Travel
Pandemi Covid-19 Berdampak pada Ekonomi Kreatif Warga Desa Penglipuran Bali
Pandemi Covid-19 berdampak pada ekonomi kreatif warga Desa Penglipuran Bali kini sepi pengunjung
Penulis: Desy Selviany |
Pemandu wisata Indigo Travel Prawira mengatakan bahwa warga Desa Penglipuran awalnya petani bambu dan pengrajin bambu.
Namun sejak dinobatkan sebagai desa wisata, banyak warga yang membuka usaha tambahan di rumah-rumah tradisional mereka.
Misalnya saja membuka usaha kuliner khas Bali, lukisan khas Bali, kerajinan bambu, dan cinderamata khas Bali.
"Namun sejak Pandemi Covid-19 pemasukan dalam ekonomi kreatif warga desa menurun. Karena biasanya ramai turis asing membeli cinderamata disini," jelas Pra Wira.
Baca juga: Ganjar Pranonowo Resmikan Hetero Space di Semarang: Ekonomi Kreatif Bakal Jadi Penyumbang APBD
Maka dari itu jika nanti kondisi sudah membaik, tetap jadi pahlawan bagi negeri sendiri dengan berwisata di Indonesia Aja.
Setiap berwisata, para wisatawan juga harus tetap cintai lingkungan dengan cara paling sederhana yaitu buang sampah pada tempatnya.
Terapkan selalu protokol kesehatan di destinasi pariwisata dengan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. (m24)