Berita Bogor

Terkait Acara HRS di Megamendung, Polisi Panggil Bupati sampai Ketua RW, kok Ridwan Kamil Enggak?

Penyelidikan terkait adanya kerumunan saat acara di Megamendung, dilakukan oleh tim gabungan dari Bareskrim Polri, Polda Jabar dan Polres Bogor

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/Vini Rizki Amelia
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menyerahkan bantuan dari Provinsi Jabar ke Pemkot Depok di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Depok, Senin (2/3/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI--Penyidik Bareskrim Polri bersama Ditreskrimum Polda Jawa Barat memanggil 10 pejabat daerah dari Pemerintah Kabupaten Bogor, terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan, saat acara peringatan Maulid Nabi di Megamendung, Kabupaten Bogor, yang dihadiri ribuan orang, beberapa waktu lalu.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan penyelidikan terkait adanya kerumunan saat acara di Megamendung, Bogor itu, dilakukan oleh tim gabungan dari Bareskrim Polri, Polda Jabar dan Polres Bogor.

"Ada 10 orang yang dipanggil untuk diundang atau dimintai klarifikasi. Mereka diminta datang ke Ditreskrimum Polda Jabar, pada Jumat 20 November mendatang," kata Argo.

Baca juga: Tanggapi Ceramah Terbaru Habib Rizieq, Jimly Asshiddiqie sebut Provokatif, Minta Polisi Bertindak

Ke 10 orang yang dipanggil itu kata Argo adalah Kepala Desa Sukagalih Megamendung, Ketua RW 3 setempat.

Kemudian Camat Megamendung, Kasatpol PP Kabupaten Bogor, pihak dari FPI yakni Habib Mursyid, Kades Kuta Megamendung Kusnadi, Ketua RW 1 setempat yakni Sumarno, Bupati Bogor Ade Yasin, Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin, dan Bimas Megamendung Aiptu Dadang.

"Dari hasil klarifikasi akan dilihat apakah memenuhi apa yang dibutuhkan penyidik atau seperti apa," kata Argo.

Nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tidak masuk dalam daftar orang yang disebut Argo.

Padahal, di Jakarta, Gubernur Anies Baswedan dipanggil polisi untuk diminta klarifikasi terkait acara hajatan pernikahan anak Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat.

Baca juga: Jawab Tudingan Pemeriksaan Anies Berlebihan, Polisi: Tidak Semua yang Dipanggil Jadi Tersangka

Tanggapan Ridwan Kamil

Keputusan Kapolri Jenderal Idham Azis terkait pencopotan dua Kapolda, yakni Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengejutkan banyak pihak.

Tidak terkecuali Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menegaskan keputusan tersebut tidak semudah yang dibayangkan.

Apalagi pencopotan tersebut dipicu adanya dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam sejumlah kegiatan yang dihadiri Habib Rizieq Shihab.

"Definisi ketegasan juga tidak sesederhana yang kita bayangkan," kata Emil dikutip dari Kompas.com pada Selasa (17/11/2020).   

Baca juga: Aoki Vera Serang Habib Rizieq Lagi, Mulai dari Dibayar Menyebar Fitnah hingga Singgung Firza Husein

"Karena ketegasan bertemu dengan massa yang banyak, itu sering kali terjadi bentrokan seperti halnya demo ya waktu kemarin yang berakhir dengan destruktif juga," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved