Kabar Artis
Keterangan Ahli IT dan Ahli Bahasa Bakal Ikut Selidiki Video Asusila Mirip Gisella Anastasia
Keterangan saksi ahli IT dan bahasa terkait laporan peredaran video asusila mirip Gisella Anastasia akan disertakan dalam penyelidikan.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Keterangan saksi ahli IT dan bahasa terkait laporan peredaran video asusila mirip Gisella Anastasia akan disertakan dalam penyelidikan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya juga akan meminta klarifikasi pihak pelapor atas sejumlah akun Twitter yang dilaporkan.
Serta mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti.
"Terrmasuk nanti ada saksi ahli bahasa dan juga ahli ITE kita panggil, kita klarifikasi," kata Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Senin (9/11/2020).
"Kalau sudah lengkap baru kita akan gelar perkara apakah memang nanti masuk ke tahap penyidikan dan sesuai unsur pasal persangkaannya atau tidak. Jadi kita tunggu saja," katanya lagi.
Baca juga: 5 Akun Medsos Penyebar Video Mesum Dilaporkan ke Polisi, Gisella Anastasia Akan Dimintai Keterangan
Baca juga: Polisi Berkoordinasi dengan Kominfo Menyelidiki Peredaran Video Asusila Mirip Gisella Anastasia
Selain itu, kata Yusri Yunus, tidak menutup kemungkinan penyidik memanggil penyanyi sekaligus bintang film Gisella Anastasia untuk dimintai keterangan.
"Apakah nanti publik figur yang hampir mirip di video itu akan dipanggil? Bisa saja, karena itu nanti semuanya sambil berjalan. Sebab ini kita masih penyelidikan dulu," kata Yusri.
Penyelidikan tengah mengumpulkan bukti dan keterangan pelapor serta saksi.
Dia menjelaskan, Polda Metro Jaya saat ini sudah mendapat dua laporan terkait peredaran videl asusila mirip Gisella Anastasia.
Video asusila itu viral di media sosial ini.
Baca juga: 8 Akun Twitter Dilaporkan ke Polda Metro Terkait Video Asusila Perempuan Mirip Gisella Anastasia
Baca juga: Video Asusila Perempuan Mirip Gisella Anastasia Tersebar, Dua Pengacara Ini Akan Laporkan ke Polisi
Dari dua laporan itu, kata Yusri, total ada 8 akun Twitter yang dilaporkan dan diduga sebagai penyebar video asusila tersebut.
"Terkait video asusila yang mirip dengan saudari artis G, sudah ada dua laporan polisi yang masuk," kata Yusri Yunus.
Pertama, Sabtu (7/11/2020), pelapor berinisial FD seorang pengacara datang ke Polda Metro Jaya.
"Pelapor melaporkan 5 akun twitter yang menyebarkan video asusila yang mirip dengan saudari G yang merupakan publik figur. Kami masih dalami dengan azas praduga tak bersalah di sini," katanya.
Kemudian, Minggu (8/11/2020), ada juga yang melaporkan lagi ke Polda Metro Jaya yakni seorang pengacara berinisial PRN.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Gisella Anastasia Tanggapi Beredarnya Video Syur yang Disebut Mirip Dirinya
Baca juga: Gisella Anastasia Tanggapi Analisa Warganet Soal Kamarnya yang Disebut Mirip dengan Di Video Syur
"Pelapor juga mempersangkakan yang sama tentang penyebaran video asusila di media sosial mirip publik figur G."
"Ia melaporkan tiga akun twitter. Laporan polisi sudah kita terima, tetapi karena baru kemarin, laporan masih kita teliti sekarang dan baru kita serahkan ke penyidik," kata Yusri.
Menurutnya, 2 laporan atas 8 akun twitter ini menyangkut UU ITE dan UU Pornografi yakni Pasal 27 juncto pasal 45 UU ITE.
Serta Pasal 8 juncto pasal 34 UU Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi.
Untuk laporan pertama saudara FD, kata Yusri, sudah masuk ke Krimsus.
Baca juga: Respon Gisella Anastasia saat Mengetahui Ada Video Asusila Mirip Dirinya Muncul Kembali
Baca juga: Ada Video Syur Perempuan Mirip Gisella Anastasia, Ernest Prakasa: Yang Salah Tetap yang Menyebarkan
"Rencana hari ini kita mengundang mengklarifikasi pelapor dan dua saksi yang diajukan. Sekarang masih dalam tahap penyelidikan oleh Krimsus Polda Metro Jaya," katanya.
Harapannya, pelapor bersama dua saksi yang diminta klarifikasi datang dengan membawa bukti-bukti.
"Bukti untuk dipersangkakan terhadap lima akun yang menyebarkan video asusila yang mirip dengan saudari G yang merupakan publik figur," ujarnya.
Sementara untuk laporan yang kedua kata Yusri masih akan dipelajari.
"Karena memang muatan materinya itu sama, tetapi ada dua pihak yang melaporkan," ujar Yusri Yunus.