Virus Corona
Doni Monardo Ternyata Sudah 8 Bulan Tak Pulang karena Covid-19, Terimakasih Pada Relawan yang Mundur
Doni Monardo mengaku selama 8 bulan terakhir, terhitung sejak Maret hingga Oktober 2020 tidak pernah pulang ke rumah. Ia terimakasih pada relawan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pro kontra mewarnai langkah BNPB yang memberikan 20 ribu masker pada penyelenggaraan peringatan acara Maulid Nabi di Petamburan, Sabtu malam kemarin (14/11).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo sudah minta maaf dan menjelaskan maksudnya pemberian masker semata mencegah covid-19.
Namun tetap saja ditanggapi negatif oleh sebagian kecil relawan yang mengundurkan diri dengan klaim kecewa dengan langkap BNPB.

Doni Monardo pun menanggapinya dengan mengaku selama delapan bulan terakhir, terhitung sejak Maret hingga Oktober 2020 tidak pernah pulang ke rumah.
Baca juga: Doni Monardo Ingatkan Kepala Daerah Larang Semua Bentuk Kerumunan yang Langgar Prokes Covid-19
Baca juga: Sedang Trending, Yusril Luruskan yang Bisa Copot Kepala Daerah, Presiden tak Berhak Apalagi Mendagri
Sejak virus corona mewabah di Indonesia, Doni ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional.
"Saya secara pribadi sudah delapan bulan terakhir tidak pulang ke rumah. Tiga bulan pertama itu betul-betul tinggal di kantor tidak pulang sama sekali. Setelah itu hanya pulang pada Sabtu-Minggu," kata Doni menanggapi mundurnya Relawan Satgas Covid-19 di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (19/11/2020).
Sebagai Satgas Covid-19, lanjut Doni, dituntut pengorbanan dan kesabaran dalam menangani pandemi wabah virus corona di Indonesia.
"Kalau ada suatu masalah yang terjadi sebaiknya tidak boleh dilakukan secara emosional," ungkap dia.
Baca juga: Pembunuhan Kakak oleh Adik di Sawangan, Siapakah Korban Pembunuhan Kedua oleh Pelaku di Bogor?
Dalam menghadapi pandemi wabah Covid-19, Doni menegaskan dibutuhkan kerja sama semua pihak.
"Jadi relawan yang sudah bekerja keras disampaikan terima kasih. Manakala ada yang memang sudah merasa tidak berkenan untuk melanjutkan kita pun tidak mampu untuk melarangnya," kata Doni.
"Karena semua relawan ini bekerja didasarkan atas hati nurani. Bekerja berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, dan kita bekerja berdasarkan prinsip-prinsip penanggulangan bencana, yaitu non diskriminatif," sambung dia.
Sebelumnya, Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Andre Rahadian, memahami perasaan sejumlah relawan yang kecewa dan mengundurkan diri karena kerumunan massa dalam acara yang digelar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pekan lalu justru difasilitasi dengan diberi masker dan hand sanitizer.
“Kami menerima ini sebagai bentuk aspirasi beberapa orang relawan. Kami menampung aspirasi ini," kata Andre dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Tuan Guru Bajang: Politisasi Agama untuk Menangi Kontestasi Politik Berdampak Buruk dan Berbahaya
Hal ini disampaikan Andre menanggapi aksi sejumlah relawan yang menyatakan mengundurkan diri pada Kamis siang tadi. "Tapi kami yakin dalam hati kecil para relawan, mereka tetaplah relawan.
Apalagi selama ini sudah terbukti kerja para relawan mampu membantu warga yang mengalami masa sulit selama wabah coronavirus ini,” ucap Andre.
Andre menegaskan bahwa sampai saat ini ada 34.000 Relawan Satgas Covid-19 di seluruh Indonesia.
Menurut Andre, selama ini para relawan bersama seluruh anggota masyarakat adalah bagian penting dari perubahan perilaku pencegahan Covid-19.
Ia mengimbau agar seluruh relawan dan komponen masyarakat terus bahu-membahu untuk saling mengingatkan dan meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan.
Baca juga: Chelsea Melawan Newcastle United Sabtu Besok, Lampard: Jadwal Liga Premier Inggris Tidak Masuk Akal
Doni Minta Maaf
Seperti diketahui, Pro kontra mewarnai langkah BNPB yang memberikan 20 ribu masker pada penyelenggaraan peringatan acara Maulid Nabi di Petamburan, Sabtu malam kemarin (14/11).
Sejumlah pihak menilai, ada dukungan pemerintah terhadap kegiatan yang menciptakan kerumunan di masa pandemi Covid-19.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta maaf terkait hal itu.
Baca juga: Kepulangan Habib Rizieq Abaikan Protokol Kesehatan, Pemerintah Abai Lindungi Masyarakat saat Pandemi
Baca juga: Petugas Tindak 36 Warga yang Tak Bermasker Saat Acara Maulid Nabi di Rumah Habib Rizieq
"Sekali lagi mohon maaf apabila langkah-langkah yang telah dilakukan ini mungkin banyak pihak yang kurang menyenangkan," ujar Doni dalam siaran langsung BNPB, Minggu (15/11/2020).
"Ini semata-mata demi memberikan perlindungan terbaik kepada bangsa, keselamatan rakyat"
Ia menjelaskan, pemberian masker tersebut merupakan jalan akhir yang dilaksanakan pihaknya dalam rangka mencegah penularan Covid-19 dari dampak kerumunan tersebut.
Doni mengklaim, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 DKI Jakarta dan Pemprov DKI, untuk menyampaikan imbauan baik lisan maupun tertulis pada kegiatan itu, namun tetap tidak diperhatikan masyarakat.

"Telah berupaya untuk memberikan bantuan masker kepada penyelenggara kepada Satgas Petamburan agar masyarakat bisa menggunakan masker, setelah langkah-langkah pemberitahuan tidak bisa di perhatikan."
"Artinya acara tetap dilaksanakan sehingga jalan terakhir adalah memberikan masker semata-mata adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang hadir agar tidak terpapar," jelas dia.
Kepala BNPB ini pun membantah, pemerintah mendukung kegiatan yang digelar Front Pembela Islan (FPI) yang dikomandoi Habib Rizieq Shihab.
Baca juga: Ini Dia Tujuh Artis Indonesia yang Masuk Daftar Wanita Tercantik 2020 di Dunia, Berikut Nama-namanya
"Pemberian masker ini bukanlah bagian dari upaya mendukung acara dari awal kmi selalu berkoordinasi dengan pemerintah DKI baik kepada Wakil Gubernur maupun juga kepada Gubernur para pejabat dinas dinas terkait," kata Doni.
Pada sesi akhir, Doni pun meminta kepada masyarakat terutama tokoh-tokoh agama agar bisa menunda acara yang menimbulkan kerumunan.
"Terutama tokoh-tokoh yang masih memiliki keinginan untuk menyelenggarakan acara-acara yang menciptakan kerumunan. Tolong ini ditunda dulu sampai kondisi Covid-19 ini betul-betul bisa kita kendalikan," ujarnya.
Baca juga: Polisi Bakal Bongkar Pengedar Narkoba Jaringan Lapas Cikarang
Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapi Mundurnya Relawan Satgas Covid-19, Doni Monardo: Saya 8 Bulan Tidak Pulang ke Rumah",
Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani