Berita Depok
Pemuda asal Depok Puaskan Konsumen, Usaha Barbershopnya di Pocin, Depok Ramai Pengunjung
Hairstyler Lansix Pocin Barbershop, Muhammad Ansori mengaku dalam memberikan kualitas kepada customernya, maksimal dia membutuhkan waktu 60 menit.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Dodi Hasanuddin
Terkait hasil sempurna, Adel menegaskan bahwa modal awalnya adalah kepercayaan customer.
"Customer yang penting percaya aja, saat saya memberi usulan berdasarkan hasil pengelihatan model kepala dan rambut cocoknya seperti apa. Kalau customer tetap menginginkan model rambut sesuai dengan keinginannya, yasudah saya ikutin. Tapi untuk hasilnya, saya tidak janji sesuai. Soalnya model rambut itu kan cocok-cocokan. Tapi yang utama kan saya sudah menyarankan," ungkapnya.
"Untuk menjaga mood, yang penting customer jangan terus bertanya saat proses pengerjaan," sambungnya.
Alasan di barbershop tidak ada teknik silet
Sementara itu, yang membedakan pangkas rambut biasa dengan barbershop adalah cukuran silet usai customer rambutnya dipotong.
Adel menjelaskan bahwa jenis kulit setiap orang berbeda sehingga lebih baik menghindari risiko yang membuat customer kecewa.
"Kenapa kalau di barbershop tidak dikerok pakai silet setelah rambut itu dipotong? Jujur, meski bisa, tapi saya takut karena main silet itu risikonya besar. Itu kan kena kulit dan bisa iritasi juga," paparnya.
Awal bergabung menjadi hairstyler
Selain itu Adel mengaku bahwa dirinya baru satu bulan menjadi karyawan di Lansix Pocin Barbershop.
Baca juga: Siegwerk Indonesia Bantu Lancarkan Pendidikan Daring 1.306 Anak Dampingan SOS Children’s Villages
Sebelumnya, Adel merupakan salah satu karyawan dari TransJakarta yang saat ini sedang di rumahkan.
Untuk mengisi waktu luang, Adel pindah profesi menjadi seorang hairstyler di Lansix Pocin Barbershop.
"Baru sebulan. Basic cukur itu saya sudah dari SMP. Itu sudah mulai pegang kepala orang. Mangkanya pas saat kontrak di salah satu perusahaan habis saya ke sini. Tadinya cuma buat ngisi waktu luang saja sambil nunggu panggilan lagi dari Trans Jakarta kan. Tapi ketika menjalankan ini enjoy. Saya nikmatin saja," paparnya.
Adel tak menutup kemungkinan untuk kembali merapat ke Trans Jakarta, tapi dia berkomitmen untuk menekuni profesi yang dijalankan saat ini.
"Saya masih ada kesempatan dipanggilan lagi oleh TJ. Tapi kalau untuk ngelamar-ngelamar lagi ditempat lain sepertinya lebih baik di sini," tandasnya.