumnya pada TribunJakarta.com, Reni mengatakan dirinya berharap agar pelaku Juana mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Baca juga: VIDEO Selebgram Millen Cyrus Mengakui Sebagai Pemakai Narkoba

“Hukum seberat-beratnya kalo bisa hukuman mati,” kata Reni di kediamannya pada Jumat (20/11/2020) beberapa hari yang lalu.

Saat ini, pemakaman pun telah selesai dan satu persatu orang yang hadir di lokasi mulai meninggalkan area TPU Sawangan Lama.

Juan Minta Maaf

Juan atau J asalah penjual bakso rupanya menjadi otak dibalik kematian sang kakak, D (23).

Atas hal ini, J meminta maaf.

Pemuda ini ditetapkan sebagai tersangka atas aksinya tersebut.

Baca juga: 169 Warga Petamburan yang Dites Gratis oleh Polda Metro Jaya Non Reaktif Covid-19, Besok Terakhir

Kakak tirinya, D (23) dibunuh pada pekan lalu dan jasadnya ditemukan di bawah lantai rumah kontrakan yang mereka sewa bersama pada Rabu (18/11).

Adapun S alias Syarifudin atau Didin telah dikenal pelaku sejak belia itu dibunuh sekitar Agustus silam dan jasadnya ditemukan dekat rumah pelaku di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor.

Pengakuan itu terkuak ketika J berhasil diamankan pihak kepolisian.

Konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan berencana oleh tersangka berinisial J terhadap kakaknya, D di Polres Metro Depok, Kamis (19/11/2020). J coba menyembunyikan mayat kakaknya dengan mengubur jasad itu di bawah lantai rumah kontrakan yang mereka sewa bersama di Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat. Salah satu alat membunuh kakaknya adalah tabung elpiji.
Konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan berencana oleh tersangka berinisial J terhadap kakaknya, D di Polres Metro Depok, Kamis (19/11/2020). J coba menyembunyikan mayat kakaknya dengan mengubur jasad itu di bawah lantai rumah kontrakan yang mereka sewa bersama di Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat. Salah satu alat membunuh kakaknya adalah tabung elpiji. (Dok. Polres Metro Depok via kompas.com)

Di situ, penjual bakso tersebut mengaku ia juga pernah membunuh S atau Didin dengan modus sejenis pada Agustus silam.

S merupakan abang Reni yang hilang kontak sekitar 3,5 bulan. Keberadaannya tidak diketahui sejak pamit mau menyambangi J di Gunung Pongkor.

Baca juga: Pangdam Jaya Ungkap Sudah 900 Baliho HRS Diturunkan, Kian Percaya Diri dengan Dukungan Masyarakat

Temuan mayat D di Sawangan akhirnya membuat pencarian Reni selama ini tuntas.

Akibat perbuatannya ini, penjual bakso tersebut mengucapkan permintaan maaf.

"Saya meminta maaf kepada keluarga korban, selama ini saya sudah berbohong. Saya sudah menutupinya," papar J.

Penjual bakso itu tampak mengungkapkan penyesalan mendalamnya telah menghabisi dua nyawa.

"Saya hanya bisa meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semuanya," terang J.

Baca juga: Video Tangis Haru ART Dihadiahi Rumah Mewah Dua Lantai oleh Majikannya Jadi Viral, 17 Tahun Mengabdi

Sandiwara Penjual Bakso

Adik S, Reni menuturkan sandiwara penjual bakso ketika ikut mencari keberadaan sang kakak padahal ketika itu rupanya S telah dihabisi nyawanya.

Jasad S ternyata telah dipendam oleh J sejak Agustus silam di halaman kosong dekat kediamannya di Gunung Pongkor.

"Kalau ini (pembunuhan D) enggak ketahuan, kakak saya juga enggak ketahuan karena dikuburnya rata. Enggak akan ketahuan siapa pun. Orangnya (J) sudah terlatih, sudah berencana," terang Reni.

Reni menyatakan, J kerap kali dibantu oleh sang kakak sehingga ia tak habis pikir jika J akan menghabiskan nyawa S.

"Dicarikan kerjaan, dikasih duit, apa yang dia mau itu diturutin. Sampai warung dijual setengah," papar Reni.

Menganggap J sebagai kakak sendiri, Reni lantas tak menaruh curiga.

Baca juga: Beri Bantuan Varietas Padi Super Cepat, Kementan Targetkan Soppeng Tanam Panen 4 Kali Setahun

Bahkan, J sempat menemaninya mencari S menggunakan sepeda motor. Padahal, saat itu, S telah dibunuh.

"Si J ikut mencari. Selalu ikut cari, seperti orang enggak ahli. Datar saja," ujar Reni.

Reni kini berharap, J memperoleh karma setimpal. Ia ingin J seberat-beratnya.

"Hukum seberat-beratnya. Kalau bisa, hukum mati. Kan dia bisa matiin abang saya, abang sendiri, hukum mati lah," ungkap Reni.

Diketahui, jasad terkubur di kontrakan yang diduga kerangka manusia itu ditemukan Sukiswo, pemilik kontrakan diminta sang istri untuk memperbaiki toilet rumah kontrakan karena tersumbat.

Penemuan tengkorak manusia ini berawal saat dirinya diminta sang istri untuk memperbaiki toilet rumah kontrakan karena tersumbat.

Baca juga: Kronologi Suami Tusuk Istrinya 20 Kali Pakai Badik, Korban Berusia 14 Tahun dan Baru Sebulan Menikah

"Tapi, setelah saya lihat, ada ubin lantai yang warnanya beda. Maka saya curiga dengan lantai itu," ucap Sukiswo.

Sukiswo lantas memutuskan membongkar ubin tersebut lantaran penasaran.

Pembongkaran dimulai sekira pukul 14.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Setelahnya, Sukiswo berhenti beroperasi untuk menunaikan salat ashar dan melakukan aktivitas lain.

Ia kemudian melanjutkan pembongkaran setelah salat magrib.

"Setelah sekian dalam itu tidak ditemukan apa-apa, tapi setelah kita lihat ada semen dan sampah semen yang tidak lengket dengan tanah, ini dicurigai untuk saya. Akhirnya saya mendapatkan gali lagi," ungkap Sukiswo.

Baca juga: Beri Bantuan Varietas Padi Super Cepat, Kementan Targetkan Soppeng Tanam Panen 4 Kali Setahun

Sukiswo lantas menancapkan linggis dan membetotnya agar struktur di bawah lantai itu semakin lekas terbongkar.

"Begitu saya goyang-goyangkan linggis, ada bau. Setelah itu saya lapor ke Pak RT dan RW. Baru setelah menarik sedikit lagi, nampaknya ada seperti dengkul, tapi belum pasti, tapi nampaknya seperti itu (dengkul)," aku Sukiswo.

Adapun Kapolsek Sawangan Kompol Sutrisno menjelaskan, jasad tersebut merupakan rangka manusia yang relatif utuh dengan cara terduduk berkalang tanah.

Beberapa sisa helai pakaian terlihat melekat di jasad tersebut.

Sutrisno menduga, jasad tersebut memiliki tinggi badan 160 cm dan berbobot 60 kg itu merupakan korban pembunuhan.

“Diduga ada mayat yang ditanam di rumah kontrakan itu. Laki-laki, kurang lebih usia 40-an tahun. Tindak lanjutnya, jasad ini dikirim ke RS Polri Kramatjati,” terang Sutrisno.

Meski demikian, kepolisian masih mendalami motif dari kasus ini.

"Kami masih dalami, pastinya itu pembunuhan. Kami masih dalami motifnya," ucap Sutrisno.

Sutrisno mengatakan untuk kepentingan penyelidikan, korban dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan visum.

"Kami bawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, untuk visum," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Didin Korban Pembunuhan Penjual Bakso di Sawangan Dimakamkan Siang Ini,  Penulis: Dwi putra kesuma

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved