Berita Daerah

Perempuan Muda Loncat ke Bengawan Solo dan Ditemukan Tewas, Diduga Usai Bertengkar dengan Ibunya

Diduga bertengkar dengan sang ibu, perempuan berinisial AK (27), nekat lompat dari Jembatan Sapen, Desa Tanggan Kecamatan Gesi, Jumat (13/11/2020).

Istimewa
Proses evakuasi korban dari aliran sungai Bengawan Solo di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, Jumat (13/11/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, SOLO -- Perempuan muda ditemukan tewas usai meloncat ke Sungai Bengawai Solo siang hari.

Diduga bertengkar dengan sang ibu, perempuan berinisial AK (27), nekat lompat dari Jembatan Sapen, Desa Tanggan Kecamatan Gesi, Jumat (13/11/2020).

Warga Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen ini diketahui melompat ke aliran sungai Bengawan Solo sekira pukul 13.15 WIB.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan kejadian diketahui pertama oleh Nariyo (59) yang juga menjadi saksi.

Baca juga: Direktur Persija Ferry Paulus: Riko Simanjuntak Memiliki Kecepatan dan Daya Jelajah Tinggi

Baca juga: Yuni Shara Undang Inka Christie dan Ikang Fawzi di ReYUNIan, Bahas Nike Ardilla dan Catatan Si Boy

Nariyo awalnya berada di dapur yang posisinya tak jauh dari TKP.

"Saksi ini pada saat berada di dapur mendengar suara meminta tolong dari arah sungai samping rumahnya.

Kemudian saksi keluar melihat diatas jembatan ada sepeda motor dan melihat ke sungai melihat orang yang telah mengambang," terang Ardi.

Nariyo langsung turun ke sungai dan berenang mendekati korban.

Setelah berhasil membawa korban ke pinggir, korban ternyata sudah tidak bernafas dan telah meninggal dunia.

Baca juga: Pemkot Depok Kembali Perpanjang Pembatasan Kegiatan Usaha Rumah Makan, Ini Kali Ketiga

Dirinya akhirnya meminta tolong kepada warga sekitar dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gesi.

Evakuasi korban melibatkan tidak hanya unsur dari kepolisian.

Melainkan dari PMI Sragen, PSC 119 Sragen, BPBD Sragen, Puskesmas Gesi, TNI, TAGANA, BAGANA, Relawan FKPPI, Relawan Ganefo, Relawan Kompas, SAR Elpiji dan warga masyarakat.

Korban dievakuasi dengan menggunakan ambulans rescue Medic Alfa 02 PMI Sragen oleh tim PMI Sragen.

Korban langsung dibawa ke rumah duka untuk di lakukan visum oleh pihak berwajib.

Ketua PMI Sragen, Ismail Joko Sutresno menyampaikan dalam penanganan bencana saat ini, pihaknya selalu menerapkan protokol kesehatan yakni menggunakan APD level 1.

Baca juga: VIDEO VIRAL dan Dikecam Warganet Ikut Pertandingan Tarkam, Ini Penjelasan Saddil Ramdani

Usai kendaraan digunakan, pihaknya juga langsung melakukan penyemprotan disinfektan agar selalu steril dan upaya pencegahan penyebaran Covid 19.

Berdasarkan hasil identifikasi, lanjut Kapolres, hasil pemeriksaan dari dokter puskesmas dan identifikasi, ditubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Sementara menurut keterangan keluarga, korban mengalami despresi dan usai bertengkar dengan sang ibu.

Baca juga: Saddil Ramdani Tegaskan Manajemen Bhayangkara FC Larang Pemainnya Main Tarkam

Keluarga korban menerima dengan ihklas musibah tersebut dan keberatan untuk dilakukan autopsi.

"Korban di serahkan kepada keluarga disaksikan oleh kepala desa Bendo dan relawan Ganepo oleh Kapolsek Gesi," tandasnya. (uti)

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pertengkaran dengan Ibu Berakhir Anak Tewas Terjun di Jembatan Sapen Sragen,  Penulis: Mahfira Putri Maulani

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved