Breaking News

Berita internasional

Setelah 15 Tahun Memimpin Jerman, Angela Merkel akan Mengundurkan Diri Tahun Depan

Merkel sudah menyatakan akan mundur sebagai kanselir saat masa jabatannya berakhir pada tahun 2021

Istimewa
Kanselir Jerman Angela Merkel 

Hingga kini, Joachim Sauer dengan setia mendampingi Merkel. Namun ia memilih untuk tetap tidak terlalu banyak berada dalam sorotan media massa.

Di tengah krisis akibat skandal sumbangan gelap yang mengguncang CDU, pada tahun 2000 Merkel akhirnya terpilih sebagai perempuan pertama yang menjadi ketua CDU, dan pada tahun 2005 ia menjadi kanselir perempuan pertama di Jerman.

Awal masa jabatan Merkel sebagai kanselir tidak bisa dibilang mulus.

Kemenangannya sempat membuat penguasa Rusia Vladimir Putin geram karena ia menjagokan salah satu sekutu terdekatnya, yakni petahana Gerhard Schröder dari Partai SPD.

Dalam pertemuan dengan Merkel pada tahun 2007, Putin bahkan dengan sengaja membawa anjing labradornya. Putin tahu bahwa Merkel dikenal takut terhadap anjing.

Krisis Euro

Tugas terbesar pertama yang dihadapi Merkel saat baru menjabat sebagai kanselir adalah ambruknya pasar uang akibat krisis keuangan tahun 2008.

Kebijakannya yang keras mampu menyelamatkan perekonomian Eropa dengan membentuk dana moneter penyelamat mata uang Euro.

Namun kebijakan ini pula yang telah menyeret Yunani dan Spanyol ke jurang kebangkrutan.

Popularitas Merkel di Yunani merosot drastis saat krisis Euro memasuki fase menentukan di tahun 2014.

Ia dianggap sebagai musuh negara itu. Tapi Merkel bergeming. Ia tetap mendesak pemerintah Yunani melaksanakan reformasi dan pengetatan anggaran.

Krisis pengungsi dan radikalisme

Krisis pengungsi pada tahun 2015/2016 menjadi tantangan baru buat Angela Merkel. Tanpa mendengarkan keberatan dari partainya sendiri, Merkel membuka pintu bagi satu juta pengungsi Suriah dan Irak yang ingin ke Jerman.

"Kita mampu!" begitu bunyi kredo yang ia dengungkan. Namun belakangan Merkel dibanjiri kritik karena tidak punya rencana konkret mengenai nasib pengungsi setelah mereka tiba di Jerman.

Akibat kebijakan ini, partai CDU pada pemilu tahun 2016 kehilangan banyak suara dan partai ultra kanan yang antipengungsi dan anti-Islam yaitu AfD memperoleh banyak dukungan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved