Banjir Jakarta
Terdampak Banjir 1 Januari 2020, 362 Warga Jakarta Gugat Anies Baswedan Rp 1,60 Triliun
Sebanyak 362 warga Jakarta yang menjadi korban banjir 1 Januari 2020, menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE, KEMAYORAN - Sebanyak 362 warga Jakarta yang menjadi korban banjir 1 Januari 2020, menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Mereka menggugat Anies Baswedan dengan tuntutan lebih dari Rp1 triliun.
Tim Advokasi korban banjir Jakarta 2020 Azas Tigor Nainggolan mengatakan, saat ini persidangan gugatan banjir Jakarta 1 Januari 2020 sudah memasuki sidang ke-22.
Baca juga: Ada Kerumunan saat Pandemi Covid-19, Doni Monardo: Akan Diminta Pertanggungjawaban oleh Allah SWT
Agenda sidang pada Selasa (17/11/2020) merupakan pembuktian tertulis dari penggugat banjir Jakarta.
"Hari ini agendanya kami akan sampaikan dokumen-dokumen dari para penggugat berserta bukti-bukti kerugian yang dialami penggugat," ujar Azas di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Azas mengungkapkan, ada 362 warga Jakarta yang menggugat Gubernur DKI Jakarta karena menjadi korban banjir 1 Januari 2020.
Baca juga: Doni Monardo Tegaskan Acara Rizieq Shihab di Petamburan Tak Berizin, Minta Maaf Bagikan Masker
Mereka terdiri dari lima wilayah di DKI Jakarta yang terdampak banjir awal tahun lalu.
"Total gugatan yang diajukan 362 warga sebesar Rp 60 miliar untuk kerugian materil, dan Rp 1 triliun untuk kerugian imateril," jelas Azas.
Azas mengungkapkan ada dua tujuan dalam gugatan banjir kali ini.
Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 yang Dievakuasi Pakai Bus Sekolah Menurun, Rata-rata 50 Orang per Hari
Tujuan pertama, para warga berharap mendapatkan ganti rugi akibat kerusakan yang ditimbulkan banjir.
Kedua, para warga berharap ada perbaikan dari Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan banjir.
Perbaikan itu, kata Azas, dalam hal peringatan dini banjir dan bantuan darurat.
Baca juga: Politikus PKB Sebut Rizieq Shihab Politisi, Tak Laku di Jateng, tapi Laris di Aceh dan Sumbar
Sebab, pada banjir 1 Januari 2020, para warga tidak menerima informasi peringatan dini banjir.
Hal itu membuat warga tidak sempat menyelamatkan diri dan benda berharga saat air mulai memasuki rumah.
"Padahal BMKG saat itu sudah menginformasikan curah hujan tinggi."
Baca juga: Pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor Tambah 51 Orang per 15 November 2020, 29 Warga Sembuh