Kriminalitas
Tips Aman dari Polisi Agar Goweser Tak Jadi Incaran Begal Sepeda
Saat ini cukup banyak warga masyarakat atau pesepeda yang menjadi korban begal, belum melaporkan peristiwa yang menimpa mereka ke polisi.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI--Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana memberikan beberapa imbauan kepada pengendara sepeda atau pesepeda agar terhindar dari aksi pelaku begal sepeda yang kini marak.
"Kami imbau pesepeda tidak sendiri bersepeda, tetapi ada beberapa orang atau kelompok, namun tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/11/2020).
Nana juga mengimbau agar pesepeda tidak bersepeda di malam hari.
"Dan tidak membawa barang berharga karena memancing pelaku," kata Nana.
Baca juga: Banyak Kasus Ditemukan, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana Sebut Begal Pesepeda Fenomena Baru
Pesepeda diimbau untuk tidak membawa barang berharga atau handphone saat bersepeda.
"Jikalau harus membawa, disimpan di tempat yang tidak kelihatan. Karena banyak pesepeda meletakkan HP nya justru di stang atau ditempat yang sangat kelihatan. Ini memancing pelaku beraksi," kata Nana.
Nana mengatakan kasus begal pesepeda yang marak belakangan terjadi di Jakarta adalah fenomena baru.
Fenomena ini kata Nana seiring boomingnya olahraga bersepeda yang dilakukan masyarakat.
"Jadi kehajatan begal pesepeda ini adalah fenomena baru, karena boomingnya olahraga bersepeda oleh masyarakat. Jika dulu begal ke pengendara motor kali ini fenomena barunya begal ke pesepeda," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Diduga Banyak Kasus Begal Sepeda Terjadi di Ibu Kota, Kapolda Metro Jaya Imbau Korban Laporkan Diri
Nana menjelaskan dalam teori kejahatan, disebutkan bahwa kejahatan terjadi saat niat dan kesempatan bertemu.
"Jadi dalam hal ini saya imbau, segala hal yang membuka kesempatan para pelaku beraksi kita minimalkan. Mulai jangan bersepeda sendirian, membawa atau meletakkan HP di stang sepeda dan lainnya," kata Nana.
Ia meyakini saat ini cukup banyak warga masyarakat atau pesepeda yang menjadi korban begal, belum melaporkan peristiwa yang menimpa mereka ke polisi.
Hal itu kata Nana berdasarkan dari pengungkapan beberapa kasus begal pesepeda, dimana para pelaku mengaku sudah beraksi belasan kali.
Baca juga: Kuliah Online di Jakarta, Agatha Chelsea Pernah Rebutan Sinyal Wifi dengan Adik yang Sekolah Online
"Kami meyakini masih banyak masyarakat yang menjadi korban begal pesepeda ini belum melapor. Kami mengimbau agar masyarakat yang jadi korban melapor ke polisi," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/11/2020).
Nana menjelaskan, sejak bulan September sampai awal November 2020, pihaknya atau seluruh polres jajaran menerima 12 laporan kasus begal pesepeda di wilayah Jakarta.
Namun kata Nana, diduga kasus yang terjadi sebenarnya di lapangan lebih banyak dari yang terlaporkan. "Sebab dari pelaku yang dibekuk, mengaku sudah beberapa kali beraksi di sejumlah tempat, dan kami tidak menerima laporan dari korban. Ini artinya banyak korban yang tidak melapor," kata Nana.
Ia menjelaskan dari 12 kasus yang dilaporkan pihaknya berhasil mengungkap 6 kasus.
Baca juga: Aksi Komplotan Begal Motor Sadis di Jalan CBL Tambun Berakhir, 3 Pelaku Ditangkap di Persembunyian
"Dengan membekuk 10 tersangka dari 6 kasus yang kami ungkap itu," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/11/2020).
Dari pendalaman, katanya para pelaku atau ke 10 tersangka, sebagian besar adalah pengangguran dan beberapa adalah anak dibawah umur.
"Mereka rata-rata beraksi berkelompok atau 2 sampai 4 orang dengan menggunakan satu sampai 2 sepeda motor berboncengan," kata Nana.
Menurut Nana dari 6 kasus yang berhasil diungkap pihaknya itu, tidak termasuk kasus begal sepeda yang menimpa anggota marinir berpangkat Kolonel.
Baca juga: Kuliah Online di Jakarta, Agatha Chelsea Pernah Rebutan Sinyal Wifi dengan Adik yang Sekolah Online
"Untuk kasus begal sepeda dengan korban anggota marinir, kami sudah profiling pelakunya dan semoga dalam waktu dekat bisa kita ungkap dan kita tangkap pelakunya," ujar Nana.
Menurut Nana, dari 12 kasus laporan begal pesepeda, diketahui waktu rawan para pelaku beraksi adalah pagi hari yakni pukul 06.00 sampai 10.00 pagi.
"Lalu lokasi rawan pembegalan sepeda ini adalah sepanjang jalan Sudirman sampai Thamrin serta di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan," kata Nana.
Ia memastikan pihaknya akan menyelidiki dan mendalami kasus begalsepeda yang belum terungkap.
Baca juga: Ini Dia Anak Penjual Jagung Jadi Pilot Wanita Pertama TNI AD Jadi Kebanggaan Jenderal Andika Perkasa
"Sebab kami sudah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Dirdeskrimum untuk mengungkap kasus ini. Tim ini menunjukkan keseriusan kami untuk mengungkap kasus begal sepeda ini," kata Nana.
Selain pengungkapan kata Nana sebagai langkah pencegahan pihaknya akan lebih rutin melakukan patroli ke wilayah-wilayah yang dilalui para pesepeda dan dianggap rawan. Patroli katanya dilakukan pihaknya bersama anggota TNI.
Polisi terima 14 laporan
Selama bulan Oktober 2020, Polda Metro Jaya dan polres jajaran telah menerima sebanyak 14 kasus atau laporan mengenai begal sepeda di wilayah Jakarta.
Dari 14 kasus itu, baru satu kasus yang terungkap dan ditangani Polres Jakarta Pusat.
Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/11/2020).
"Dari laporan yang kami terima terkait begal sepeda, ada 14 laporan yang sudah kami terima. Dan kami masih terus menyelidikinya. Satu kasus berhasil diungoap Polres Jakpus beberapa waktu lalu," kata Yusri.
Baca juga: Polda Metro Siapkan 15.766 Personel Gabungan Amankan Demonstrasi di Sejumlah Titik
Dari pengakuan beberapa pelaku yang dibekuk katanya diketahui mereka sudah beraksi lebih dari 5 kali dan bahkan ada yang belasan kali.
"Karenanya kami duga ada banyak korban begal sepeda ini yang tidak melapor ke kami, dan kami menyayangkan hal ini," ujar Yusri.
Sebagai langkah preventif kata Yusri pihaknya bersama TNI terus melakukan patroli rutin di sejumlah titik yang dinilai rawan dan pernah terjadi tindak pidana begal sepeda.
Baca juga: Marak Begal Sepeda di Ibu Kota, Polda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus Pimpinan Direskrimum
Selain itu kata Yusri pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini. Tim khusus katanya dipimpin langsung oleh Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat.
"Ini menjadi perhatian Kapolda Metro Jaya, sehingga dibentuk tim khusus yang dipimpin Dirkrimum Polda Metro Jaya untuk mengungkap kasus ini," kata Yusri.
Selain itu kata Yusri pihaknya juga melakukan preventif dengan melakukan patroli di sejumlah tempat yang dianggap rawan.
"Kami juga mengimbau kepada pesepeda agar sedapat mungkin mampu memproteksi diri saat bersepeda, sehingga terhindar dari aksi kejahatan. Selain itu diimbau untuk tidak memancing pelaku kejahatan melakukan pembegalan karena adanya kesempatan," kata Yusri.
Baca juga: Goweser Jadi Incaran Penjahat, Polrestro Jaksel Bentuk Satgas Khusus Cegah Kejahatan Begal Sepeda
Ia meminta para pesepeda sedapat mungkin bersepeda tidak seorang diri apalagi di tempat sepi atau malam hari.
"Usahakan bersepeda beramai-ramai dan tidak sendiri, serta jangan malam hari atau subuh," katanya.
Selain itu kata dia, pesepeda diimbau supaya tidak memancing aksi pelaku kejahatan dengan berselfi ria dengan handphonenya atau membawa tas yang kelihatan mudah dirampas.
"Ini paling tidak menutup kesempatan para pelaku sehingga tidak berani beraksi. Intinya semua kasus begal sepeda ini, petugas di lapangan masih menyelidiki dan mendalami pelakunya," kata Yusri.
Imbauan Wagub DKI
Pemprov DKI Jakarta meminta kepada masyarakat untuk menggiatkan siskamling di wilayahnya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tindak kejahatan begal sepeda yang mulai marak terjadi di Ibu Kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan kepolisian terkait kasus itu.
Namun upaya preventif itu bisa berjalan maksimal bila ada partisipasi masyarakat.
“Ya memang kami sudah mendengar beberapa kejadian di wilayah DKI Jakarta. Kami sudah koordinasi dengan aparat keamanan aparat hukum dengan Pak Kapolda dan lain sebagainya untuk sama-sama segera atasi,” kata Ahmad Riza di Balai Kota DKI pada Selasa (27/10/2020) malam.
“Tentu dari masyarakat kita juga harus hati-hati dan terus mengalakan kerjasama yang baik supaya peduli pada keamanan. Mungkin kami akan galakan kembali giatkan siskamling atau apapun bentuknya demi keamanan,” tambah pria yang akrab disap Ariza ini.
Menurutnya, dukungan masyarakat untuk menjaga lingkungannya sendiri dari praktik kejahatan juga sangat diperlukan.
Apalagi mereka dapat menjaga lingkungannya selama 24 jam secara bergilir dengan jadwal yang telah dibentuk.
“Bahwa Jakarta aman itu butuh dukungan dari masyarakat dan tentu yang tidak kalah penting adalah kehadiran aparat untuk dapat memastikan Jakarta ini aman. Aparat juga memastikan ditegakkannya aturan disiplin penertiban dan diberi sanksi siapapun yang bersalah,” ungkapnya.
Seperti diketahui, seorang perwira Marinir yang sedang bersepeda dekat Istana Merdeka menjadi korban begal yang mengincar pesepeda, Jakarta darurat begal sepeda.
Baca juga: Pemuda asal Depok Puaskan Konsumen, Usaha Barbershopnya di Pocin, Depok Ramai Pengunjung
Foto-foto dan video yang menggambarkan peristiwa yang terjadi Senin (26/10/2020) pagi tadi beredar viral di komunitas pesepeda di Jakarta.
Berdasarkan laporan polisi, korban diketahui bernama Kolonel (Mar) Pangestu Widiatmoko. Ia sedang bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat tepatnya melintas di depan Gedung Kantor Kementerian Pertahanan sekitar pukul 06.45 WIB.
Laporan polisi menyebutkan tindak pidana percobaan pencurian mengakibatkan pejabat Marinir atas nama Kolonel (Mar) Pangestu Widiatmoko mengalami luka robek di pelipis kiri dan memar di kepala bagian belakang.