Musik
Tidak Ada Kegiatan dan Jadwal Manggung Sejak Pandemi Covid-19, JKT48: Bertahan atau Bubar?
Sejak ada pandemi Covid-19, JKT48 benar-benar tidak ada kegiatan beraksi di theater, meet and greet, hingga jadwal manggung.
Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 di Indonesia berdampak pada krisis keuangan manajemen JKT48.
JKT48 telah mengumumkan mengurangi jumlah member dan staf, Selasa (10/11/2020).
Pengurangan member dan star JKT48 itu sebagai bentuk efisiensi anggaran operasional JKT48 agar tetap bertahan di industri musik Indonesia.
Baca juga: Jadi Korban Pelecehan hinga Membuatnya Stres, Aurel JKT48 Laporkan Akun Medos ke Polisi
Baca juga: Member JKT48 Jadi Korban Tindak Pidana Asusila di Medsos, Polisi Akan Panggil Pelapor dan Saksi
Melody Nurramdhani Laksani, mantan member yang kini menjadi General Manager Theater JKT48, mengatakan, selama delapan bulan ini JKT48 mau tak mau harus bertahan meski tidak ada jadwal show.
JKT48 dihadapkan pada dua pilihan sulit.
"Bubar atau bertahan," kata Melody Nurramdhani Laksani di TransTV, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/11/2020).

Setelah menggelar diskusi bersama manajemen dan sejumlah stakeholder, JKT48 memutuskan bertahan dengan syarat harus mengurangi jumlah member dan staf.
Sejak ada pandemi Covid-19, JKT48 benar-benar tidak ada kegiatan beraksi di theater, meet and greet, hingga jadwal manggung.
"Pandemi ini benar-benar sulit. Mengurangi jumlah member dan staf JKT48 adalah keputusan terbaik," ucap Melody Nurramdhani Laksani.
Baca juga: Melody Nurramdhani Laksani Umumkan Pengurangan Member Akibat Pandemi, Ini Komentar 3 Member JKT48
Baca juga: Grup Idol JKT48 Kurangi Jumlah Member Akibat Pandemi Covid-19, Ini Respon Dua Mantan Member JKT48
Siapa saja member yang harus berhenti dari JKT48, Melody Nurramdhani Laksani belum bersedia menjelaskannya rinci.
"Yang jelas JKT48 tetap bertahan," ujar Melody Nurramdhani Laksani.