Virus Corona
3M Vaksin Paling Aman Tangkal Covid-19, Tak Ada Efek Sampingnya
Gerakan 3M (wajib mencuci tangan, wajib menjaga jarak, dan wajib memakai masker), adalah cara ampuh di tengah pandemi Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Angka penularan Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan signifikan.
Oleh karena itu, masyarakat diminta terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna memutus penyebarannya.
Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, gerakan 3M (wajib mencuci tangan, wajib menjaga jarak, dan wajib memakai masker), adalah cara ampuh di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Kasih Naskah Cacat UU Cipta Kerja untuk Diteken Jokowi, Pejabat Kemensetneg Kena Sanksi Disiplin
“Bahwa menggunakan masker, menjaga jarak dan sebagainya itu juga merupakan suatu vaksin yang sekarang bisa mencegah penularan,” kata Pandu lewat keterangan tertulis, Kamis (5/11/2020).
Menurut Pandu, 3M tidak memiliki efek sampingnya, sehingga paling aman menerapkannya di saat pandemi Covid-19 di dalam negeri.
“Ini lebih aman, dan tidak ada efek sampingnya,” katanya.
Baca juga: Ogah Perbaiki Surat Panggilan, Bareskrim Jadwalkan Periksa Ahmad Yani Pekan Depan
Oleh sebab itu, Pandu mengajak masyarakat untuk aktif melakukan gerakan 3M, karena belum diketahui kapan vaksin Covid-19 ada di Indonesia.
“Ini yang kita harus andalkan sekarang."
"Jangan mengharapkan sesuatu yang belum ada,” ucapnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 5 November 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 109.411 (25.8%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 53.791 (12.7%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 38.551 (8.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 35.978 (8.4%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 18.532 (4.4%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 15.421 (3.6%)
RIAU
Jumlah Kasus: 15.278 (3.6%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 14.950 (3.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 13.511 (3.2%)
BALI
Jumlah Kasus: 12.039 (2.8%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 12.017 (2.8%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 9.866 (2.3%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 9.275 (2.2%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 8.090 (1.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 7.563 (1.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 5.527 (1.3%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 5.163 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 4.468 (1.1%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 4.329 (1.0%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 4.188 (1.0%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 4.140 (0.9%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 4.096 (1.0%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 3.884 (0.9%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 3.031 (0.7%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 2.235 (0.5%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 2.022 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 1.791 (0.4%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 1.252 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 1.140 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 1.052 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 938 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 872 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 743 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 652 (0.1%). (Ilham Rian Pratama)